_
_
_"apa yang terjadi" wajah Yoongi berubah
serius, karna sentuhan biasanya bisa
membuat Jimin terdengar sesakit itu.
Pasti terjadi sesuatu.
Jimin tak menjawab dan menuntun
Yoongi ke kamar.Yoongi mulai terbiasa dengan sikap Park Jimin. Tak melanjutkan pertanyaannya dan hanya mengikuti Jimin yang
menuntun nya ke kamar.Yoongi di antar sampai ke kasur. "anda perlu istirahat yang cukup, besok aku akan memilih beberapa rekomen
dokter mata terbaik dari kolega ku" ucapan Jimin."Jangan terlalu mencampuri urusan ku, aku tak akan menemui dokter manapun".
Jawab Yoongi.Yoongi kembali emosi karna Jimin mulai mengatur dan mencampuri hidupnya lagi.
"tak ada yang bisa kamu lakukan dengan keadaan seperti ini" Jawab Jimin
"KELUAR !!!" Bentak Yoongi.
"kamu bahkan tak bisa berjalan sendiri ke kamar, apa menurut mu ini tidak lucu ?" lanjut Jimin
Yoongi sangat emosi, dia berdiri dan mendorong Jimin sekuat mungkin.
"kamu sudah terlalu melewati batas mu"bentak Yongi.
"aarrrrkkkkhhhhhh. Jimin meringis kesakitan, dia terhuyung ke dinding karna dorongan Yoongi yang cukup kuat. Bekas pukulan Namjoon di punggung nya yang masih terasa sakit, jadi makin sakit.
Jimin maju beberapa langkah dan mencengkram kerah baju Yoongi.
"100 hari setelah meninggal nya Direktur, akan di adakan rapat pemengang saham untuk menentukan Direktur baru. Dan mereka
pasti akan menyingkir kan mu Min Yoongi ssi" Jelas Jimin dengan emosi."aku adalah pewaris tunggal dari semua yang di tinggal kan appa ku, tak kan ada
yang bisa menyingkir kan ku." Jawab Yoongi makin emosi"Mungkin karna kamu buta, jadi kamu tak pernah tau sekejam apa dunia ini yang sebenarnya. Dengan gampang semua aset appa mu akan berpindah ketangan orang lain, bahkan tanpa sepengetahuan mu"
Jimin melepas tangan nya dari leher Yoongi kemudian meninggalkan Yoongi dan menuju kamarnya.
Jantung Yoongi serasa akan meledak karena emosi, mengutuk keputusannya
sendiri karna mengikuti semua yang diminta Jimin.Memecat para pengawal nya bahkan mengikuti kemauan Jimin untuk tinggal serumah dengannya. Yoongi merasa
kenyamanan nya yang selama ini jadi berubah menjengkelkan.Sesampai dikamar Jimin membanting jas di tangan nya. Emosi dan kacau.
Jimin yang biasanya sangat tenang dan pandai menguasai diri, tapi sejak bertemu Yoongi dia terus mengubah-ubah rencananyaSemua rencana yang sudah di susun Ketua Namjoon untuk nya tiba-tiba di
rasa tidak relevan dengan perasaan nya.Melihat Yoongi yang tidak berdaya dengan keadaan nya yang cacat ditambah traumanya, membuat Jimin
terus merasa perlu merasa
melindunginya.Darah lebih kental dari air, karna ikatan darah dengan Yoongi membuat Jimin
tak bisa mengendalika perasaan nya untuk tidak memperdulikan anak
Direktur Min itu.Posisi Jimin yang hanya seorang pegawai perusahaan membuat gerak nya terbatas untuk melindungi perusahaan, sedangkan Yoongi yang secara legal adalah pewaris
Direktur Min malah terlihat tidak peduli.2th mendampingi Direktur Min, membuatJimin dapat memahami seberapa pentingnya perusaan bagi appanya itu.
Walaupun merasa dendam dengan fakta bahwa dia dibuang dari kecil, tapi hati Jimin kadang tak bisa di
kontrol untuk tidak peduli pada ayah kandungnya itu.Pagi di meja makan, tak terlihat Tuan muda Min Yoongi. Jimin menanyakan keberadaan nya pada Jungkook.
"Dia bilang tak ingin duduk se meja dengan anda."Jawab Jungkook ragu, dan memang seperti itulah jawaban, yang disuruh sampaikan oleh Yoongi.
Jimin menghela nafas dalam.
"Awasi dia. jangan biarkan dia terus mengurung diri di kamar. kamu ajak ,dia berkegiatan di luar. Tapi harus tetap waspada" Pesan Jimin dan lalu pergi berangkat kerja.
"baik" Jawab Jungkook sambil membungkuk memberi hormat.
Berjalan dikoridor menuju ruangan GeneralManager. Kim Taehyung menghadang
Jimin.Jimin membungkuk memberi salam hormat,
layaknya bertemu demgan tamu Hotel yang lain.
Tapi Taehyung mencegat nya."Apa yang bisa saya bantu Kim Taehyung ssi ?" Sapa Jimin yang lagi-lagi bertingkah dia baru mengenal Taehyung.
"aku melihat aksi konyol mu yang melarikan si Tuan muda kemarin. Bahkan jadi topik gosib sampai hari ini"
"Ada apa ?"
"Siapa dia ?"
"ada hubungan apa kamu dengan dia ?"Selidik Taehyung.
"Saya permisi" Jawab Jimin dengan wajah tak peduli.
"Jimina, jangan memaksa ku untuk mempublikasi hubungan kita pada semua orang" ancam Taehyung karna Jimin terus mengabai kan nya.
Jimin kembali memutar badan, menatap Taehyung tajam "lakukan sesuka mu" ucap Jimin dan akhirnya tetap berlalu meninggalkan
Taehyung.Jimin yang dulu sangat peduli dan lembut, sekarang benar-benar sudah berubah sejauh itu. Taehyung tak dapat menerimanya, perasaannya begitu hancur saat ini.
Meeting dengan Ketua Kim Namjoon terasa lebih tegang dari biasanya.
"Persiapkan minggu depan rapat pemegang saham. Tugas mu adalah melobby para pemegang saham untuk memilih ku jadi
direktur sementara.""Baik" Jawab Jimin singkat, sikap yang seperti biasa Jimin tunjukan Pada Namjoon
"Sekarang Jelaskan apa alasan mu membawa Yoongi untuk tinggal bersamamu?. dan satu pagi, kenapa kamu pecat orang ku yang sudah bekerja bertahun - tahun pada Yoongi?"
"aku akan selalu mengikuti anda, asalkan anda berjanji untuk tidak melibatkan Yoongi" Tantang Jimin
Namjoon menyeringai, lalu tertawa.
"aaaaakh ternyata anjing yang ku pelihara dari kecil kali ini sudah andai menggonggong."
Bahasa sarkasme Namjoon yang memang sudah sangat biasa ditelinga Jimin
"Jika tak ada yang perlu dibahas lagi, saya permisi". Jawab Jimin dan meninggal kan ruangan itu.
Namjoon terpaksa menahan diri, karna hubungan nya dengan Jimin memang di
rahasiakan, jadi ketika di
tempat kerja posisi Namjoon dan Jimin adalah
hanya sebatas Kolega dan rekan kerja.Sedangkan Yoogi tetap mengurung diri dikamar, sama seperti hari-hari
yang dia jalani sebelum nyaTak peduli berada di mana pun, tak peduli siang ataupun malam, semua
hanya gelap bagi Yoongi, dan keadaan itu menghancurkan semangatnya.- to be continued -
ВЫ ЧИТАЕТЕ
BLIND SUSPICION [YOONMIN] || END
FanfictionMasih tentang YOONMIN. Judul ini udah up sampai end (52 part )di telegram ya. Buat yang mau gabung bisa langsung ke WA 082110378888