"Selamat pagi Alicia, akhirnya kamu sudah terbangun dari koma mu." Ucapnya dengan begitu tulus.
Alicia hanya diam, ia tidak mengatakan apapun, akan tetapi pergerakannya yang akan bangun membuat kepala pelayan segera membantu Alicia untuk duduk di sisi tempat tidur.
"Terimakasih." Ucap Alicia.
"Sama-sama, aku akan membantu mu membersihkan diri dengan mengelap tubuh mu, setelahnya kamu harus sarapan." Jelas kepala pelayan itu.
Alicia tidak menolak ia menerima semua perlakuan kepala pelayan itu kepadanya, Alicia memang sangat lapar saat ini akan tetapi saat ia akan menerima suapan pertama yang di berikan kepala pelayan itu tiba-tiba perutnya sangat mual.
"Hmphhh..." Alicia menutup mulutnya dengan kuat membuat kepala pelayan segera menaruh kembali sarapan pada tempatnya.
"Alic, ada apa? Kamu mual?" tanya kepala pelayan itu.
Alicia mengangguk sebagai jawaban. "Bubur itu sangat menyengat, bisa jangan berikan bubur itu?" tanya Alicia.
"Kamu mau makan apa?" tanya kepala pelayan.
"Berikan saja aku mie instan."
Ntahlah, Alicia rasa mie instan akan lebih baik karena berkuah dan juga di makan pagi hari akan sangat enak.
"Tapi itu tidak baik untuk kesehatan mu. Kamu harus makan yang bergizi Alic." Jelas kepala pelayan.
"Kalau begitu aku tidak akan makan, lagian juga aku tidak mau merusak tuan mu itu, dia tidak akan mengizinkan aku makan apapun yang enak, bahkan makanan ku pun berbeda dari kalian." Jelas Alicia.
Deg!
Kepala pelayan itu merasa tersentak. Memang benar, Alicia tidak pernah makan dengan baik bahkan semua makanan yang pelayan makan juga tidak boleh di makan oleh Alicia. Wanita itu hanya di berikan makanan yang sudah tidak layak dan sangat tidak bergizi. Terkadang kepala pelayan memberikannya makanan yang layak, akan tetapi Alicia tidak ingin hanya karena dirinya kepala pelayan harus di marahi oleh Aldrick yang kejam itu.
"Berikan saja aku makanan biasanya."
Kepala pelayan itu mengangguk ia melangkah pergi meninggalkan Alicia. Setelah kepergian kepala pelayan Alicia melepaskan selang infus di tubuhnya dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Di sana Alicia memuntahkan sebuah cairan yang sangat pahit. Ntahlah, Alicia tiba-tiba merasa sangat mual aneh dan ia sendiri bingung. Akan tetapi Alicia pikir itu adalah efek dari obat-obat yang di suntikan ke dalam tubuhnya sehingga seperti ini.
Setelah puas meluapkan rasa mualnya Alicia duduk di pinggir tempat tidur. Ia sedang menunggu mie instan miliknya.
Aldrick kembali ke mansion karena ada berkas yang tertinggal, di saat ia masuk ke dalam mansion, bersamaan dengan itu kepala pelayan membawa mie instan yang terlihat baru saja selesai di masak.
"Siapa yang akan kau berikan mie itu?" Pertanyaan Aldrick membuat langkah kepala pelayan itu terhenti.
"Ini Alicia yang meminta tuan karena ia tidak bisa makan bubur." Jelas kepala pelayan itu.
Aldrick mengepalkan tangannya. "Buang, berikan makanan yang lain, kecuali bubur. Dan jangan berikan mie instan itu!"
Mau tidak mau kepala pelayan menuruti dan mengganti makanan dengan nasi biasa beserta lauk pauk yang sangat lengkap.
Alicia merasa sangat senang di saat kepala pelayan kembali datang membawa troli makanan. Akan tetapi bukan itu yang menjadi perhatian Alicia. Tetapi isi makanan yang ada di dalamnya.
"Di mana mie yang aku minta? Kenapa membawa makanan itu kepada ku?" tanya Alicia menatap pada kepala pelayan dengan bingung.
"Maaf Alic, tapi..."
"Berikan saja aku makanan yang biasa aku makan, tidak perlu makanan seperti itu." Ucap Alicia ia tidak akan pernah mau menyentuh makanan yang sama seperti yang di makan Aldrick. Karena jika sampai laki-laki itu tau maka bukan hanya dirinya saja yang akan mendapatkan amukan tapi Kepala pelayan juga.
"Pergilah bi, berikan aku makanan yang seperti biasa saja." Ucap Alicia. "Atau makanan sisa kemarin saja bukan kah belum di buang? Berikan saja pada ku. Jangan sampai bibi mendapatkan amukan. Cukup aku saja yang tersiksa di sini jangan yang lain."
Kepala pelayan itu menatap Alicia dengan bersedih. Alicia yang faham tersenyum.
"Pergilah bi, aku tidak akan me.." Belum sempat Alicua melanjutkan ucapannya.
"Makan! Aku yang menyuruhnya memberikan makanan itu!" Aldrick masuk ke dalam kamar Alicia dan meminta wanita itu untuk memakan yang sudah ia minta kepala pelayan membawakannya.
Alicia tidak menanggapi Aldrick. "Bi, pergilah bawakan saja aku makanan seperti biasanya."
Kepala pelayan merasa bingung, karena ia berada di dua sisi saat ini. Antara Aldrick dan Alicia.
"Makan itu apa kau mengabaikan ku?! Atau kau ingin aku memaksa mu?! Kau nampaknya sangat suka saat aku memaksa bukan?!" Aldrick mengambil piring berisi makanan itu dengan kasar, ia duduk di samping Alicia dan menarik kasar tubuh Alicia hingga menghadapnya dan menyuapi dengan kasar Alicia.
Alicia memberontak tapi cekalan tangan Aldrick begitu kuat sehingga makanan itu masuk ke dalam mulut Alicia. Akan tetapi Alicia memuntahkannya di saat ia merasa mual.
"KAU! APA KAU SENGAJA SIALAN?! AKU SUDAH BERSABAR TAPI KAU MEMULAINYA?!"
PYAR!
**********
Alicia terbangun dari tidurnya, ia bangkit dari posisinya sudah mengenakan kemeja putih milik Aldrick yang ntah sejak kapan sudah terpasang di tubuhnya. Alicia melihat ke arah nakas lupa, ia tidak mengisi botol airnya.
Aldrick melangkah keluar kamar, hingga sampai di depan ruang kerja Aldrick, Alicia mendengar pembicaraan Aldrick dengan seseorang di sebrang telfon.
"Jangan biarkan pria itu hidup lagi, dia harus mati, karena dia harus menanggung semua kesalahan orang tuanya." Tegas Aldrick.
"Bagaimana kalau wanita itu tau tuan?"
"Kau tak perlu memikirkan Alicia, jangan sampai wanita itu tau, Anggap saja meninggalnya karang karena keadaannya yang tidak bisa di selamatkan sehingga tak akan ada yang curiga."
*******
Lengkap di karyakarsa Hellow_28
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Mafia ( 21+)
RomantizmArea panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "Oughh sialan, Alicia aku membenci mu ahhh..." Alden terus menggerakkan pinggulnya maju mundur untuk...