"Sakura-san, yang disana belum dicat," ucap Nirei mengingatkan Sakura.
"Aku bawain banyak cat nih," sahut Suo yang membawa cat berjalan kearah kami.
"Kebetulan sekali, catku habis nih." Aku menoleh kearah Suo lalu mengulurkan tangan padanya meminta cat, "Bagi catmu, Suo."
Aku dan anak-anak kelas 1-1 belum sempat berkenalan karena ulah fans fanatiknya Umemiya, kalau tidak salah.. Hiiragi tadi memanggilnya Sugishita? Ah, bodo amat deh.
"Tentu, ini ambillah, Hana-san." Suo kemudian memberiku cat yang dibawanya. Setelah menerima cat dari Suo, aku lanjut mengecat bagianku yang hampir selesai. Aku menoleh sekilas kearah Sakura, pfftt.. apa-apaan bocah itu, dia masih saja bengong dengan keadaan yang terjadi.
Kalian mungkin bingung apa yang terjadi sehingga kami malah menjadi tukang cat dadakan.. 30 menit sebelumnya.
≈≈≈
Bocah fanatik Umemiya ini masih belum juga melepaskan tangannya dariku.
"Kubilang.. lepaskan tanganmu, bocah!!" Aku mencengkram tangannya lebih kuat dan berbalik lalu membanting bocah itu kelantai.
Aku menghela nafas setelah dia akhirnya melepaskan tangannya, "jangan seenaknya menarik kerah baju orang lain, bocah."
Setelah sedikit merapikan seragamku yang kusut, aku menoleh kearah teman-temanku yang lain. Ekspresi mereka terlihat membatu, sepertinya terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
"Apa yang kalian lakukan?! Ayo keluar! Kita disuruh kumpul di lapangan, bukan?"
Mereka tersentak lalu mengangguk tergesa-gesa, aku mengangkat bahu acuh tak acuh lalu melenggang pergi meninggalkan mereka.
Singkatnya kami akhirnya tiba dilapangan. Aku melihat Hiiragi yang terlihat kesal, "Perlu waktu 7 menit dan 48,26 detik. Bahkan anak tk saja lebih cepat dari ini," ucapnya menatap kami kesal.
Detik dan milidetik nya pun dihitung, huh? Merepotkan..
"Dia orang yang kemarin, kan?" Celetuk Sakura saat melihat Hiiragi.
"Eh? Apa kau mengenalnya, Sakura-san?" Tanya Nirei penasaran.
"Saat aku menyelamatkan wanita dari cafe itu, lho."
"Eh, maksudmu Kotoha-san?"
Sontak saja Hiiragi berlari dengan kecepatan tinggi menuju Sakura dan mencengkram rahangnya guna menutup mulutnya, bocah itu juga dibawa menjauh dari kerumunan dengan cara yang... Unik?
"Eh? A-apa yang terjadi?" Tanya Nirei terkejut dengan kejadian mendadak itu.
"Mungkin Sakura mengatakan sesuatu yang sensitif," responku mengangkat bahu acuh tak acuh.
"Huh? Memangnya bagian mana yang sensitif dari perkataan Sakura-san?" Nirei menoleh padaku dengan bingung.
"Jika kau tanya padaku, aku akan bertanya pada siapa? Lagipula sepertinya Hiiragi jadi kesal tuh sama Sakura," jawabku singkat.
"Hmm? Kenapa kau berpikir begitu, Hana-san?" Celetuk Suo.
"Liat saja ekspresi Hiiragi, urat diwajahnya sampai menonjol begitu, belum lagi dia terlihat lebih galak.. ckckck, bisa-bisa Hiiragi cepat tua karena kebanyakan marah," jelasku yang masih memperhatikan Hiiragi yang memarahi Sakura.

KAMU SEDANG MEMBACA
Napa Ku Masuk Furin?! |||windbreaker ( by NIISATORU) x hijab!reader
Fiksi PenggemarHana Arumi, seorang gadis yang memperoleh banyak penghargaan kompetisi taekwondo dan karate. Gadis berusia 17 tahun itu bisa meraih kesuksesan tersebut tidak lain tidak bukan karena didikan kakeknya. Memasuki tahun ajaran baru, Ayahnya memutuskan me...