⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫
🍀Selamat Membaca🍀
Disinilah Ruby dan Barra berada, di sebuah cafe yang berada disebrang rumah sakit.
Mereka berdua tengah fokus pada makan siangnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Barra yang selesai lebih dulu. Ia mengamati Ruby yang tengah makan dengan lahap, tanpa di sadari senyuman kecil terbit di sudut bibirnya.
Ruby pun akhirnya menyelesaikan makan siangnya.
"Apa kau tidak makan selama setahun? Cara makan mu seperti babi" celetuk Barra santai membuat Ruby yang tengah menikmati jus nya itu tersedak.
Uhuuk..uhuuk
"Hei pelan-pelan saja, tidak akan ada yang mengambil minumanmu" ujar Barra dan membatu menepuk-nepuk punggung Ruby.
Ruby menepis tangan Barra kasar dan matanya yang sedikit berkaca-kaca itu menatap Barra sengit.
"Tampangmu itu mirip simpanse" rutuk Ruby setelah dirinya merasa tenang dari tersedaknya.
"Kau kenapa tiba-tiba mengataiku?" tanya Barra menatap Ruby heran dengan alis terangkat. Membuat amarah Ruby semakin memuncak melihat wajah so polos tanpa dosa milik orang di hadapanya itu.
"KAU YANG LEBIH DULU MENGATAI CARA MAKANKU SEPERTI BABI BARRA SIALAN" meledak sudah kemarahan Ruby untuk kesekian kalinya pada orang yang sama.
Ntah kenapa ia mudah sekali naik pitam jika sudah berada didekat manusia satu ini.
Barra terkekeh kecil melihat wajah memerah pria mungil di hadapannya. Ntah mengapa menggoda Ruby itu sangat menyenangkan. Pikirnya.
"Oke oke maafkan aku Dokter Ruby, aku yang salah" ujar Barra mengalah.
"Memang kau yang salah. Sudah lah aku tidak mau membuang-buang waktuku lebih lama lagi denganmu. Aku mau to the poin saja" ujar Ruby.
"Aku mendengarkan" balas Barra santai sembari menyandarkan punggungnya ke belakang dan melipat kedua tangannya.
Ruby pun mulai menegakan tubuhnya dan menatap Barra dengan serius. Ia pun siap untuk memulai cerita.
"Jadi aku mau menjelaskan kesalahpahaman tempo hari, aku benar-benar tidak sengaja melihat kejadian.........itu" jelas Ruby dengan pipi yang memerah malu saat mengingat malam kejadian itu.
"Kejadian apa?" tanya Barra pura-pura tidak ingat.
"I-itu kejadian malam itu di ruang istirahat saat William dan...." ucapannya terjeda.
"Dan?" ulang Barra.
"Saat William dan Marco bercinta, sungguh demi apapun aku tidak sengaja melihatnya. Aku sedang membuat kopi di pantry pada saat itu dan aku di ganggu oleh hantu, karena takut jadi aku buru-buru pergi dari sana dan di tengah perjalanan aku tidak sengaja mendengar suara aneh dan aku penasaran akhirnya aku mencari tau. Aku pikir itu suara hantu tapi ternyata......bukan." jelas Ruby cepat dengan wajah yang tertunduk malu.
Barra mengangguk paham.
"Aku mengerti sekarang, jadi ini tujuanmu mengajakku untuk makan siang bersama." ujar Barra.
"Hm" balas Ruby singkat sembari memalingkan wajahnya kesamping, menghindari tatapan Barra.
"Lalu bagaimana dengan kau yang berdiri di depan ruangan Juan untuk menguping mereka?" tanya Barra.
"Itu juga tidak sengaja, awalnya setelah kejadian aku memergoki William dan Marco, aku berniat untuk memberi tahu Juan. Aku pun berlari menuju ruangan Juan tapi tanpa di duga ternyata dia juga tengah......itu" jelas Ruby dengan bibir memanyun lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girare Nel Vuoto [Sungjake]
General FictionKehidupan yang selalu berputar dalam kehampaan. Tidak tahu sampai kapan penantiannya akan berakhir dan kehidupannya kembali lengkap dan terisi penuh. Harapannya hanya satu, yaitu merasakan kembali kebahagiaannya yang sempat di rampas paksa darinya...