.
.
.Yang Sean tahu, Caca itu pelabuhan terakhirnya. Caca itu Dermaga pertama dan terakhir tempat hatinya berlabuh. Meskipun Caca bukan pacar pertamanya, tapi Caca adalah perempuan diluar garis keluarganya yang Sean cinta.
Meskipun Caca suka tantrum enggak jelas tiap Rosi paksa tiktokan, ataupun suka isengin orang di jalan dan berujung viral karena suka aja ada orang yang kebetulan lagi bikin video dan notice kelakuan kekasihnya itu. Sejak sering muncul di akun tiktok milik Rosi, Caca tuh mendadak jadi banyak penggemar. Tiap jalan-jalan ada aja yang nyapa.
Balik lagi ke- tantruman Caca, saat ini kekasihnya itu lagi ngedumel gak jelas. Gara-gara video yang dibagikan Jani. Sebenarnya video biasa sih, video ala-ala vlog Jani pas mereka semua playdate ke Kebun Raya Cibodas beberapa waktu lalu. Cuma, ada orang yang notice kelakuan Caca di video itu yang lagi tantrum sambil ngegelinding di rumput gara-gara kalah taruhan sama Chandra. Dan ya, seperti biasa Caca pasti masuk akun dagelan dan berujung viral sampai temen-temen sealam raya Bogor dan sekitarnya nge-tag in dia terus.
"Udah dong, Cinta" bujuk Sean yang sejak tadi berusaha menenangkan kekasihnya itu, meskipun sambil diam-diam tersenyum geli.
"Lama-lama aku tuh malu tahu.." rengek Caca sambil menghentakkan kakinya.
"Kok malu?"
Caca menghadap kearah Sean, saat ini keduanya tengah duduk di gazebo yang berada di halaman belakang rumah Caca. "Kalau keluarga kamu lihat gimana? Aku takut dikatain perempuan enggak jelas" lirihnya pelan.
Sean malah tersenyum kecil dan menarik Caca kedalam dekapannya. "Kita tuh udah berapa tahun sih, Sayang? Keluargaku udah jelas tahu kamu, begitupun sebaliknya. Mereka liat kok tiap video-video kamu. Emang tiap ke rumah keluargaku suka bahas video kamu?" Sean merasakan Caca menggeleng di dekapannya "Mereka suka kamu apa adanya. Lagian video kamu menyenangkan kok, bukan video yang tak senonoh"
Caca mendongak membuat Sean gemas dan pipi gembul Caca menjadi korban kegemasan Sean "Kalau kamu malu gak?"
Sean malah tertawa geli "Pacarku cantik, baik, pinter, menggemaskan dan menyenangkan begini kok harus malu? Kalau bisa mau aku pamerin ke seluruh dunia"
Senyum cerah Caca kembali muncul, senyum secerah matahari yang membuat Sean jatuh cinta berulang kali.
Sean tak bisa membayangkan jika suatu saat nanti mereka berpisah. Seharian di diamkan oleh Caca saja dia sudah gundah galau merana.
Karena di dalam goals masa depannya, wajah Caca sudah terpampang paling depan. Semua sudah Sean siapkan untuk Caca, bahkan rumah untuk mereka tinggali saja sudah ada. Dan untuk yang satu itu, jangan bilang-bilang Caca ya!.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E S T I N Y
HumorKebetulan sekali mungkin oke masih wajar, tapi kalo kebetulannya terus berulang? mungkin wajib dipertanyakan. Dan juga ada yang pernah mengatakan kalau kebetulan itu adalah sebuah takdir yang menyamar. Dan cerita ini hanya menceritakan tentang 4 ah...