Bab 18. cemburu

46 18 2
                                    

Happy reading sahabat
*************

Seorang pria paruh baya datang bersama beberapa anak buahnya. Semua karyawan dari bagian resepsionis, cleaning service, bahkan HRD dan yang lainnya, membungkukkan badan memberi salam padanya. Pria paruh baya itu pun melempar senyum ramah kepada mereka semua. Papanya Kelvin dengan sengaja datang mendadak ke perusahaan hanya untuk melihat kinerja Kelvin setelah mengetahui anaknya sudah bertunangan.

"Halo Om, apa kabarnya? Om sehat sama Tante," sapa Karin sembari berjabat tangan.

"Om sama Tante sehat," balasnya sambil menepuk lengan Karin pelan.

"Om, ada apa tiba-tiba datang ke sini?"

"Om mau melihat pekerjaan Kelvin juga mengunjungi calon istrinya."

"Calon istri Kelvin, Om?" tanya Karin kebingungan. Pasalnya selama ini setahu dia. Kelvin sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun.

"Iya, ya sudah Om mau masuk ke ruangan kerjanya."

"Karin anterin, ya Om."

"Aku jadi penasaran. Siapa calon istrinya Kelvin," batin Karin.

Sementara pria paruh baya dan Karin sedang menuju ke ruangan kerja Kelvin. Ella tengah menahan kesal terhadap Kelvin yang sedari pagi terus menambah pekerjaanya, padahal satu pekerjaan belum dikerjakan karena masih ditahan di ruangannya.

"Ella, kerjakan semua ini sampai tuntas, kita harus mencari supplier lain yang jauh lebih bagus dari perusahaan PT Abadi Jaya, si Hansel mantanmu yang kerja di sana," perintah Kelvin.

Ella mengerucutkan bibirnya kedepan lantaran kesal Kelvin masih menyebut nama mantannya.

"Iya."

"Oh ya, kamu harus mengatur ulang semua jadwal pertemuanku sama klien, karena ada satu perusahaan besar yang harus aku temui secepatnya."

"Iya."

Kelvin mengerutkan dahi menatap Ella dari sofa yang ada  dalam ruangannya.

"Iya, iya. Bawakan berkas itu kesini," gumam Kelvin sembari menekan nada bicaranya.

Gadis cantik itu mengerjapkan mata sembari menghela nafas panas. "Iya, Pak Kelvin," sahut Ella lembut.

Gadis cantik itu berjalan layaknya model internasional sembari membawa beberapa dokumen di tangannya. Dagunya diangkat tinggi, hingga pesonanya semakin menjadi-jadi. Namun, saat melangkah dia kurang berhati-hati, naas kaki kanannya tersandung kaki kiri, menyebabkan dia terjatuh ke depan menindih Kelvin. Kedua mata mereka saling bertatap untuk sepersekian detik, meskipun bibir mereka saling bertaut.

Ceklek ...

Kelvin dan Ella seketika menoleh ke arah pintu dengan panik.

Ya, Karin membuka pintu ruangan Kelvin. Sontak matanya terbelalak melihat gebetannya sejak SMA  tengah di cium Ella.  Sedangkan Papanya Kelvin tersenyum bahagia melihat anaknya yang di rasa agresif.

"Hei, kalian kalau mau bermesraan di rumah saja. Ini kantor," ledek Papanya sembari terssnyum bahagia.

Ella seketika berdiri dengan gugup menundukkan pandangannya.

"Om," sapanya

"Papa, kenapa kesini tidak kasih kabar dulu," ucap Kelvin.

"Hei, ini juga kan perusahaan Papa, masak kesini harus izin dulu. Karin, ini Ella, kamu pasti sudah mengenalnya. Dia ini tunangannya Kelvin," jelas Papanya Kelvin.

Bagai disambar petir di siang bolong. Dadanya Karin rasanya sesak bernafas.Wajahnya menegang dengan sorot matanya yang tajam melihat ke arah Ella.

"Sejak kapan mereka bermain di belakangku. Pantas saja tadi pagi aku melihat mereka berdua bersama keluar dari mobil. Sialan kamu Ella," batin Karin. "Iya om, Karin sudah mengenal Ella," jawabnya datar.

LOVE is SWEET ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang