6. (Mantan) Sahabat.

78.1K 7.3K 663
                                    

All I know since yesterday. Is everything has changed.

(Taylor Swift ft. Ed Sheeran - Everything Has Changed)

***

Minggu, 3 September 2808

Fianta PoV

Namanya Alexandra Ferandyl. Kelas 9F, absen 2, di Sekolah Mereka. Anggota Osis inti, jabatannya Sekretaris 2.

Punya adik satu, namanya Adilla Viani, kelas 6 SD. Yang katanya mukanya mirip banget sama Fera.

Fera jago dipelajaran Matematika, dan paling anjlok di olahraga. Paling bete kalo ngebicarain tinggi badan, tapi paling semangat kalo ngomongin cogan. Gak cantik, tapi enak diliat. Satu lagi, dia jomblo.

Gue mengulum senyum membaca biodata Fera yang gue minta dari temen sekelasnya. Kalian semua gak perlu tau siapa, kalian cuma perlu tau satu hal. Gue punya banyak koneksi Kakak kelas.

Sebenernya biodata itu semua gak terlalu penting sih, karena bagi gue yang penting cuma satu. Dia single. Itu cukup.

Ya, gue tahu dia mungkin gak bener-bener single, karena menurut kesimpulan yang gue ambil, dia lagi dalam masa di gantung, atau juga bisa dibilang dia lagi dikasih sedikit harapan.

Tapi semua itu gak penting, karena status dia saat ini single, lagipula gak ada yang namanya status digantung, kan?

Hm, gue juga baru sadar sama perasaan gue kemaren, waktu gue lagi video call-an sama dia.

Iya, gue juga tau ini terlalu cepet. Dan gue juga tahu mungkin ini gak bisa dibilang cinta, bisa dibilang ini cuma crush. Tapi siapa yang bisa tebak. Mungkin awalnya cuma crush, tapi kedepannya gue gak bisa tahu 'kan?

***

Author POV

Fian melangkahkan kaki nya menuju gerbang yang ada didepannya. Tangannya terulur hendak memencet bel, namun tiba-tiba Fian mengurungkan niatnya.

Fian hanya diam sambil menatap rumah yang ada didepannya. Rumah itu terlihat sepi, padahal sekarang sudah jam 10 pagi.

Apa ini orang semua masih tidur? Atau malah pada pergi kerja? Tapi kan sekarang hari Minggu, batin Fian.

Fian--sekali lagi--cuma bisa terdiam, sambil merutuki kebodohannya untuk dateng kesini, namun getaran di handphone Fian, menghentikan Fian dari racauan nya.

Fera : lo ngapain di depan rumah gue?

Yep. Fian memang sedang berada di depan rumah Fera. Dan Fian--lagi-lagi merutuki kebodohonnya. Karena saking gugup nya Fian sendiri gak sadar kalo ada cctv.

Jelaslah ada cctv, secara orkay gitu loh, pikir Fian.

Fian tersentak kaget saat tiba-tiba gerbang yang ada didepannya terbuka sendiri, mungkin Fian lebih ke tersentak gara-gara terkesima.

"Gerbangnya bisa kebuka sendiri, gila!" Gumam Fian takjub.

"Woy, ada orang disini! Buset sependek apa sih gue, sampe dikira ini gerbang kebuka sendiri." cerocos seorang cewek, yang ngebuat Fian melongo.

"Fera? Eh lo udah tinggian ya. Efek jatoh kemaren tuh," ucap Fian takjub.

Cewek yang ada didepan Fian cuma mendengus bosan. "Masuk gih, buruan." Perintah cewek itu, ketus.

Mendengar itu Fian cuma mengangkat bahu. Well, mungkin Fera lagi badmood, pikir Fian.

Fian kembali melanjutkan langkahnya sambil melihat ke sekelilingnya. Fian bener-bener takjub sama pekarangan rumah Fera, dan--hell, Fian sampe gak bisa ngedeskrpisiin saking kerennya.

150 CMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang