Prolog

1.4K 106 4
                                    

‼️Cw//Sebelum dilanjut harap dibaca, dalam book ini semua profesi, tokoh, karakter dan latar tempat murni di gunakan hanya untuk keperluan cerita (fiksi), harap bijak dalam membaca.

•••

⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫

•••

📢Harap tonton terlebih dahulu video Youtube yang sudah disematkan dan simak jalan ceritanya sebelum melanjutkan untuk pengalaman membaca yang lebih baik.

🍀Selamat Membaca🍀

Prolog|Girare Nel Vuoto

Seorang pria berdiri di depan gerbang mansion mewah yang sudah terbengkalai. Tangannya mulai terulur melepas garis kuning polisi yang terpasang di gerbang itu dan membuka gembok yang sudah tampak berkarat.

Ia berjalan memasuki pekarangan mansion mewah itu dan menatap sekeliling yang ternyata tampak mulai ditutupi oleh semak belukar.

Perlahan kakinya melangkah menuju pintu masuk utama mansion tersebut.

Napasnya tiba-tiba memberat, dengan perlahan Pria itu mencoba mengatur napasnya. Saat dirasa dirinya sudah mulai tenang, Ia memberanika diri untuk membuka pintu itu.

Kriiieett...

Suara berdenyit dari pintu yang di buka itu masuk ke indra pendengaran si Pria.

Yang pertama kali di lihat dan di rasakan saat ia membuka pintu itu adalah suasana yang gelap dan dingin dengan berbagai barang dan perabotan yang berantakan di dalam mansion.

Kemudian penglihatannya beralih menatap lantai dua mansion itu.

Dengan langkah berat Ia memberanikan diri menaiki tangga untuk menuju lantai dua atau lebih tepatnya menuju pintu kamar yang sedikit terbuka.

Pria itu menatap sekeliling kamar luas yang berantakan, tempat tidur king size yang tampak usang dengan poto pernikahan berukuran besar di sebrangnya.

Ia menatap sendu poto pernikahan itu.

Kakinya kini melangkah menuju walk in clothes, dapat dilihatnya tempat itu masih tersusun rapi. Hanya saja semua pakaian dan barang-barang yang ada di sana tampak usang dan berdebu.

Pria itu tersenyum tipis lalu tangannya terulur mengelus jas mahal berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya juga dasi merah yang terlampir rapih di kerah kemeja putih yang kini sudah menguning.

"Waktu berlalu cepat" ujarnya lalu berlalu kembali menuju kamar.

Ia menghampiri nakas kecil di samping tempat tidur dan membuka lacinya. Disanalah letak harta karunnya berada, semua album foto yang ia cari ada disana.

Dengan perlahan ia mengeluarkan album-album itu yang masih tersusun rapi. Membesihkannya dari debu dan memasukannya pada tas yang telah ia bawa.

Setelahnya ia beranjak keluar dari kamar itu dan pandanganya seketika teralih pada kamar di samping kamar yang tadi ia kunjungi, pintu berwarna putih dengan boneka beruang yang tergantung di tengahnya. Pintu itu terbuka lebar.

Dengan susah payah ia menghembuskan napas berat guna menguatkan diri untuk memasuki kamar tersebut.

Namun tidak bisa, dirinya tetap tidak sekuat itu bahkan ketika waktu sudah berlalu jauh ia masih bisa merasakan sesak dan hancur didadanya.

Ia mematung di ambang pintu bercat putih itu. Tubuhnya ambruk bersimpuh sembari ia meremat kuat dada sebelah kirinya, kakinya lemas tidak sanggup lagi menopang berat tubuhnya.

Isakan kecilnya terdengar lirih, mata itu sudah banjir oleh air mata pandang lurus kedepan di mana masih terdapat jejak darah mengering yang berceceran di atas lantai.

Ia merangkak untuk menuju tempat tujuannya.

"Sayang" ucapnya lirih teramat lirih dengan bibir yang gemetar.

Ia remat pinggiran ranjang bayi itu kuat, kesadaranya nyaris hilang saat ia pandangi ranjang kecil itu yang juga masih terdapat noda darah yang mengotori.

"An-anak ku, bayi kecilku dia pasti kesakitan" ucapnya dengan tangis yang kembali keluar, 5 tahun sudah berlalu tapi sakitnya masih ia rasakan teramat dalam.

🍀🍀🍀

Bandara Internasiona Italia
Seseorang baru saja keluar dari bandara sembari menyeret satu kopernya dan langsung memasuki mobil yang sedari tadi sudah menunggunya.

"Tuan, apa kita langsung menuju apartemen?" Tanya si supir.

"Hm" balas orang yang kini tengah sibuk dengan ponselnya di kursi belakang.

Tak lama mobil pun melaju meninggalkan area bandara.

"Rumah Sakit Niguarda" ucap orang itu menyeringai saat mendapat pesan dari seseorang.

🍀Bersambung🍀

Halooo semua, selamat datang di book baruku👋
Sebelumnya aku mau minta maaf buat yang nungguin book Revenge karena aku mutusin buat unpublish book yang satu itu. Jujur menurut aku book itu cukup berat dan sampai sekarang Aku masih bingung buat mutusin akhir ceritanya😂
Tapi aku bakal usahain book itu cepet selesai dan aku publish lagi.

Nah sampai saat itu tiba, aku bakal bawa beberapa cerita baru buat kalian. So enjoy it😊

Girare Nel Vuoto [Sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang