15

91 26 0
                                    


Joohyuk tak henti nya mengomel kepada Suzy tentang apa yang terjadi tadi. Tentang Suzy dan juga tentang mobil tadi. Suzy berhenti makan , ingin rasanya mencabut mulut cerewet Joohyuk dari porosnya.

"Apa kau tak bisa makan saja? Kenapa mengomel terus sih, lagipula kalau aku mati tadi apa urusan nya , kau saja pernah membuat aku hampir mati, kenapa sekarang kau mengomel sih, kenapa juga tak kau biarkan aku mati daripada mendengar kau mengomel begini." Semprot Suzy.

Joohyuk menoleh lalu terdiam, baru sekali ini lagi ia diomeli oleh gadis ini.

"Aku hanya khawatir ji."

"Simpan sendirilah rasa khawatir mu, lagipula kenapa juga kau perlu khawatir pada orang yang bahkan sudah hidup baik baik saja."

"Ji."

"Apalagi ?."

"Aku minta maaf soal semua nya." Ucap Joohyuk.

Suzy gantian menatap Joohyuk. Sementara Joohyuk tampak takut takut menatap Suzy.

"Kenapa baru sekarang? Apa kau baru di kejar kejar dosa setelah aku kembali ? Atau kau tak mau ku gerayangi sebelum aku benar benar mati?." Tanya Suzy dengan nada manis seperti biasa.

"Tidak , a...aku hanya menginginkan kita yang dulu ji."

"Nam Joohyuk, kalau kau ingin hal itu harus nya jauh sebelum semua ini, kau tau masa lalu itu di tunjukkan untuk membelajaran bukan untuk diulang kembali kecuali memang benar benar baik. Tapi apa yang terjadi diantara kita? Tak baik Joohyuk , persahabatan kita benar benar murni hanya disaat kita belum mengerti arti dari persahabatan itu sendiri." Jawab Suzy menatap Joohyuk tepat di bola matanya.

Sementara mata laki laki itu nyaris berkaca kaca.

"Apapun itu , aku memaafkan mu tapi aku sama sekali tak bisa untuk memberikan mu ruang seperti dulu, karna ruangan itu sudah lama terbakar akibat gengsi akibat kasta yang bahkan sudah tak pantas lagi dipakai di kehidupan, lagipula ini lebih baik ketimbang aku membiarkan mu hidup dalam rasa bersalah." Ucap Suzy tegas lalu berdiri.

"Terima kasih untuk hari ini oke dan terima kasih karna menyelamatkan ku , anggap saja ini sebagai penebusan dosa mu hingga aku memaafkan mu dan setelah ini tak perlu sering sering bertemu lagi oke." Ucap Suzy sembari melangkah keluar.

Meninggalkan Joohyuk dengan tatapan merindu.

"Terima kasih." Ucap nya lirih.

Sementara diluar sana, Suzy berjongkok dan menangis. Karna teringat murni nya pertemanan mereka dulu, namun harus hancur karna orang lain, ironis.

.

Suzu tersenyum kepada 3 orang gadis yang tengah menunggu nya. Sahabat sahabat nya dari jaman SMP dan salah satu dari ketiga itu sudah sedari TK selalu bersama Suzu. Ada Sohee, Minah dan Yoomi, melambai pada Suzu.

"Astaga aku merindukan kalian semua." Ucap Suzu.

"Sudah berapa lama sejak kita berkumpul begini?." Tanya Sohee.

"Entahlah setelah lulus kau di Eropa sementara Yoomi di Jepang tersisa lah aku dan Suzu." Kata Minah.

"Kudengar kau di jodohkan ya?." Tanya Suzu pada Minah , sembari duduk di sebelah Yoomi.

"Ya, pertunangan kami diadakan sebentar lagi." Jawab Minah.

"Yoomie-ah bagaimana Jepang?." Tanya Suzu.

"Baik, aku merindukan mu eonni." Jawab Yoomi dengan senyum.

Lalu ke empat nya larut dalam obrolan. Menguak kembali memory di masa SMP. Dimana Suzu dan tiga gadis ini sangat dikenal.

Sejujurnya Suzu tak nyaman jika terus menerus menjadi tokoh antagonis. Namun keadaan lah yang membentuk karakter nya menjadi seperti ini. Karna dulu menurut nya jika menjadi seseorang yang jahat bisa membuat orang orang tersayang nya terlindungi , kenapa tidak.

Namun ia sadar itu sangat egois.

Dan beda urusan kalau menyangkut Suzy. Dulu saat pertama kali ia diberitahu kalau ternyata ia punya saudara perempuan, ia benar benar senang. Ia juga ber ekspetasi kalau adiknya akan tampil anggun dan menarik seperti ibunya. Tapi ternyata jauh sekali, ia sempat kecewa karna di pikiran nya dulu, cantik itu harus modis. Meskipun begitu ia tetap bangga dengan Suzy karna gadis itu cerdas dan ramah, tapi karna gadis itu terlalu baik ia pun menjadi gemas sendiri. Hingga ia mulai menguji gadis itu sendiri dan ujian itu terlalu jauh hingga mirip seperti perundingan.

Juga alasan lain, karna ia ingin diperhatikan oleh gadis itu, mengingat ia terlalu dekat dengan Joohyuk dan Hansol juga Krystal, karna itu ia mulai mencari cara menjauhkan mereka, hingga ia tak sadar kalau itu berakibat mimpi buruk.

Ia menyesali semua daridulu dari hari dimana ia membuat adiknya sendiri hampir mati dan menjadi monster. Ia ingin sekali minta maaf namun ia terlalu malu dan takut.

"Jadi apakah gadis itu memaafkan mu , mengingat kita sudah keterlaluan kepadanya?." Tanya Minah.

Suzu menggeleng tanda kalau ia tak berhasil. Membuat Yoomi menepuk nepuk bahu nya.

"Aku ingin memperbaiki namun aku tak tau memulai dari mana." Ucap Suzu, sembari menahan air mata nya.

"Kau pasti bisa kok." Ucap Sohee.

Lalu ke empat nya terdiam. Mengingat perbuatan keterlaluan yang mereka buat dahulu.

.


"ASTAGA." Ucap Suzy yang kaget kala menemukan 3 bangkai tikus yang sudah di mutilasi di dalam kotak. Ia kira itu paket belanjaan online nya , tapi ternyata teror lagi. Suzy benar benar kesal sekarang, kenapa sih hidupnya tak bisa tenang barang sedikit saja.

"Unnie kau kenapa ?." Tanya Nayeon yang menyusul di belakang nya tadi.

Suzy menggeleng. Lalu tersenyum membuat Nayeon menatap nya curiga namun ia tak mau menjelaskan kan tak ingin gadis ini khawatir.

"Keatas lah duluan." Ucap Suzy.

"Aihs pasti ada yang kau sembunyikan." Jawab Nayeon.

"Tidak sayang tidak."

Akhirnya setelah meyakinkan Nayeon, anak itu mau ke atas lebih dahulu.

Sepeninggalan Nayeon, Suzy langsung berjongkok , lututnya terlalu lemas karna apa yang ia lihat tadi.

.

Darah memang lebih kental dari air
Namun air bisa membasuh darah.

Suzu mendengus , entah sudah berapa kali ia mendapatkan pesan aneh. Dan itu banyak, padahal ia sudah memblokir semua nomer dan pesan tak jelas itu namun setiap harinya selalu ada saja.

"Astaga siapa sih yang tak punya kerjaan , hal ini sama saja seperti teror , brengsek memang." Omel Suzu.

"Anggap saja sih itu karma karna kau sering meneror serta membuat hidup gadis itu seperti neraka." Kata orang di sebelahnya.

"Ya brengsek, aku memang sering meneror nya, namun aku tak pernah di belakang atau dengan cara pengecut semacam ini ya."

"Ya wajar lah, lagipula sama saja kan. Hanya terima saja lah , tidak dia yang membalas tapi orang lain atau mungkin kau akan di kutuk Tuhan pula nanti nya. Siapa tau kan?."

"Ya Songkang, kau memang brengsek, mentang mentang kau mencintai nya kau terus menyudutkan aku, aku sedang dalam tahap berubah dan meminta maaf tidak bisa kah kau setidaknya mendukung ku."

"Ya Lanjutkan, tapi kalau kau mulai berbalik arah ku pastikan kau yang akan ku teror seumur hidup mu." Ucap laki laki itu dengan nada tenang.

Ya dia Songkang, sepupu Suzu dari keluarga angkatnya. Yang awalnya memang Suzu manfaatkan untuk mengetahui keadaan Suzy tapi Songkang pria yang bebas dan tak bisa di kontrol karena dia jatuh cinta pada Suzy.

Membuat Suzu tak bisa berbuat apa. Lagipula dia tak akan berbuat kejam dan bodoh lagi. Karna dia lelah dengan semua dan terbebani setiap harinya.

.

Reset Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang