Dua orang laki laki tengah terduduk di masing masing kursi dengan keadaan tubuh yang terlilit tali yang terikat di tubuh dan kursi mereka. Daniel yang mengikat mereka berdua karena amber menyuruhnya.
Kesadaran mereka mulai kembali.
Blaze. Yang terpukul di tenguknya merematkan dahinya dan menerjapkan matanya perlahan karena silau cahaya yang mengarah ke mereka.
Lucas. Dengan sisi kepala yang benjol karena terpukul teflon oleh amber mulai mengaduh kesakitan karena kesadarannya yang sudah kembali di tambah silau cahaya yang membuat matanya sakit.
"Adoh kepala gue sakit banget".
"Anjir silau cok mata gue woy".
Lucas mengaduh semua yang dirasakannya.
"Am matiin am". Aku menyenggol lengannya dan menyuruhnya mematikan senter itu.
Lampu utama ruang tamu sudah dimatikan. Sehingga membuat keadaan remang remang ditemani lampu lampu kecil yang menempel di dinding.
Entah ide darimana yang amber dapatkan. Menyorotkan senter ke arah mereka.
Cahanya senter tentu sangat menyilaukan mata di tempat yang cukup gelap ini.
Apalagi di arahkan langsung ke wajah tentu akan membuat mata terasa sakit.
"Yah udahan kah? Kirain mau yang intrograsi intrograsi kaya di film film". Katanya sambil mematikan senter yang di pegangnya.
Acara ulang tahun tadi dalam sekejap berubah menjadi adegan penculikan.
Meski mereka diculik ditempat yang sama. Masih diapartemen blaze.
Penculikan yang aneh.
"Noir. Lepaskan". Blaze yang sudah sadar sepenuhnya melihat ke arah noir dan meminta untuk melepaskan ikatannya.
Noir bangun dari duduknya dan mendekat ke arah blaze di sebrang. Lalu membuka ikatan talinya.
"EH kok di buka". Amber berteriak saat melihat noir mulai melepas ikatan tali itu.
"Tanya saja. Dia jawab". Kata noir saat ikatan tali yang terlilit ditubuh blaze sepenuhnya terlepas.
"Gue? Gue gimana? Noir lepasin ikatan gue juga doang". Lucas berkata pada noir sambil terus meliuk liukkan badannya seakan lilitan itu bisa terlepas dengan cara itu.
"Tidak". Noir kembali duduk di kursinya.
"APA! Lepasin gue. AAAAA!". Lucas terus meronta ronta berteriak minta dilepaskan. Dengan badan yang tak berhenti meliuk liuk. Yang akhirnya ikatan talinya dilepaskan oleh daniel.
Dia mengeluarkan ponsel di sakunya. Dan mengarahkan ke arah wajahnya.
"AAAAA wajah gue!". Lucas berteriak melihat benjol besar di kepalanya yang terletak agak dekat dengan dahinya.
"Lo harus tanggung jawab PRINCESS EMBER!".
"EH inget kah. Gak sengaja sumpah. Gue reflek suer". Mata amber terbelalak kesana kemari. Gelagapan.
Dia berjalan mundur ke arah meja tempat hadiah hadiah pesta tadi di taruh. Sebagian kado sudah dibuka. Ada beberapa hadiah yang berisi makanan.
Dia mengambil sebungkus snack dengan acak tanpa melihatnya karena panik.
Membukanya dan mengulurkannya ke depan lucas.
"Nih jangan marah. Sabar dong sabar". Seakan snack itu bisa menyogok lucas.
Ajaibnya lucas berhenti dan menatap snack itu dengan penuh minat.
Berbentuk dadu memanjang yang berwarna merah dengan olesan glow yang melapisi setiap sisisnya membuatnya terlihat bersinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERWATER
FantasyMakhluk air Desas desus itu nyata Para warga yang selama ini hilang Benar benar ulah mereka