8

955 37 0
                                    

setelah beberapa hari lalu allesyah sangat di sibukkan dengan hal lain kini ia kembali lagi di sibukkan dengan pekerjaannya, walaupun dia bekerja memantau dari jauh tetap saja dia juga harus mengecek email yang masuk padanya. sudah sedari tadi allesyah di sibukkan dengan pekerjaannya, sangat menumpuk sekali

allesyah menghentikan dahulu pekerjaannya dan memeriksa ponselnya, ada beberapa notif masuk. allesyah membuka paling atas notif dari salsa dan melihatnya, tidak lama salsa menelponnya untuk meminta bertemu dengan allesyah. allesyah menyetujuinya dan memberitahu salsa untuk bertemu di caffe saja.

allesyah segera beranjak dari tempatnya dan akan bersiap-siap untuk menemui salsa.

tidak perlu membutuhkan lama untuk allesyah sampai di caffe tersebut, allesyah kini mencari keberadaan salsa. terlihat disana seorang wanita duduk dan melambaikan tangannya pada allesyah.

"dari tadi sal?" tanya allesyah dan menghampiri salsa

"belum lama ko" jawab salsa menyeruput kopinya

"langsung bahas sekarang?" ucap allesyah dan membuka laptopnya

"boleh, atau lu mau pesan makanan dulu?" tanya salsa pada allesyah yang sudah mulai akan membahas pekerjaan mereka

"nanti aja" kata allesyah dan memulai pembicaraan mereka, cukup banyak yang mereka bahas tentang pekerjaan. dan cukup memakan waktu juga kini matahari pun sudah mulai tenggelam dan di gantikan dengan bulan.

"udah mungkin cukup segitu dulu sal" kata allesyah mengakhiri pembicaraan mereka

"cape gue, rasanya mau resign aja" keluh salsa dengan pekerjaannya

"boleh, tapi gaji lo gak akan gue bayar" jawab allesyah seenaknya dan memakan pesanannya yang dia pesan tadi

"gila ya lo! gue kerja mati-matian gak lo hargain" kesal salsa pada teman sekaligus boss nya ini

"lo juga kerja main-main doang" ucap salsa dengan sangat menyebalkan

"lo bilang main-main? yang lo maksud main-main sampe dapet investor besar lu kata main-main al?" emosi salsa sudah tidak tertahankan lagi

"banyak kali sal investor yang lebih dari itu" jawab allesyah kelewat sangat menyebalkan bagi salsa

"lo gila! gue batalin tau rasa" sudah lah salsa sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, biarkan salsa mengamuk pada boss nya ini.

"hahaha, santai sal. udah lu pesen dulu makan biar gak emosi mulu" tawa allesyah pecah saat melihat temannya ini sangat emosi

"gila lo!" bila saja salsa tidak ingat bahwa di depannya ini temannya sendiri, mungkin sudah dia lempar bangku di hadapannya

"eh kebetulan ketemu al" ucap rajif

"mas rajif? tumben ada waktu buat main?" tanya allesyah pasalnya dia sudah tahu sesibuk apa rajif

"iya al, kerjaan lagi gak terlalu sibuk" balas rajif

"oh pantes, oh iya mas kenalin ini salsa teman aku" ucap allesyah memperkenalkan salsa

"rajif"

"salsa" senyum salsa pada rajif

"mas sendiri?" tanya allesyah melihat sekitarnya

"gak ko, mas sama teman juga" kata rajif

"mana temennya mas?" heran allesyah pasalnya dia tidak melihat keberadaan temannya

"tuh dia baru masuk" tunjuk rajif pada temannya yang baru saja memasuki caffe tersebut, dan menghampiri mereka

"apa kabar allesyah?" tanya teddy, orang yang di maksud teman rajif

"baik pak" jawab allesyah dan tersenyum

"loh udah kenal tah?" cukup kaget rajif ternyata allesyah sudah mengenal teddy, tapi tidak heran juga kalo allesyah mengenal teddy. karna dia sedang menjadi perbincangan orang-orang

"sudah mas, aku di kenalin sama reza. oh iya pak ini teman saya salsa" ucap allesyah pada salsa

"kapan kamu ketemu reza al?" tanya rajif

"beberapa hari yang lalu mas" jawab allesyah

"eh kita boleh gabung kan? bang gapapa kalo kita gabung?" tanya rajif pada teddy

"gapapa" ucap teddy

"al ganggu gak?" tanya rajif pada allesyah, karna takut dia menggangu allesyah dan temannya

"gak ko mas" Jawab allesyah

kini mereka berempat mengobrol, banyak sekali yang mereka bicarakan sampai tidak terasa waktu sudah mulai malam.

ketika sedang mengobrol terdengar suara panggilan handphone, rajif segera mengangkatnya.

"aduh maaf kayanya harus pulang duluan, bang gapapa kan?" ucap rajif, dan meminta maaf pada teddy

"gapapa jif, lagian saya juga bawa mobil" ucap teddy

"al aku duluan ya" kata rajif pada allesyah

"iya mas hati-hati"

kini hanya tersisa mereka bertiga, karna mungkin ini juga sudah mulai larut malam mungkin allesyah juga akan pamit untuk pulang.

"al, sorry gue gak bisa anter lo deh. gue harus pulang ke rumah ibu, lo gapapa kan naik taxi?" tanya salsa pada allesyah yang tidak enak meninggalkan temannya

"gapapa santai aja sal" ucap allesyah dengan tenang

pasalnya dia tadi kesini tidak membawa kendaraan. pikirnya toh nanti akan pulang bersama temannya, tapi ternyata temannya harus pulang ke rumah orang tuanya. yang dimana itu tidak searah dengan tempat tinggal allesyah.

"biar gue tunggu sampe taxi dateng deh" tawar salsa

teddy yang mendengar percakapan dua manusia di hadapannya ini sedikit kasian melihat allesyah harus pulang sendirian, apa lagi dia seorang perempuan akan bahaya bila pulang malam-malam begini.

"maaf, gimana kalo kamu allesyah biar saya yang antar" sela teddy pada pembicaraan dua wanita ini

"eh, gak usah pak, gapapa sayang pakai taxi aja" ucap allesyah tidak enak.

"al tapi gue setuju sama mayor teddy, dari pada lo pulang sendirian bahaya juga" bisik salsa pada allesyah

"gimana?" tanya teddy pada allesyah

allesyah tampak bingung, yang di katakan salsa ada benarnya juga cukup bahaya juga bila dia naik taxi malam-malam begini. tapi dia tidak enak juga kalo harus diantar oleh mayor teddy, tapi dia tidak punya pilihan lain selain menyetujui tawaran mayor teddy

"boleh, tapi apa tidak merepotkan pak?" tanya allesyah tidak enak

"tidak, lagian sepertinya searah juga" ucap teddy

"ya udah al kalo gitu gue duluan ya, pak saya titip teman saya ya" ucap salsa pada teddy

"baik" ucap teddy

kini allesyah dan teddy berjalan menuju parkiran berjalan kearah mobil teddy yang terparkir, allesyah memasuki mobil teddy. dan berjalan meninggalkan caffe tersebut

di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan keduanya sama-sama terdiam hanya ada suara radio saja yang menemani perjalan mereka

a wound that becomes a soothe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang