⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫
🍀Selamat Membaca🍀
"Dokter Ruby, Kepala rumah sakit meminta anda untuk ke ruangannya" ujar perawat yang datang menghampiri Ruby yang tengah menangani pasien seorang siswi yang mengalami magh.
"Baik, saya akan langsung kesena setelah ini" ujar Ruby.
"Baik Dok" ujar perawat itu kemudian berlalu.
"Nah, sekarang istirahatlah. Ingat jangan sampai telat makan lagi." peringat Ruby pada siswi perempuan itu.
"Ibu tolong di perhatikan lagi pola makan anaknya yah, nanti saya resepkan obatnya dan perawat akan mengantarkannya. Kalau begitu saya permisi" pamit Ruby lalu berlalu dari ruangan UGD.
Kini Ruby tengah berjalan di lorong rumah sakit untuk menuju ruangan kepala rumah sakit yang memintanya untuk menemuinya.
Tok...tok...tok
Ruby mengetuk pintu pelan, lalu terdengar suara yang memintanya untuk masuk.
Ruby pun tanpa berlama-lama lantas membuka knop pintu dan melangkah masuk.
"Selamat datang Dokter Ruby, silahkan duduk" ujar Dokter Jordan.
Ruby mengangguk kecil, sebenarnya Ruby sedikit bingung. Ada perlu apa Dokter Jordan memanggilnya dan kenapa ada Barra juga di sini.
"Nah berhubung Dokter Ruby sudah tiba, jadi langsung saja saya bicarakan maksud saya memanggil kalian berdua."
"Jadi untuk pasien kamar nomor 201, jadwal operasinya sudah ditetapkan hari ini pukul 14:00 siang. Akan tetapi ada sedikit kendala, Dokter Juan yang di jadwalkan untuk operasi hari ini bersama Dokter Barra tidak bisa hadir karena ada bentrok dengan jadwal operasi lain." jelas Dokter Jordan menghela napas lelah.
"Ini memang kesalahan dari pihak rumah sakit yang tidak teliti dalam memberikan jadwal. Pihak keluarga menolak untuk di jadwalkan ulang untuk operasinya dan tetap meminta operasi dilakukan hari ini sebagaimana mestinya"
"Jadi maksud saya memanggil Dokter Ruby kesini adalah untuk meminta Dokter menggantikan Dokter Juan. Apa Dokter Ruby keberatan?" ujar Dokter Jordan.
"Sebenarnya saya tidak keberatan, hanya saja pukul 17:00 sore saya juga ada jadwal operasi dan kalau saya mengambil jadwal pukul 14:00 menggantikan Dokter Juan, itu berarti saya tidak bisa menjalankan operasi pukul 17:00 nanti" jelas Ruby.
Barra sedari tadi hanya diam menyimak pembicaraan antara Dokter Jordan dan Ruby.
"Ahh bagaimana ini, apa jadwal operasi untuk pukul 17:00 tidak bisa di undur? Dokter yang lainnya sedang sibuk dan berhalangan hari ini" ucap Dokter Jordan Lesu.
"Setahu saya pasien yang akan di operasi pukul 17:00 adalah seorang atlit panjat tebing yang baru di larikan ke rumah sakit pukul 11:00 pagi, ia mengalami cedra serius di bagian tulang punggung hingga tulang ekor. Itu sangat tidak memungkinkan untuk mengundur jadwal karena atlit tersebut harus segera di tangani." ujar Barra membantu menjelaskan.
Ruby mengangguk membenarkan.
"Lalu bagaimana, pasien kamar 201 adalah putri dari Perdana Menteri Cristian. Kita bisa dalam masalah kalau perdana menteri Cristian merasa tidak nyaman dan menuntut rumah sakit, kita semua tau bagaimana watak dari perdana menteri itu" frustasi Dokter Jordan.
"Sepertinya tidak ada pilihan lain aku sendiri yang akan turun langsung untuk menangani operasi Nona Selen putri Perdana Menteri itu" jelas Dokter jordan pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girare Nel Vuoto [Sungjake]
General FictionKehidupan yang selalu berputar dalam kehampaan. Tidak tahu sampai kapan penantiannya akan berakhir dan kehidupannya kembali lengkap dan terisi penuh. Harapannya hanya satu, yaitu merasakan kembali kebahagiaannya yang sempat di rampas paksa darinya...