Tragedi 7 Desember

273 40 4
                                    

⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫

🍀Selamat Membaca🍀

"Barra, aku akan pergi kerumah sakit sebentar. Ada berkas penting yang tertinggal di sana dan harus aku periksa sekarang" ujar Ruby pamit pada Barra yang tengah bermain dengan Alea.

"Mau aku antar sayang?" tawar Barra.

"Tidak usah, aku hanya sebentar" tolak Ruby.

Barra pun mengangguk dan berjalan mengekori Ruby hingga kedepan pintu mansionnya dengan Alea yang berada dalam gendongannya.

Cup

"Cantiknya papa, baik-baik yah sama ayah. Papa pergi dulu sebentar" ucap Ruby setelah mengecup pipi chuby putrinya.

"Barra aku pergi" pamit Ruby.

"Hati-hati sayang, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut" peringat Barra yang di angguki Ruby.

Setelahnya Ruby pun berlalu meninggalkan mansion megah itu.

Drrttt...drrttt

Suara ponsel bara berbunyi tanda ada panggilan masuk.

Barra pun mengangkatnya saat tau Erlan yang menelepon.

Tut

"Ada apa?" tanya Barra to the point.

"Barra gawat, markas kita terbakar" ujar Erlan panik disebrang sana.

"Sial, bagaimana bisa" bentak Barra murka, membuat Alea yang berada dalam gendongannya terkejut dan bayi itu mulai menangis.

"Aku tidak tau, saat aku tiba semua sudah terbakar. Ricky sedang mencari tau dalang dari kejadian ini, aku yakin ini ulah seseorang yang dengan sengaja membakar markas kita." jelas Erlan.

"Ck brengsek, amankan barang-barang di gudang. Aku akan segera kesana" rutuk Barra.

Lalu setelahnya panggilan terputus.

Barra bergegas masuk untuk bersiap.

Ia menyerahkan Alea pada pengasuhnya.

Setelah selesai berganti baju, Barra pun menuruni tangga untuk menuju mobilnya.

Sebelum pergi Barra menghampiri anaknya terlebih dahulu.

"Jaga princess dengan baik selagi aku pergi, kalau ada apa-apa segera hubungi aku. Jika Ruby pulang lebih dulu sampaikan padanya aku ada pekerjaan mendadak di kantor" ujar Barra pada pengasuh Alea.

"Baik Tuan" jawab pengasuh itu.

Setelahnya Barra pun langsung memasuki mobilnya yang di kemudikan David.

"Berangkat" titah Barra.

"Baik Tuan" jawab David.

"Sialan, baru di tinggal sebentar sudah sekacau ini. Sepertinya keputusanku untuk berhenti benar-benar salah" rutuk Barra meremat ponselnya kuat.

Girare Nel Vuoto [Sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang