26

763 59 11
                                    

setelah mayor teddy mengajak untuk makan siang bersama allesyah, allesyah tidak langsung pulang dia mampir dulu di caffe yang tidak jauh dari Kartanegar.

allesyah membuka laptopnya dan mengecek pekerjaannya, cukup banyak yang allesyah kerjakan rasanya pusing sekali melihatnya. allesyah mengerjakannya satu persatu, hingga tidak terasa kini sudah sore allesyah cukup lelah.

tidak jauh dari allesyah duduk ada seorang remaja yang mungkin sedang mengerjakan tugas atau hanya sekedar mengopi saja.

"lu liat deh kayanya kemarin gue liat anak mayjen nugi"

"yang cewek itu kan? yang pinggir mas Rizky"

"iya dia jalan bareng mas Rizky, udah pulang dia?"

"kayanya sih, nggak tau malu banget tuh cewek berani nampakin diri lagi"

"iya gue kesel banget deh liatnya, apa lagi gue liat bapaknya nyoba deketin bapak prabowo"

"pencitraan doang itu, biar nama dia bagus lagi"

"tapi lu sadar nggak sih mayor teddy merhatiin mulu tuh cewek"

"iya, duh jangan sampe deh mayor teddy sama cewek problematik"

"iya gue nggak ikhlas banget rasanya"

allesyah yang sedari tadi mendengarkan obrolan dua remaja itu terdiam, benar yang di omongkan oleh dua remaja itu allesyah tidak pantas bersama mayor teddy, allesyah ini hanya akan membawanya masalah.

allesyah tidak sadar jika sudah ada lelaki yang duduk di hadapannya "allesyah"

"eh mas agung" ucap allesyah terkejut

"loh kapan datengnya mas? ko aku nggak tau?" tanya allesyah bingung

"gimana kamu sadar kamu saja bengong gitu" ucap agung menatap allesyah

"maaf mas" balas allesyah

"nggak usah dengerin mereka al, mereka tidak tahu apa-apa tentang kamu, yang tahu hanya diri kamu sendiri" ucap agung yang tahu bahwa allesyah memikirkan obrolan dua remaja itu

"mas agung denger?" tanya allesyah

"hanya sebagian saja" ucap agung

"ada apa mas agung kesini? ada waktu luang kah?" tanya allesyah mengalihkan obrolannya

"lumayan nggak terlalu sibuk" jawab agung 

"udah dari tadi al? ikut gabung aja nanti" ajak agung

"nggak deh mas, aku mau pulang aja cape rasanya" tolak allesyah

"ada mayor teddy juga al" beritahu agung

"loh kenapa bilang sama aku?" tanya allesyah heran

"lagi deket dengan mayor teddy kan al?" tanya agung

"berita hoax itu mas" elak allesyah

"wah dikira beneran lagi deket" jahil agung

"loh allesyah" ucap rajif yang baru saja datang

"eh mas" jawab allesyah

"mau kemana al?" tanya rajif yang melihat allesyah sudah akan bersiap pergi

"mau pulang mas" jawab allesyah

"loh dikira bakal ikut gabung"

"nggak mas, udah dari tadi aku disini. nih aku baru beres cek kerjaan" tunjuk allesyah pada berkas yang dia bawa

"pulang sendiri al?" tanya rajif

"iya mas"

"gabung dulu aja al" tawar rajif pada allesyah

a wound that becomes a soothe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang