⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫
🍀Selamat Membaca🍀
"Maaf membuat mu menunggu lama Dokter Rafael" ujar Barra yang baru saja tiba dan langsung mendudukan dirinya di depan orang yang ia panggi Dokter Rafael yang tidak lain adalah ayah dari Ruby kekasihnya.
"Tidak apa Barra aku tau kau orang yang sangat sibuk" ucap Rafael.
Barra mengangguk membenarkan.
"Jadi apa alasan kau memintaku untuk bertemu? Apa kah ada hal yang penting yang harus di bicarakan menyangkut Ruby?" tanya Barra.
Rafael mengangguk pelan sembari menyesap kopinya.
"Ya, ini tentang pernikahan kalian" ujarnya.
Barra mengangkat satu alisnya bingung.
"Kenapa dengan pernikahanku dan Ruby, apa ada masalah dalam persiapannya. Aku sudah memastikan itu sendiri dan semuanya berjalan dengan baik tidak ada masalah apapun" jelas Barra.
"Semua persiapannya memang tidak ada masalah dan sudah berjalan 80%" ujar Rafael.
"Lalu, apa yang ingin kau bahas tentang pernikahan ini Dokter Rafael?" tanya Barra menatap Rafael serius.
"Ini menyangkut masa depan anak ku Barra" ucap Rafael menatap Barra tak kalah serius.
"Kenapa dengan masa depan Ruby?" tanya Barra penasaran.
"Aku tau siapa kau Taun Barra Nathaniel. Pekerjaanmu, lingkunganmu, dan pengaruhmu aku tau" ucap Rafael.
Mendengar itu tidak dapat di pungkiri Barra sedikit terkejut mendengar jika calon mertuanya itu mengetahui sedikit identitasnya. Ia bertanya-tanya dari mana Rafael mengetahui itu semua, yang Barra tau Rafael bukan lah salah satu dari kalangan dunia bawah. Yang mengetahui identitasnya hanyalah orang-orang berkuasa dan tertentu saja.
"Lalu, apa mau mu?" tanya Barra menatap Rafael datar.
"Aku tidak ingin apa-apa. Aku hanya ingin memastikan sesuatu, apa kau bisa menjamin keamanan dan keselamatan putraku. Setelah aku mengetahui semuanya Barra, aku menjadi ragu untuk melepaskan putraku hidup bersama orang berbahaya sepertimu. Apa Ruby juga tidak mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya Barra?" ujar Rafael menatap Barra dalam.
Mendengar itu Barra sedikit mengepalkan tangannya, namun ia mencoba untuk tetap tenang. Baginya wajar jika seorang ayah mengkhawatirkan kehidupan dan masa depan anaknya.
"Kau tidak perlu cemas dan ragu. Aku berjanji Ruby akan aman dalam lindunganku. Aku menjamin semua keamanan dan keselamatanya, ketika kita sudah menikah nanti maka keselamatan dan keamana Ruby akan menjadi keselamatan dan keamanan diriku juga"
"Hidup Ruby adalah hidupku juga, jika sesuatu terjadi padanya maka aku lah orang yang akan mati dalam penderitaan dan penyesalan. Percayalah padaku jika aku akan menjaga Ruby lebih dari aku menjaga nyawaku sendiri, aku tidak akan melibatkan Ruby dalam hal sekecil apapun dengan dunia gelapku. Aku berjanji padamu" ujar Barra menatap Rafael penuh keyakinan.
Rafael menghebuskan napas berat, tatapan matanya pada Barra melembut.
Mau bagaimana lagi, Rafael tidak punya pilihan lain selain merestui pernikahan Ruby dan Barra. Barra dia sangat mencintai dan menginginkan anaknya itu.
"Baiklah, aku percaya padamu. Sekarang tidak ada keraguan dalam diriku dan aku yakin untuk melepaskan putraku padamu, aku tau kau adalah orang yang akan menepati janji. Tolong jaga Ruby ku dengan baik. Aku merestui kalian" ujar Rafael sembari menepuk pundak Barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girare Nel Vuoto [Sungjake]
General FictionKehidupan yang selalu berputar dalam kehampaan. Tidak tahu sampai kapan penantiannya akan berakhir dan kehidupannya kembali lengkap dan terisi penuh. Harapannya hanya satu, yaitu merasakan kembali kebahagiaannya yang sempat di rampas paksa darinya...