Assalamualaikum guyss,
Kembali lagi, part ini benar-benar terfokus sama Atlanta dan Zaya. Penuh satu Bab hanya untuk percakapan mereka doang.
Oke, selamat membaca Atlanta dan Zaya yaaa
SEMOGA BAPER HEHEE
Follow ig aku:
@yaa_frstn @kucingimut1258Ig mereka juga:
@zayaflow_
@gafi.prnz
@kaylen_yrf
@luv_yin
@atlnta_⛓️️🧸📕
"YOU know, Za? Orang yang berhati jahat selalu merasa bahagia daripada mereka yang baik hati."
Zaya mengerutkan keningnya. Kedua alisnya bertaut mendengar penuturan tidak masuk akal Atlanta. "Kenapa begitu, Kak?"
"Karena dunia adalah surga bagi orang jahat, dan neraka bagi orang baik," jawab Atlanta dengan tenang. "Orang jahat itu tidak percaya dengan adanya kehidupan setelah kematian, makanya mereka bisa bebas melakukan apa saja di dunia ini. Prinsip hidup mereka 'hidup cuma sekali, rugi kalau tidak digunakan dengan sebaik-baiknya'. Prinsip mereka benar, karena hidup cuma sekali di dunia, makanya kita harus memanfaatkannya untuk kebaikan bukan keburukan. Sedangkan orang baik percaya bahwa ada kehidupan lagi setelah kematian, makanya mereka fokus mencari amal untuk kebahagiaan di akhirat kelak. Mereka tidak memikirkan kesenangan dunia dan fokus pada satu tujuan saja, yaitu akhirat."
"Kak, ini filsafat ya, Kak?" Tanya Zaya begitu kagum.
Atlanta mengangguk mengiyakan. "Benar. Filsafat adalah suatu pandangan tentang dunia dan segala isinya. Filsafat itu ruwet, menyesatkan, bahkan berbahaya. Tapi itu kata orang yang tidak mampu berpikir. Filsafat mengajarkan kita untuk berpikir kritis dan mendalam tentang sesuatu," jelas Atlanta. "Kata orang, Filsafat bisa membuat kita jauh dari Tuhan. Tapi setelah saya mempelajari Filsafat, saya justru lebih dekat dengan Tuhan."
"Filsafat bisa membuat seseorang jauh dari Tuhan karena mereka tidak bisa memahaminya dengan benar ya, Kak?"
"Benar, Za. Maka butuh pemikiran dan pemahaman yang dalam untuk membaca sebuah Filsafat agar tidak salah paham."
Atlanta mengambil sebuah buku yang tebalnya sekitar 25 cm. Atlanta membolak-balikkan halaman itu, sampai laki-laki itu menemukan serangkai kata-kata di halaman tengah.
"Kamu liat tulisan ini, Za?" Atlanta menunjukkan halaman buku itu kepada Zaya.
Zaya membacanya dengan seksama. "Lebih baik berkuasa di Neraka daripada menjadi pelayan di Surga." Zaya menolehkan kepalanya menatap Atlanta. Bingung. Bahasanya sangat-sangat membahayakan dan susah untuk dipahami oleh gadis sepertinya.
"Kita ralat kata-katanya menjadi; lebih baik menjadi raja di Desa, daripada menjadi tukang sapu di Kota," ujar Atlanta memperhalus kalimat yang sama sekali tidak layak untuk dipikirkan bagi orang awam dan minim daya pikir yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Happy Ending [END] [TERBIT]
Teen Fiction[SEQUEL WE ARE FRIEND] TELAH TERBIT DI PENERBIT TEORI KATA PUBLISHING! "Aku bahagia, tapi bukan bersamamu." "Sakit itu ketika mencintai orang yang belum selesai dengan masa lalunya." _______•°^•°^ Namanya Atlanta Catur Gelanio. Laki-laki bibliophile...