Entah keberuntungan atau kesialan yang saat ini menimpaku. 3 hari setelah aku dan amber menemukan banyak informasi yang ditinggalkan kak xavier di ruang pribadinya.
Secara kebetulan lucas akan merayakan ulang tahunnya di apartemen milik blaze sore harinya. Dia hanya mengundang beberapa teman sekolah yang dia pilih. Daniel menghubungi amber dan mengajaknya datang bersama ke pesta milik lucas. Lalu amber memberitahu hal itu padaku.
Aku sebagai tetangga apartemen blaze ikut datang. Dengan alasan sebagai teman sekolah lucas. Padahal aku ragu memanggilnya teman atau tidak. Karena lucas ini orang yang menyebalkan. 11-12 dengan blaze.
Siang ini aku dan amber akan pergi membeli kado untuk ulang tahun lucas sore nanti. Kami berjalan ke gerbang depan sebelum ke toko pakaian. Kami mampir terlebih dahulu ke minimarket. Membeli minuman terasa haus karena terik matahari yang menyengat.
Kami mengambil eskrim dan menuju kasir untuk membayar. Amber melipir sebentar ke salah satu rak disitu dan mengambil 2 bungkus snack disana. Dan mengantri melihat ada beberapa orang yang berbaris di depan kasir.
"Sstt! Pearl".
"Hum. Kenapa?".
"Gue udah nemu hadiah yang cocok buat si menyebalkan lucas". Dia menunjukkan 2 bungkus snack ditangannya dengan seringaian yang tercetak di wajahnya. Dan kekehan jahat dari mulutnya.
"Kau yakin kasih itu padanya?". Aku memandang ngeri bungkus snack itu. Aku sudah pernah merasakan rasanya saat dulu kak xavier membelinya. Meringis dan menutup mulutku mengingat rasa snack itu.
"100% yakin. Ayo cepat bayar". Sepertinya dia sudah tak sabar untuk memberikan snack itu. Segera membayar dan lalu melangkah kan kaki keluar menuju toko pakaian.
Aku memutuskan untuk membeli topi saja sebagai hadiahnya. Mengambil sebuah topi berwarna hitam. Membayarnya dan segera pulang.
Tak sadar langit mulai meredup dengan warna jingga yang menyebar di atas sana. Di kamar masing masing aku dan amber tengah bersiap untuk datang ke ultah lucas di apartemen sebelah.
Ding.. dong..
Suara bel terdengar. Tak lama muncul amber di depan pintu kamar.
"Buru pearl tu pasti niel yang di luar".
"Bentar, am". Aku segera mengambil kotak hadiah yang sudah ku bungkus tadi.
Kami menuruni tangga. Dan pergi keluar untuk datang ke acara di apart sebelah.
Saat membuka pagar terlihat daniel yg sudah menunggu dengan menyenderkan punggungnya di dinding samping pagar.
"Niel jangan lupa rencana kita". Kata amber sambil menepuk pundak daniel.
"Aman dah". Sambil mengacungkan jempolnya.
Mereka berdua menatapku. Kita bertiga saling lempar tatap. Menyatukan kepalan tangan kita semua. Dan menganggukkan kepala bersama.
Kami bertiga masuk ke dalam apartemen itu.
Dengan aku tengah larut ke dalam pikiran.
Memikirkan ini keputusan yang benar atau bukan.
Mengingat aku seperti melempar diriku sendiri ke dalam kandang singa.
Singa yang amat kasar dan menyebalkan yang siap menerkanku.
Blaze.
Pikiranku terbunyar karena menabrak punggung amber. Dia menatapku dan menaikan alisnya. Seakan bertanya kenapa. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Dan melihat sekeliling.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERWATER
FantasyMakhluk air Desas desus itu nyata Para warga yang selama ini hilang Benar benar ulah mereka