12 - titik terang

77 15 0
                                    

Pagi ini, tidak ada lagi sesuatu di loker Asyila. Pagi-pagi sekali ia datang, loker tersebut kosong tanpa yogurt, coklat, maupun kertas notes seperti biasanya.

"Sumpah, apa pelakunya tau ya kalau gue udah liat cctv kemarin"

Semuanya terasa semakin rumit, membuat otaknya memanas dan hampir meledak.

"Tenang syila tenang, kemarin lo berusaha nyelidikin sendiri hasilnya nol. Lo harus minta bantuan temen, ya bener, minta bantuan Will- ah, apasih! minta bantuan Herina Syil yang bener!"

Akhirnya ia meletakkan tasnya dan duduk menunggu yang lain datang.

Lima menit kemudian.. seseorang menengok kedalam kelas dari luar pintu. Seseorang yang hanya memperlihatkan kepalanya itu membuat Asyila terkejut karena tiba-tiba datang tanpa suara.

"Astaga! yaampun Will. ngaget-ngagetin aja!"

"Maaf-maaf, ternyata lo udah dateng beneran." William berjalan memasuki kelas dan duduk di bangku dekat Asyila.

"Hah??"

"Tadi gue ke rumah lo, tapi kata bunda lo, lo udah berangkat"

"Ngapain ke rumah gue??"

"Jemput lo"

"Ngapain will, udah gue bilang ga usah. Lo jadi bolak-balik sia-sia kan."

"Engga sia-sia juga sih, tadi gue nganterin Higas ke sekolahnya."

"HAHH?? Lo kenal adek gue?"

"Padahal dia dulu masih se- eh.. engga! ngga kenal. Tapi tadi dia nyapa gue hahaha, terus gue tanyain dia siapa dan sekolah dimana. Karena sejalan jadi gue anter aja deh."

"Ngapain repot-repot banget, Higas mah biasanya naik bus Will."

"Katanya tadi mepet udah mau telat kasian"

"Uhh dasar tuh anak!"

"Higas sekarang udah segede itu ya Syil, dulu terakhir kali gue ketemu dia masih pake popok hahaha.."

"Oh ya! Hari ini lo dikirimin lagi??"

"Nah itu, pagi ini di loker gue ga ada apa-apa. Apa pelakunya tau ya kalau kita mulai ngecek cctv??"

"Waduh, kemungkinan iya sih"

"Astagaaa kalian ini pagi-pagi udah pacaran aja, mengganggu pemandangan banget" Teriak Mayah yang baru saja memasuki kelas bersama dengan Kim dan Dana.

"Lah?? selama gue tipes gue ketinggalan apa aja woy??" Kim bertanya-tanya.

"Gausah percaya mulut mayah, dasar etmin lambe turah. Gue ga pacaran, kita cuma ngomongin soal cek cctv kemaren"

"Ohh, terus gimana tuh perkembangannya"

"Masih gaada petunjuk sama sekali ya Will??"

Meskipun tak tau apa alasan Asyila untuk berbohong, William hanya mengiyakan dan mengikuti alur yang dibuat oleh Asyila, "Iya belum"

"Yaudah gue ke kelas dulu ya, ntar balik ama gue Syil!" Teriaknya seraya keluar dari pintu.

"Yang kayak gitu bener ga pacaran??"

"Enggak!"

"William suka sama lo sih kayaknya"

"Ngaco ah, udah-udah duduk bentar lagi bel!"

Sudah berapa orang yang mengira Asyila dan William berpacaran hanya karena perlakuan William kepadanya, lama-kelamaan Asyila merasa sedikit risih karena pada aslinya dia sama sekali tak memiliki hubungan dengan laki-laki itu.

Seasons - Kim WoonhakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang