Chapter 47

1.5K 180 5
                                    

Lisa pov.

Selingkuh? Apa itu selingkuh...huh!

Bukannya aku ndak mampu tapi... jika sudah memiliki jennie itu... ibarat memiliki semesta benar?

Dia sudah lebih dari segalanya untukku, masak bisa, ngangkang pun juga bisa, cantik? Tentu istriku itu sudah paket komplit. Sudah cantik, sexy, rapat, sempit, hot, dan segala-galanya. Huh! apalagi vaginanya... uhhh benar benar membuatku ingin lagi dan lagi, Jika aku meleng sedikit hilang sudah dia dari pandanganku. 

Bodoh! Jika aku sampai menduakannya, tapi... dengan mudahnya kucing betina itu menuduhku memiliki simpanan? What the...

'' Kenapa kau seakan-akan tidak melihatku? Kenapa kau tidak bicara dulu padaku jika memang kau tdk memiliki maksud dan tujuan lain?''

Here i'am! Dikamarnya dirumahnya, sedang berbicara berdua. Jangan harap papi menyalahkanku karena mertuaku itu tau seberapa besar aku mencintai putri kesayangannya ini. Justru pak tua satu itu menyuruhku agar merayu istriku yg agak susah dijinakan jika sudah marah ini.

'' Sorry for that,'' aku kemudian beralih berjongkok dihadapannya karena dia sedang duduk di kursi rias.

'' maaf karena aku tdk meminta izin terlebih dahulu, aku juga tdk berbicara dulu denganmu, aku tahu itu sangat salah dan aku meminta maaf utk itu. Aku bersumpah tdk ada niatan lain utk itu atau bahkan menduakanmu aku tdk ada niatan utk itu. Aku hanya menjadikan dia sbg modelku saja honeyy... dan itu hanya ucpan terima kasih karena salah satu produk ku laku keras karenanya...'' lanjutku dengan nada bicara yg lembut.

'' Hiks...Hiks..kau jahat!'' ucapnya dalam isaknya.

'' untukmu, sebagai tanda maafku, aku hanya memberikan bungan utk nya dan bunga tidak ada artinya dimataku bahkan bunga itu akan layu bukan seiring berjalannya waktu. Tapi cincin ini sangat berarti untukku seperti halnya dirimu wifey yg sangat berarti untukku.'' Ucapku seraya membuka kotak cincin yg aku ambil dari saku jasku dan kemudian memasangkannya dijari manisnya setelah menaruh kotaknya dilantai.

Dia hanya menggigit bibir bawahnya guna menahan senyumnya. Fuck! Tdk salah bukan kalau aku itu titisan manoban? Benar benar pandai merangkai kata hihi~

'' Wifey... look this ring! Dia bulat bukan? Sama halnya seperti lingkaran tdk ada ujungnya. Seperti cintaku padamu yg tak berujung. Tdk ada yg lain dihidupku semenjak aku mengucapkan janji suciku diatas altar, hanya jennie yg akan aku cintai sampai maut memisahkan, dan aku juga hanyya menyayangimu dan juga anak anak kita nanti oh jangan lupa musuhmu yg selalu menjadi partner debat mu siapa lagi kalau bukan Lily.. sudah hanya itu sumpah tdk ada yg lain.'' Lanjutku.

Kulihat dia mulai membungkuk dan memelukku. Aku menjulurkan lidahku sekilas sebelum akhirnya aku membalas pelukannya....yasss!!! berhasil!

Dia kembali melepas pelukannya dan langsung mengeklaim bibirku, melumat dengan lembut.

Aku segera melepaskan pungutan ku pada bibirnya, aku berdiri dan otomatis membuatnya ikut berdiri juga, dengan santainya aku membawa dia kearah tempat tidur, setelah tiba disamping tempat tidur aku langsung mendorongnya ke ranjang.

Setelah melepaskan jasku, aku langsung mengukungnya, dia menggerang tertahan karena aku dengan enaknya mencumbu lehernya dan mendesah pelan saat aku sudah mulai meremas kecil panyudaranya dibalik baju yg dia gunakan.

'' Ah... L-Lisaaa...''

'' What?''

'' I want you.'' Bisiknya tepat ditelingaku.

Aku tersenyum dan kembali melumat bibirnnya dengan kasar dan memasukan tanganku kedalam bajunya, menyelip kedalam branya dan meremas panyudara dengan kasar.

Dia kembali mengerang disela ciuman panas kami, shit! Milikku terbangun hanya dengan melihat ekspresi keenakannya.

Tok...tok...tok...

''Fuck!'' umpat kami secara bersamaan.

'' Nini...''

Disaat aku akan mengeklaim bibirnya kembali...

Tok...tok...tok...

'' Huwaaaaa.... Daddyyyyyy!!!''

Dahlah! Dahlah.... bubarrrrrr....aku sudah tdk bisa melanjutkan ini lagi, karena mendengar tangis Lily. Sedangkan jennie? Dia mengerucutkan bibirnya kedepan menatapku dengan sendu membuatku terkikik pelan.

'' Let's go home wifey, dan lanjutkan dikamar kita nanti.'dia hanya menjawab dengan anggukan saja dan aku segera tturun dari ranjang, dan kembali menggunakan jasku. Jennie hanya tertawa melihat aku membenarkan posisi penisku yg sudah mulai berdiri ini ketika aku berjalan menuju kearah pintu kamar.

Lisa pov end.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will You Be My Mom?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang