Rencana Mayda untuk Bimo.

65 4 0
                                    

Sesakit apapun Mayda tak akan menyerah untuk meraih cinta Bimo. Dia akan belajar untuk memahami Bimo, menurut Mayda satu-satunya penghalang mereka adalah isi hati Bimo dan dia harus menuntaskan itu. Mayda mendial nomor seseorang.

Pukul tujuh malam. Suasanan berubah canggung. Bimo mengukir senyum seadanya begitu mata mereka bertabrakan.

"Dont worry, saya nggak akan nerkam kamu... makan yukk..." Mayda mengelus pundak kiri Bimo.

"May, maaf buat semua kekacauan yg tadi."

"Saya yang salah. Bim duduk dulu..."

Bimo menarik kursi dan duduk disamping Mayda. Sudah sekian lama dengan Mayda, Bimo masih saja belum terbiasa dengan segala keliaran Mayda.

"Saya undang Rama dan Sinta dinner disini."

Bimo memejamkan mata, hampir saja tidak bisa menahan kesalnya.

"Denger dulu, calm oke... saya mau kamu tuntasin perasaan kamu ke sinta... selesai di kamu, dengan begitu kamu bisa lega belajar mencintai saya."

"May, ga ada gunanya..."

"Ada! Kamu akan ngerasa lega karna udah ngungkapin."

"Assalamualaikum...." Suara sinta muncul dari ambang pintu.

Mayda menyambutnya, memeluk hangat seperti seorang sahabat.

"Thanks ya udah mau dateng sendiri, saya butuh penilaian kamu untuk cobain hasil recook dari utub."

Sinta tersenyum ramah. Dia melambaikan tangan menyapa Bimo.

"Kalian duduk dan cobain ya, saya beli camilan dulu biar seru..."

Mayda berlalu meninggalkan mereka dimeja makan. Cemburu sudah pasti tapi dia menahannya kuat-kuat.

"Masakan calon istrimu enak semua loh..." Sinta terus mencicipi beberapa menu untuk menghindari canggung.

"Sin, i... love you."

Sinta berhwnti mengunyah beralih meminum air putih di gelasnya. Wajahnya serius.

"Bim, aku to the point aja ya.... Tolong kali ini jujur sama perasaan kamu. Kamu sudah mencintai Mayda cm kamu belum sadar itu."

Bimo terdiam.

"Mayda itu sedikit gila aga erotis tapi aku bisa rasain ketulusannya."

"Jangan sampe nyesel."

"Ya, aku sedang belajar mencintai dia, aku cuma mau jujur sama kamu."

"Nggak, jangan! Itu dulu sekarang yang kamu cinta itu dia Bim."

Menurut Bimo mungkin itu cara Sinta menghindar dari topik pembicaraannya. Tapi menurut Sinta, Bimo butuh disadarkan.

"Dia akan jadi perempuan hebat ditangan yang tepat seperti kamu."

Mayda berlinangan air mata mendengar ucapan Sinta.

"May, kamu gak perlu ngumpet! Ini harusnya jadi acara kalian..."

Ragu-ragu Mayda mendekat.

Sinta meraih tangan Bimo dan menyatukannya pada tangan Mayda.

"Acara selanjutnya buat kalian, aku pamit." Sibta melangkah menjauh dari mereka yang masih bertatapan.

Sementara diluar rumah, rama menggerutu digigiti nyamuk karna istrinya terlalu lama di dalam rumah Bimo.

"Sayangggg ayo pulang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istriku Bau bawangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang