04

91 27 1
                                    

Terakhir kali Suzy bertemu mahluk yang di panggil ayah nya persis 6 tahun lalu. Jika ditanya siapa yang meninggalkan luka lebih parah , maka jawabannya adalah Ayah. Jika pada ibu ia mengiba rasa sayang, maka dengan Ayahnya ia bergantung penuh kasih.

Dulu saat Ayahnya masih di sisi, ia tak merasa kurang apapun, karna curahan kasih sayang yang tak terbatas. Namun kala Ayahnya bercerai dan pergi, ia mengiba pada Ibu yang selalu menyudutkan nya.

Luka itu dimulai dari Ayah lalu Ibu yang membuat semakin perih dan melebar.

.

Baru saja Suzy masuk ke rumah Donna , ia sudah diberi kejutan. Kejutan yang membuat ia mematung. Disana berdiri Bae Wonbin, laki laki yang memulai semua nya dan membuat ia lemah, ayah nya.

Selama ini pria itu tak pernah muncul, bahkan di kala ia memulai awal bersama sang Nenek. Ia ingin sekali pergi, meski dalam hati ia penasaran, tentang bagaimana keadaan pria itu, apa kah ia bahagia ? Apakah ia memiliki keluarga baru disana, hingga melupakan Suzy disini atau ia juga merasakan sakit seperti Suzy?.

"Ji." Sapa Wonbin .

Nada sayang itu masih terdengar sama, tatapan kasihnya pun masih selembut dulu. Tapi hati Suzy lah yang sudah tak sama . Karna selama ini hatinya sudah terbenteng untuk mahluk yang mengaku sebagai orang tua. Untuk mereka yang merasa sebagai Ayah atau Ibu untuk Suzy juga mereka yang mengaku sebagai Sahabat.

Ia rasa ia sudah terlalu trauma untuk semua itu. Meski masih ada celah.

"Maaf siapa?." Tanya Suzy dengan senyum, seolah olah orang di depannya adalah orang tak dikenal.

Membuat semua canggung , termasuk Seokjin yang sedari tadi memperhatikan, mau tau sejauh apa Suzy merespon. Disisi lain , respon Suzy membuat Wonbin kecewa. Namun ia tak marah, mengingat ini masih dini, Wonbin yakin, Suzy hanya memerlukan waktu. Karna ia sadar bahwa 6 tahun merupakan waktu teramat panjang , untuk seorang Ayah dan anak berpisah .

.


Sehun ingat gadis itu , gadis yang dulu selalu bersama dengan Hansol dan Joohyuk. Gadis itu tak begitu cantik matanya. Juga bukan gadis attactive. Bahkan tiap kali bertemu , gadis itu menunduk. Sehun tak suka dengan kombinasi pemalu dan tak menarik.

Sehun seorang remaja dengan gengsi tinggi kala itu. Ia suka bergaul dengan Hansol dan Joohyuk namun tidak begitu nyaman dengan Suzy. Itulah dia yang dulu, sangat kekanakan dan penuh gengsi, serta menilai orang hanya dari fisik. Sungguh demi apapun, ia menyesali semua sikap buruknya dulu. Terlebih kala ia melihat lagi sosok Suzy. Mata gadis itu kelam dan hampa, terlebih karena ia berkontribusi untuk hal itu.

Karna meski Sehun suka berkata kasar dan mengejek nya, gadis itu tetap tersenyum dengan mata nya yang berbinar. Meski ia tak menyukai Suzy namun ia suka dengan mata indah Suzy. Mata yang dibalut kacamata namun berisi binar dan harapan yang menjanjikan ketenangan. Yang masih terlihat berbinar meski telah dirundung,tetap mengeluarkan aura positif. Bahkan saat Sehun berhasil menjauhkan Hansol dan Joohyuk darinya, Suzy tetap berdiri, tanpa tangis tanpa amarah.

Ia kuat dan tahan banting . Tapi tidak dengan keadaan nya sekarang ini.

Diantara semua hal, Sehun ingat tentang perasaan gadis itu padanya. Melalui pernyataan cinta yang diumumkan di radio sekolah , yang membuat ia ataupun gadis itu jadi olok olokan.

Itu pula yang membuat Sehun menjauhkan Suzy dari circle nya juga menjadi perundung . Meski Krystal mati matian menyuruh Sehun berhenti.

Tapi pesta kelulusan adalah penyesalan paling dalam untuk dirinya. Bahkan dirinya sendiri sulit untuk mengampuni apa yang telah ia perbuat.

Reset Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang