_____
" Takdir menarikku, mendekatimu. "
" Aku... Kembali. "
_____
25. The Memory : Come
Sore itu, semilir angin terasa begitu menyejukkan ketika bersentuhan dengan permukaan kulit. Surai kelabu sang remaja lelaki menari riang, mengikuti kemana arah angin berhembus. Aroma beberapa bunga nan mekar dihalaman belakang rumah Charles menyebar cepat, memberikan kesan damai dan tentram pada diri seorang Skye Elenio.
Netra lelaki itu mengerjap pelan. Senyuman manis tak pernah pudar dari sudut bibir. Bola mata seindah mentari pagi itu berpendar, melihat sekeliling halaman rumah yang asri dengan begitu antusias.
" Skye... "
Ia terdiam sebentar. Suara yang memanggil namanya, ia teramat kenal. Tanpa tunggu lama, tubuh tinggi itu berbalik, memberi atensi penuh pada seorang pria paruh baya yang kini berjarak 7 langkah darinya.
' Selamat sore, tetua, ' sapa Skye ramah. Ia berjalan mendekati Charles nan baru saja pulang dari pasar. Mata remaja itu menyipit, ulah tarikan senyum yang kian melebar. " Oh? selamat sore juga untukmu, Skye, " balas Charles sembari mengusap pelan surai kelabu milik si remaja.
Ia tampak bersemangat. Rasa penasarannya tentang hari spesial ini tentu membuat energi dalam diri menggebu-gebu. Meskipun ritual 5 tahun lalu berhasil dilalui namun, merenggut kemampuan bicaranya, hal itu tidak menjadi penghalang komunikasi antara Skye dan Charles. Mereka masih bisa saling mengerti satu sama lain lewat kemampuan istimewa mereka yaitu,
Telepati.
' Bagaimana, tetua? apakah kondisi pasar benar-benar sesunyi itu? ' Skye terlihat tak sabar menunggu jawaban. Reaksi menggemaskan nan diperlihatkan, berhasil membuat Charles tertawa lepas. Anak ini kalau sudah penasaran, lucu sekali. " Kau benar, nak. Pasar tak seramai sebelumnya. Aneh sekali. Memangnya, ada apa dengan hari ini? "
Skye menepuk keningnya pelan. Charles lupa ternyata. Mungkin, akibat usia yang memasuki fase sangat tua. Jadilah sang tetua cukup sulit dalam mengingat sesuatu sepenting ini. Tapi, tak apa. Jika Charles lupa, Skye siap sedia untuk mengingatkan. ' Hari ini adalah hari puncaknya, tetua! '
" Hari puncak? " Charles terdiam sejenak. Ia tampak berpikir keras. " Apanya yang–oh? kau benar! pantas pasar begitu sunyi hari ini. Aku lupa. Bukankah seluruh penduduk dunia Arnor diundang menghadiri pelantikkan saudara kembarmu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : Twins
FantasyDi hari Pelantikkannya menjadi Putra Mahkota, sang pangeran-Ryvel Axle tidak pernah menyangka. Liana, ibunda yang paling ia cintai, dibunuh oleh sosok misterius nan menyerang kota Aldmoor, bersama dengan ribuan pasukan makhluk menjijikkan. Kotanya h...