Luka Alicia ( 21+) 🥵😖

167K 696 3
                                    

*********

"Menungging!!" Aldrick menarik kuat tubuh Alicia yang sudah lemas dan merubah menjadi posisi menungging di hadapan dirinya.

Tanpa aba-aba Aldrick kembali mengganggahi Alicia dengan sangat kasar, bahkan Alicia sendiri sudah tidak kuat. Ia hanya bisa menagis dalam diam. Jika dulunya ada seseorang yang selalu menjaga dan melindunginya kini tidak ada lagi.

Tapi Alicia tak bisa bohong, kalau saat ini berharap akan ada si penyelamatan yang mau menyelematkan dirinya dari manusia iblis seperti Aldrick. Alicia lelah, ia hancur. Ia pikir bekerja sama dengan Aldrick akan membalaskan dendamnya ternyata salah. Yang ada Alicia di sini menjadi tumbal dari kelakuan keluarganya dan Aldrick menyalahkan dirinya.

Aldrick nampak bersemangat, bahkan rasa semangat laki-laki itu tak ada meluntur sedikit pun. Ia masih semangat seperti di awal.

CTASS!

"ARKHH!!!"

Aldrick memberikan sebuah cambuk*n pada punggung Alicia dengan gesper miliknya. Hingga membuat punggung mulus itu menjadi luka panjang dan beradat.

Alicia menggigit bibir bawahnya, guna menyalurkan rasa sakit yang kini menjalar di tubuhnya. Alicia ingin mati, ia ingin mati detik ini juga karena perlakuan Aldrick sangat membuatnya hancur.

Alicia sama sekali tidak bersuara, bahkan ia menahan isak tangisnya. Tapi air mata yang tidak berhenti itu lah yang menjadi saksi bisu luka Alicia saat ini.

"Ahhh ini sangat nikmathhh oughhh!!" Aldrick terus bergerak menghujam Alicia dengan kasar. Ia terus saja mendesah kenikmatan bersama dengan pinggulnya maju mundur menusukkan juniornya.

"Mendesah sial*n! Kau sangat menguji kesabaran ku!!" Aldrick menampar kuat bagian luka Alicia tapi Alicia sama sekali tidak berteriak, ia terus saja diam hingga Aldrick yang geram kembali mencamb*k dirinya beberapa kali.

CTAS!

CTAS!

Suara cambuk*n itu menggema di dalam kamar.

"Akhhh!!" Alicia tak dapat lagi menahan dirinya. Ia menangis terisak.

"Stop! Hentikan...." Tangannya yang mencekram perlahan melemas hingga tubuhnya hampir ambruk jika Aldrick tidak menahannya.

"Kau sangat lemah sekali! Tapi aku tidak akan mengampuni mu!!"

Aldrick terus bergerak menggagahi Alicia bahkan ia tidak perduli dengan Alicia yang kali ini sudah sangat lemas. Tubuhnya sudah di penuhi dengan darah karena luka cambukan. Dan Alicia dapat merasakan bagian intinya yang terluka karena Aldrick tak berhenti menggagahinya.

Dengan kesadarannya yang sedikit, Alicia melihat ke arah jam yang ada di dinding. Menunjukkan pukul 04:30 pagi. Semalaman ia di gagahi oleh Aldrick dan laki-laki itu tidak ingin berhenti.

"Oughhh... Aku akan sampaihhh ahhh..." Aldrick memacu cepat pinggulnya hingga beberapa kali ia menghentakkan pinggulnya dan membenamkan miliknya di dalam milik Alicia hingga seluruh cairan miliknya menyembur ke dalam rahim Alicia yang kesekian kali.

Nafas Aldrick memburu, ia tersenyum penuh dengan kepuasan. Sedangkan Alicia ia masih terdiam sambil terus menangis.

"Kau sangat payah, tapi aku sangat puas." Aldrick bangkit dari tempat tidur. Ia menatap Alicia dengan senyuman smirk. Alicia adalah sebuah boneka pemuas bagi Aldrick. Ia memerlukan Alicia hanya untuk menjadi pemuasnya saja.

Aldrick melangkah pergi meninggalkan Alicia di kamar wanita itu seorang diri. Bahkan ia tidak perduli dengan tubuh Alicia yang sangat kacau, luka dan babak belur yang ada sama sekali tidak di obati oleh Aldrick.

Tidak hanya sampai di sana, Aldrick melarang semua orang mendekati Alicia bahkan untuk mengobati saja tidak boleh.

**********

"Bibi, aku hancur, aku berusaha untuk Karang sembuh, tapi tidak bisa. Aku semakin di benci dan di buang, sampai aku di pungut oleh Aldrick. Bibi, aku tidak tau kesalahan apa yang mereka buat hingga Aldrick membenci ku. Bibi, rasanya sangat sakit, impian dan cita-cita ku hancur. Satu-satunya pekerjaan ku di hancurkan juga. Aku di siksa, aku di jadikan budak nafs* dulu, dia mengatakan kalau dia akan menbalaskan dendam dengan keluarga ku. Tapi ternyata tidak, dia hanya ingin menyiksa ku. Bibi aku manusia sampah, aku tak berhak bahagia. Sejak kecil, aku menderita. Bibi, semua orang di dunia ini membenci ku. Bahkan satu-satunya yang mencintai ku. Dia masih koma."

"Nona.. Saya sayang dengan nona, sejak pertama melihat nona, saya ingat anak saya yang sedang sakit keras dia seusia nona."

"Bibi, aku tak pernah mendapatkan pelukan hangat dari siapapun, bahkan dari Karang juga tidak pernah. Dia tak pernah memelukku karena dia takut, kalau sampai dia memeluk ku, aku akan kena hukuman. Bibi, boleh bibi peluk aku, satu kali saja."

********

Lengkap di karyakarsa  hellow_28

Hot Mafia ( 21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang