CHAPTER[17]✓

66 43 3
                                    

๑๑๑

Gresya pun kini sudah tertidur di pundak Dion, ia tidur sangat lelap sekali saking ia capek menangis dari tadi. Dion pun dan ketiga teman-temannya kini saling berbicara ingin merencanakan sesuatu buat kasih pelajaran ke Lion.
___________________________________________________

Sebelum mereka berdiskusi, Dion membawa Gresya kedalam kamar khusus yang ada di sana, Gresya pun di letakan di kasur Dion pun beberapa detik kemudian memandang Gresya ia merasa kini memang sudah benar-benar mencintainya, Dion tidak mau kehilangan Gresya dan jauh-jauh dari Gresya lagi pula orang tua mereka juga sudah lama kenal.

Dion memandang wajah Gresya dan tersenyum lumayan cukup lama, Dion juga merapikan rambut yang terkena wajah Gresya, Dion juga sadar memang ia sudah jatuh cinta kali ini.

Dion pun beranjak pergi dari kamar itu membiarkan Gresya istirahat terlebih dahulu, setelah itu Dion pun kembali keruangan yang semula dimana teman-temannya berada.

"Jadi kita harus ngerencanain apa? Lion udah keterlaluan sama cewek Lo, kalo kita telat tadi datang, udah itu mah" ucap Bastian datar

"Iya waduh parah si harimau itu, maen nyosor aja sama cewek orang" ucap Alden sambil nyemil makanan yang ada disana

"Iya nih tangan gw dah gatel pengen bunuh dia"lanjut Fathan

"nanti malam kita cabut"

"Asyapppp"

Beberapa menit kemudian dengan keheningan tidak ada yang berbicara, dion pun langsung membuka mulut kepada mereka.

"Gw itu sebenarnya pura-pura pacaran sama Gresya" ucap Dion Hingga mereka bertiga terbelalak kaget

"Hah? Yang bener lah" Alden

"Iya, yang bener Lo Dion parah sih Lo" lanjut Fathan

"Kenapa Lo pura-pura pacaran sama Gresya kasian dia jangan mainin perasaannya" lanjut Bastian

"Dengerin gw dulu, waktu itu pas di katin kan si angel ngejar-ngejar gw, gw risih infel liatnya juga, jadi gw mutusin buat pura-pura pacaran sama dia"

"Kenapa dia mau lakuin itu" tanya Bastian

"Ya karena gw ancem kalo kalungnya ga gw balikin"

"Ck, dasar kasian Gresya, dia cantik juga" ucap Fathan

"Iya, kalo gitu mah buat gw aja" ucap Alden

"Ck sekali Lo sentuh dia gw patahin kaki Lo"

"Ampun bang"

"Tapi gw sekarang benar-benar udah suka sama dia"

"Yaudah Lo tembak lagi aja, nanti nyesel Lo di ambil sama orang" ucap Bastian

"Iya sih, gw bakal tembak dia nanti liat aja"

Beberapa jam kemudian kini sudah pukul jam 18.17 Gresya pun terbangun dan pergi ke dapur sekaligus ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, setelah Gresya membasuh wajahnya Gresya melihat empat laki-laki itu tengah tertidur di sofa.

Perut Gresya mulai  berbunyi pertanda ia sedang lapar, Gresya pun melihat mereka juga yang sedang tertidur pasti saat bangun mereka sangat lapar, ia pun memutuskan untuk pergi ke dapur untuk masak tapi disana hanya ada mie instan saja, karena Dion dan ketiganya teman-temannya jarang menjumpai markasnya itu jadi mereka hanya menyiapkan makanan instan saja biar tidak cepat basi. ia pun masak lah untuk mengganjal perutnya dan teman-temannya itu.

Setelah Gresya sudah menyiapkan mie instan mereka semua mereka pun terbangun dan mencium aroma mie.

"Waduhh siapa nih yang masak mie, aroma nya menusuk hidungku" ucap Alden tengah mencium aroma itu.

Gresya pun membawakan mie instan itu kepada mereka dan membawakan sirup.

"Wahh enak nih, kebetulan belum makan" ucap Fathan

"Nih gw masakin buat kalian, kalian pasti laper kan" ucap Gresya tengah menyimpan mie di atas meja

Saat Gresya memasakan mie untuk mereka, Dion tersenyum ia merasa sudah di layani istri sendiri.

"Lo kenapa senyum-senyum sendiri" ucap Bastian

"Gak, siapa juga yang senyum"

"Makasih ya Gresya udah di masakin" ucap Alden lanjut dengan Fathan dan Bastian

"Sama-sama"

"Yaudah ayo kita makan nanti keburu dingin" ucap Gresya hingga Alden dan Fathan langsung menyeruput nya

"Makasih ya gres udah masakin kita mie" ucap Dion duduk di sebelah Gresya

"Iya sama-sama, tapi maaf gw tadi ketiduran dan ga minta izin dulu buat masak mie" ucap gresya

"Ya gapap kali" ucap Dion tersenyum

Setelah mereka makan mereka pun memutuskan untuk pulang karena sudah malam dan Gresya takut di marahin oleh orangtuanya, Gresya pun kini tengah di antar oleh Dion saat Dion akan beda arah dengan ketiga temannya Dion mengode ketiga temannya untuk menunggu di depan saat ia sudah mengantarkan Gresya.

"Makasih ya udah nganterin gw" ucap Gresya tersenyum hingga di balas senyuman n oleh Dion

"Mau mampir dulu gak?" Tanya Gresya

"Besok aja ya gw jemput sekolah"

"Gw cabut dulu" ucap Dion menyalakan klakson dan menancapkan gasnya

Gresya pun kini tengah masuk ke rumahnya disana mamah dan papahnya kini sedang makan malam, saat Gresya ingin menaiki tangga Aldrich mulai berbicara.

"Kamu dari mana gres baru pulang" ucap Aldrich lembut, Aldrich papahnya itu baik tidak kasar padanya, dia tidak pernah menghentak padanya atau berbicara kasar di depannya.

"Gres tadi sama Dion pah" ucapnya Gresya tidak mau bilang kepada orangtuanya bahwa dia tadi sempat di culik dan ingin di lecehkan karena dia tidak mau menambahkan masalah dan tidak mau membebankan orangtuanya atas masalah padanya.

"Ouh Dion anaknya Tante Shireen itu" lanjut mamahnya

"Iya mah, yaudah Gresya ke kamar dulu mah mau mandi gerah" ucap Gresya pergi

"Kamu gak makan dulu sayang" teriak mamahnya

"Gak mah, Gresya udah kenyang makan mie tadi" teriak Gresya menutup pintu kamarnya

The Handsome Boys Gang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang