CHAPTER[23]✓

25 10 0
                                    

๑๑๑

Setelah membaca pesan itu Gresya tersenyum senyum sendiri dan mengingat kejadian sore tadi itu, ia pun memikirkan nanti malam ia akan memakai baju apa ia bingung sekali, ia pun beranjak berdiri dan melihat baju yang ada di lemarinya, ia pun memutuskan untuk memakai baju dres dengan corak abstrak warna biru dan tidak lupa menggunakan cardigan nya.
___________________________________________________

Malam pun tiba kini Dion tengah bersiap-siap untuk menjemput Gresya untuk mengajak ia jalan-jalan, ia memakai pakaian celana hitam dan baju kaos hitam tidak lupa memakai jaketnya, setelah itu ia pun langsung turun ke bawah dan meminta izin kepada orangtuanya.

"Mah Dion izin pergi keluar"

"Mau kemana kamu"

"Jalan-jalan mah sama Gresya"

"Ouh anak Tante Vika itu, nah gitu dong sering-sering ajak dia main sama ajak kesini"

"Iya-iya, Dion pamit dulu Assalamualaikum"

Kini Dion ingin beranjak pergi ia, memutuskan untuk membawa mobil nya tidak membawa motor ia takut Gresya masuk angin, ia pun langsung membawa mobil hitam miliknya hadiah dari Nero papahnya, beberapa menit kemudian Dion pun telah sampai di rumah Gresya dan ia pun langsung mengetuk pintu rumah gresya.

"Tok..tok...tok..

"Assalamualaikum" ucap Dion

"Waalaikumsalam" pintun terbuka terdapat bi Narsih yang membuka pintu nya.

"Eh nak Dion ayo masuk"

"Makasih Bi" ucap Dion kini masuk dan duduk di ruang tamu

"Tunggu dulu yak nak Dion, bibi panggil non Gresya dulu" ucap bi Narsih pergi menghampiri kamar Gresya, hingga di angguki oleh Dion

"Tok...tok..tok

"Masuk bi, Gak di kunci"

"Non, nak Dion udah nungguin di bawah" ucap bi Narsih

"Oiya bi nanti Gres nyusul bentar lagi"

"Yaudah non bibi kebawah dulu"

Kini Gresya pun tengah merapihkan baju nya, dan merapihkan rambutnya yang terurai, mengambil tas nya dan tidak lupa memakai sedikit lip gloss, Gresya pun langsung turun kebawah dan disana ada Dion yang sedang menunggu nya.

"Yok berangkat" ucap Gresya tersenyum manis hingga Dion ter nganga melihat Gresya terlihat sangat cantik.

"Kenapa melamun, ayo pergi" ucap Gresya hingga Dion tersadar

"O-oiya ayo" kini mereka berada di luar

"Tumben kamu bawa mobil, biasanya motor"

"Iya, kalo bawa motor nanti kamu masuk angin" ucap Dion membuka pintu mobil untuk Gresya

Tetapi saat Dion membuka pintu untuk Gresya, Gresya malah melamun.

"Dulu kamu nyebelin banget, tapi kamu perhatian juga" ucap Gresya tersenyum-senyum sendiri hingga Dion bingung

"Hei ayok masuk, kenapa jadi kamu yang melamun"

"E-ehh iya, makasih"

Kini mereka berdua tengah di perjalanan, Dion ingin merencanakan untuk mengajak Gresya ke pasar malam untuk menaiki wahana yang ada disana Dion pun membayangkan pasti Gresya sangat senang sekali saat di bawa kesana.

"Kamu mau ngajak aku kemana"

"Nanti juga tau" ucap Dion tersenyum tipis

Beberapa menit kemudian mereka pun telah sampai, dan Dion pun membukakan pintu untuk Gresya seperti Cinderella.

"Kamu ngajak aku kesini, senang banget aku udah lama gak kesini lagi" ucap Gresya gembira pasalnya ia sudah lama tidak pernah ke pasar malam lagi terakhir ia masih SD.

"Iya kamu seneng kan"

"Seneng banget"

"Ayo kita masuk, kita naik wahana dan beli makanan disini" ucap Dion kini mereka masuk ke pasar malam disana sudah banyak lumayan orang karena pasar malam itu lumayan banyak di ketahui oleh orang-orang.

"Kamu mau naik apa" ucap Dion

"Aku mau naik... Ahh iya aku mau naik itu" ucap Gresya menunjuk kesebuah wahana yaitu rollercoaster

"Jangan yah nanti kamu pusing lho"

Sebenernya Dion pernah menaiki wahana ini sekali, tetapi setelah pernah mencoba ia tidak mau menaikinya lagi karena ia pernah muntah dan pusing.

"Gak! Aku mau naik itu! Kalo gitu aku mau pulang aja!" Ucap Gresya tiba-tiba manja seperti anak kecil, hingga Dion tertawa melihat tingkah Gresya itu seperti anak kecil marah tidak di belikan mainan oleh ibunya.

"Kamu takut yah?" Ucap Gresya

"Ng-gak siapa yang cuman gitu doang"

"Yaudah, aku pesen tiket dulu ya"

Setelah Dion membelikan 2 tiket untuk mereka kini mereka pun telah duduk di bangku rollercoaster itu dan siap-siap untuk melaju, disana juga lumayan banyak orang yang menaiki wahana itu karena wahana itu lumayan banyak di gemari orang-orang untuk menghilangkan stress.

Kini rollercoaster pun melaju, siap untuk meluncur disana orang-orang yang menaiki rollercoaster menjerit semua, termasuk para ciwi-ciwi, tidak aneh lagi kalo para ciwi-ciwi menjerit, disana Gresya pun ikut menjerit ia seru sekali bisa refreshing menaiki wahana seperti ini sudah lama ia tidak main wahana seperti ini.

Beberapa menit kemudian rollercoaster pun berhenti, dan orang-orang pun turun, tetapi setelah mereka turun Dion tiba-tiba merasa ia mual sekali ingin muntah, Hingga Gresya panik melihat keadaan Dion.

"Kamu kenapa?" Ucap Gresya panik

"Gak-papa, aku cuman..."Huekk" mual aja" ucap Dion

"Kenapa kamu ga bilang kalo kamu suka muntah kalo naik ini, ayo duduk dulu minum" ucap Gresya memapah Dion untuk duduk dan minum air mineral sekaligus mengusap punggung Dion.

"Gimana? Enakan?"

"Udah gak mual lagi, kalo di rawat sama kamu" ucap Dion tersenyum

"Ihh apansih kamu, gombal"

"Aku ga gombal, yaudah ayo kita main ke wahana rumah hantu gimana?" Ucap Dion kini mulai mendingan tidak mual-mual seperti tadi

"Hah? Rumah hantu?" Ucap Gresya kaget karena ia takut sekali untuk masuk kerumah hantu

"Takut ya kamu?" Ucap Dion

"Ng-gak, aku gak takut ayo!" Ucap Gresya

"Bener nih hm? Kalo takut gausah masuk aja"

"Gak, siapa yang takut"

Kini Dion pun telah selesai membeli tiket untuk masuk kerumah hantu itu, kini Gresya tengah membayangkan betapa ngeri nya saat ada yang menarik tangannya atau kakinya? Dan ada yang memanggilnya? saat membayangkan itu Gresya langsung bergeridik ngeri dan Dion melihat Gresya yang tengah menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa? Ayo masuk"

"Iya-iya"

Mereka berdua pun kini sudah masuk kerumah hantu itu Gresya sangat takut saat membayangkan hal-hal yang tadi,dan ia pun memegang lengan Dion.

"Kita keluar aja yuk" ucap Gresya ketakutan

"Ini bentar lagi mau keluar lho"

"Ahkkk tuh itu pocong" ucap Gresya melihat pocong yang ada disana dan menutupkan matanya memeluk Dion.

"Gak ada apa-apa, itu cuman pocong bohongan ko"

"Kita balik lagi aja ayo, aku takut nanti kalo ada yang narik tangan aku gimana atau kaki aku atau ada yang manggil aku atau ada yang narik rambut aku jug-" ucapan Gresya terpotong saat jari tengah Dion mendarat di bibirnya.

"Suttt... Jangan berisik nanti pocong nya culik kamu lho"

"Tuh pin-" ucapan Dion terpotong saat Gresya meninggalkan lari terbirit-birit untuk menuju pintu keluar Hingga Dion tertawa melihat tingkahnya.

The Handsome Boys Gang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang