CHAPTER[16]✓

65 46 3
                                    

๑๑๑

Ternyata Lion bohong ia Sudah berjanji tidak akan mengganggunya lagi kemarin pas kejadian kemarin itu, tapi nihil ia pun sangat marah dan ingin sekali patahkan kakinya, awas saja kalo dia sentuh Gresya sedikit pun ia akan melakukan sesuatu yang melebihi mematahkan kakinya bisa di sebut membunuhnya.
___________________________________________________

Kini Dion ketiga temannya sedang menancapkan gasnya tapi mereka kehilangan jejak lion gara-gara kendala menghajar ketiga teman lion tadi itu, ia pun terus menancapkan gasnya dan dia berhenti di salah satu tempat rumah lumayan besar dan di sampingnya ada lahan kebun sepertinya tidak layak untuk di tempati, Dion juga melihat ada mobil hitam persis mobil yang menculik Gresya, terparkir yang di dekat lahan kebun sana itu.

Kini Gresya tengah di ikat tangannya dan kakinya. Gresya di sana terus memberontak tapi nihil ikatan dari lion itu susah sekali untuk di buka, Gresya pun terus menjerit agar ada yang mendengar suaranya.

"Lepasin gw! Lo siapa"

"Lo kan kemarin yang ngehajar dion kemarin kan? Lo kenapa culik gw apa hubungannya sama gw! Lepasin!!" Ucap Gresya memberontak

"Suttt jangan berisik sayang, percuma gada yang denger" ucap lion mengelus pipinya Gresya hingga Gresya bergeridik ngeri ketakutan.

"Ck, Lo jangan pegang-pegang gw!" Ucap Gresya tapi lion masih mengelus pipinya dan wajah lion semakin mendekat ke arah Gresya sepertinya ia akan mencium Gresya.

"Lo mau ngapain, jangan macem-macem ya sama gw! Gw laporin Lo ke polisi!!" Ucap Gresya menangis karena ketakutan lion akan macem-macem padanya, dan ia pun terus memberontak dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Saat mereka semakin dekat lion pun tumbang, ia di tendang oleh seseorang dari belakang.

"Bughh...

"Ck, sialan"

Ya benar, di belakang adalah Dion dan ketiganya teman-temannya, kini Dion tengah menghajar lion tetapi posisi Dion kini telah di ganti oleh Bastian.

"Biar gw aja yang tanganin, Lo bantuin Gresya aja buka talinya cepet" ucap Bastian kini tengah menghajarnya.

Sedangkan Alden dan Fathan kini mereka tengah berkelahi dengan ketiga temannya lion itu, Alden dan Fathan lumayan jago dalam hal ini walaupun orang nya kadang nyebelin tapi mereka itu jago sekali dan tidak lupa mereka semua tidak kalah tampan dari siswa sekolah itu mereka juga terkenal di sekolah sebagai geng cowok tertampan, Dion pun menghampiri Gresya dan membantu membuka ikatan tali tangan Gresya dan kakinya.

Setelah Dion membuka ikatan itu Gresya pun langsung memeluknya, ia sangat ketakutan kalo Dion terlambat datang kesini lion pasti sudah macem-macem padanya.

"Udah-udah jangan nangis, disini kan ada gw" ucap dion mengelus rambut Gresya dan mengelap air mata Gresya.

"Tunggu disini ya, gw mau bantu mereka" ucap Dion pergi membantu menghajar mereka.

Bugh...

Bogeman keras mendarat di pipi mereka kini Dion dan ketiga temannya sudah berhasil mengalahkan mereka, Dion pun langsung berbicara kepada Lion dan menarik kerahnya.

"Lo dah janji gakan ganggu gw lagi, tapi Lo macem-macem sama pacar gw ngerti Lo!"

"Kalo Lo masih macem-macem sama pacar gw, gw patahin kaki Lo! Camkan itu!!" Ucap Dion pergi sekaligus ketiga temannya dan membopong Gresya pergi keluar rumah itu.

Kita ke markas dulu bisik Dion pada mereka, kini Dion tengah membonceng Gresya, di sepanjang perjalanan Gresya terus memeluknya saking ia sangat ketakutan hal yang hampir menimpanya tadi.

Mereka pun telah sampai di markasnya Gresya pun bingung ia di bawa kemana.

"Ini dimana?" Tanya Gresya

"Udah masuk aja yo" ucap Dion menggandeng tangannya.

Mereka pun kini sudah duduk di sofa milik geng ZEIROUN itu yang lumayan cukup besar tapi tiba-tiba Gresya menangis, sampai mereka panik Gresya menangis tiba-tiba, Dion pun mengode Alden untuk mengambilkan segelas air putih, Alden pun mengerti dan ia beranjak pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih itu dan meletakkan di meja yang ada di sana.

"Udah jangan nangis ya nanti cantiknya ilang lho, nih minum dulu" ucap Dion memberikan segelas air putih itu dan Gresya pun langsung meminumnya sesudah Gresya minum ia pun kembali menangis.

"Hua...

Mereka pun bingung harus bagaimana agar Gresya agar tidak menangis lagi.

"Cupcup... Kenapa masih nangis lagi kan tadi kita udah ngalahin mereka yaa kan bro... Ucap Gresya mengelus rambut Gresya.

Gresya pun tidak menyangka kalo cowok keras kepala ini baik dan perhatian padanya.

"Iya tuh tadi kita udah hajar mereka, sampe gabisa berdiri" ucap Alden berusaha menghiburnya

Gresya pun langsung memeluk Dion dan Dion pun menerimanya, Gresya pun mulai berbicara.

"Ta-tadii laki-laki itu mau... Ucap Gresya terpotong yang masih menangis sesenggukan

"Kenapa? Lion tadi macem-macem sama Lo?" Tanya Dion khawatir

"Dia mau nyium gw" ucap Gresya yang masih menangis di balik baju Dion hingga baju Dion basah

"Ck brengsek!" Gumam Dion marah saat ia mendengar jawaban dari Gresya

"Yaudah nanti kita kasi pelajaran sama dia ya udah jangan nangis lagi" ucapnya

Gresya pun kini sudah tertidur di pundak Dion, ia tidur sangat lelap sekali saking ia capek menangis dari tadi. Dion pun dan ketiga teman-temannya kini saling berbicara ingin merencanakan sesuatu buat kasih pelajaran ke Lion.

The Handsome Boys Gang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang