Hugo dan max melihat dari layar yang berada di dalam ruangannya, iya benar Hugo memasang layar cctv dari ruangan pemotretan menuju ke ruangan pribadinya. Alasannya adalah hanya untuk bisa memantau Sabiru dari sini
"Bagaimana?"
max bertanya karena sedari tadi ia hanya melihat hugo senyam senyum
"Apanya?"
"Model nya, kau suka, jika tidak aku akan mencarikan model lain untukmu"
"Aku yang memilih nya, jelas aku suka kau tak perlu mencari yang baru karna yang ini akan selamanya mungkin akan menjadi direktur utama setelah ini"
"DIREKTUR UTAMA KATAMU?"
"hmm"
Max tak bisa berkata apa-apa, dulu waktu ada perempuan yang mendekati hugo, ia bahkan menolaknya mentah-mentah tapi sekarang ia bahkan sudah tergila-gila
"Max apakah menurutmu dia cantik?"
"Kurasa memang iya, dia memiliki kulit putih bersih dan memiliki wajah manis, jika dia seorang wanita mungkin aku akan jatuh cinta"
Hugo melotot tak percaya, apa katanya? jatuh cinta? tidak waras
"Aku hanya meminta pendapat mu, tidak meminta mu untuk berkhayal"
"Kau cemburu?" Max berkata sambil melihat hugo yang tampak kesal
"Kurasa iya, kau tau bukan bahwa aku sudah mengincarnya lama"
"Tetaplah ingat, negara kita belum melegalkan pernikahan sesama jenis" max berkata sambil menepuk pundak Hugo.
Hugo terdiam dan berfikir, ada benarnya. Negara nya bahkan belum melegalkan pernikahan sesama jenis bagaimana ia bisa mendapatkan Sabiru jika begitu
Hugo memijat kepala nya yang tak sakit itu, menarik nafas dalam, Hugo hanya pasrah apa yang akan terjadi kedepannya, tapi untuk saat ini ia tak akan menyia-nyiakan sabiru