⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫
🍀Selamat Membaca🍀
Bruk
Ruby mendudukan tubuhnya di sofa ruang istirahat.
"Ada apa? Kau kelihatan lelah? Apa banyak pasien hari ini?" tanya William sembari menggeser duduknya mendekati Ruby.
Ruby menghela napas lelah dan menegakan tubuhnya.
"Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa seminggu terakhir ini kita terus kedatangan para korban pembunuhan dan semua korban memiliki luka yang sama yaitu luka menganga di bagian leher. Ini tidak masuk akal, bukan kah ini termasuk pembunuhan berantai?" ujar Ruby merasa janggal.
"Kau benar mungkin pembunuhnya memang orang yang sama dan ia memiliki dendam terhadap para korban, sehingga ia memutuskan membunuh mereka silih berganti." ujar Juan sembari meletakan 3 cup kopi di meja.
"Atau mungkin pembunuhnya memang seorang psikopat berdarah dingin" timpal William.
"Jika memang begitu, kenapa para polisi tidak bergerak dengan cepat untuk menyelesaikan kasus ini dan mengungkap identitas si pelaku" ujar Ruby bertanya-tanya.
Juan mengedikan bahunya.
"Sebenarnya kasus seperti ini sering terjadi di sini dan ini bukan yang pertama kalinya" jelas Juan.
"Maksudmu?" tanya Ruby meminta Juan menjelaskan lebih detail.
"Para polisi bukan tidak bergerak dengan cepat, tetapi kasus pembunuhan misterius seperti ini memang sering terjadi di kota bahkan negara ini dan cara pembunuhanya pun benar-benar sangat rapih hingga para polisi pun tidak bisa menemukan jejak. Bahkan untuk kasus-kasus sebelumnya pun, polisi masih terus mencari jejak dan bukti dari si pelaku itu. Ntah ini ulah orang yang sama, orang yang berbeda atau kelompok tertentu tidak ada yang mengetahui pasti." jelas Juan lagi.
"Tapi aku juga cukup heran dan bertanya-tanya untuk kasus yang sekarang. Kasus yang sekarang agak berbeda" ujar William.
"Kau benar, kasus kali ini tidak semengerikan kasus-kasus sebelum-sebelumnya" timpal Juan.
Ruby menatap kedua temannya dengan tatapan bertanya, ia pendatang baru di kota ini jadi banyak hal yang belum ia ketahui.
"Memang seperti apa kasus sebelumnya?" tanya Ruby.
"Biasanya para korban selalu datang dalam keadaan organ tubuh yang tidak lengkap. Ntah ia kehilangan matanya, jantung, ginjal, hati dll atau bahkan kehilangan semuanya. Ihhh aku benar-benar merinding kalau mengingatnya" jelas William.
"Dan yang janggalnya adalah terkadang beberapa korban didapati lukanya telah di jahit. Polisi berspekulasi bahwa ada ikut campur seorang dokter dalam kasus ini karena hasil uji forensik mengatakan walau jahitan di tubuh korba itu tidak rapih tapi teknik menjahitnya benar-benar terlatih dan sayatan-sayatan di tubuh korban pun adalah luka sayatan dari pisau bedah." lanjut Juan.
Mendengar itu tubuh Ruby merinding hebat. Siapa penjahat dan dokter keji itu yang dengan teganya melakukan tindakan ilegal.
Seorang dokter yang seharusnya menjadi penyelamat bagi hidup para manusia justru malah berubah menjadi maut dan mimpi buruk untuk manusia itu sendiri.
"Apakah mereka lagi yang menangani korban?" tanya Ruby pada kedua temannya.
William dan Juan mengangguk.
"Iya..Barra, Erlan, Marco dan Ricky yang menanganinya. Mereka berempatlah yang selalu mengidentifikasi setiap korban dari kasus pembunuhan seperti ini, karena mereka berempat yang menyanggupi" jelas William.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girare Nel Vuoto [Sungjake]
General FictionKehidupan yang selalu berputar dalam kehampaan. Tidak tahu sampai kapan penantiannya akan berakhir dan kehidupannya kembali lengkap dan terisi penuh. Harapannya hanya satu, yaitu merasakan kembali kebahagiaannya yang sempat di rampas paksa darinya...