Random Everyday Kamen Rider

Kapal Kapalan #2

Sekedar maaf. Maaf bener ya di bab kemaren salahnya nauzubillah banyak akhh! Maaf:')

Keyboard ga bisa di ajak kompromi ya Allah. Greget dah sumpah

𝑰𝒏𝒔𝒑𝒊𝒓𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒚: 𝑪𝒆𝒎𝒆𝒕 𝑴𝑷𝟒 (Tiktok & Youtube)
https://youtu.be/RGgrsTkBB6M

𝑻𝒚𝒑𝒐
𝑲𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈
𝑲𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏
𝑲𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒕𝒊

MAAF BANGET KALO ADA BEGITUAN! MAAF!

.

.

.

.

.

.

.

.

***

"Mas wes kan tekan ki"

Daiki yang baru nyadar kalo itu kapal Tsukasa yang herannya juga nih orang dapat dari mana (dikasih dari mana itu layarnya kok ada logonya, kali dibuatin ama Marvelous)

"Lahhh. Pak bambang emprite kayang, kae kapale ayangku"

Plak

"Gendeng kuwi iki kapten" Ankh yang selesai nampar Daiki langsung menyuruh Kouta sama Emu menyerang kapal depan mereka.

"Ck, yowes kah serangen" setuju Daiki ya mau ga mau

"Eihh! Eihh! Woy rewangi. Bakul lotes pirang maleng iki, abot iki!" protes Emu karena ia dengan Kouta saja masih keberatan mendorong meriam.

"Eh! Piye iki Sou kono duwe meriam!" ujar Tsukasa panik "hah? Ho'oh ki duwe bapak barang yoan. Awak dewe kok ora yo?"

"Ayo! Serang!" perintah Fuwa mendapat tatapan sinis dari Daiki "heh, kaptene sopo kok kuwi seng ngakoni?"

Cesss

Tali ditempat meriam tersebut mulai terbakar. Gelak tawa sang kapten terpampang jelas.

Bushh

Tidak ada bola meriam yang ter luncurkan namun herannya Daiki masih tetap tertawa dan tawanya mulai berhenti karena merasa ada yang janggal.

"Hah?"

"Hah?"

"Loh?"

"Pelurune ndi toh thel thel" ejek Houtarou mungkin ia mengejek Daiki karena tetap tertawa tadinya padahal tidak ada bola meriam yang mengenai kapal di depannya. "Hah?" "hah?"

"Heh! Ene pelurune ora?" tanya Daiki dan setelah Kouta membukanya ternyata isinya kosong mirip dompet kelean-

"Pelurune entek isi salak mau tak leboni nang kene" ujar Kouta dengan lumayan santainya membuat Daiki marah, "hih! Ndlogok horse! Isi salak mbok gawe peluru! Kene kapale musuh yo mengkeri" omel Daiki sambil memukul kepala Kouta dengan gagang sapu.

Aruto mengarahkan ketapel nya ke arah kail tali layar untuk mempercepat pergerakan menuju kapal musuh.

"Wadoh nabrak! Belok belok! Heh heh belok!" ujar Daiki panik kapalnya semakin mendeka kearah kapal miliknya "sek kapten, tak takon omahe rondo kulon pasar seng end-" belum sempat Fuwa ingin menyelesaikan kalimatnya Daiki langsung memotongnya "BELOK NO SEK!" "iyo iyo iyo!"

Fuwa dengan secepat mungkin mencoba membelokkan kapalnya "he, wadoh!" Fuwa masih berusaha membelokkan kapalnya dengan cepat "hah hah belok belok!" Seru Fuwa karena panik kapal mereka sudah setengah inci kepada kapal miliknya.