Setelah pekerjaan mereka berdua selesai dan hari sudah mulai gelap sabiru bergegas untuk segara pulang, ia membereskan barang barang nya yang ada di ruangan ini karna besok ia sudah tidak akan bekerja disini lagi.
"Blu, mau pulang bareng saya ngga?"
"Ngga usah deh hugo aku naik taksi aja"
"Udah malem loh, sama saya aja ya"
"Yasudah deh"
Sabiru akhirnya mengiyakan ajakan Hugo untuk mengantarnya pulang, lagian hari juga sudah semakin malam.
Saat di dalam mobil sabiru bingung mengapa hugo hanya diam saja, ngga seperti biasanya. Hingga pada akhirnya sabiru sadar ini bukan jalan ke arah rumah nya, ini ke arah lain.
"Hugo mau kemana? Ini bukan jalan arah ke rumah aku loh"
"Ikut aku sebentar ya, aku mau nunjukin sesuatu sama kamu"
Hingga akhirnya mereka berhenti di depan pasar malam, saat mereka turun sabiru bingung kenapa ngga ada satu orang pun disana, hanya mereka berdua lah satu satunya orang yang berada di sana.
"Saya sudah sewa pasar malam ini, untuk kita. Ayo masuk blu"
Hugo mengandeng tangan sabiru untuk masuk ke dalam, hugo mengajak sabiru untuk bermain bianglala yang ada di pasar malam itu.
Bianglala berputar perlahan hingga beberapa kali putaran membuat sabiru merasa senang, meskipun ia juga berfikir untuk apa semua ini, mengapa hugo sampai rela menyewanya hanya untuk mereka berdua.
"Kamu senang?"
"Iya, angin nya enak banget"
"Dingin?"
"Sedikit"
Hugo melepaskan jaketnya dan memasangnya kepada sabiru, dua mata mereka bertemu saat hugo mendekat untuk memasangkan jaketnya kepada sabiru hingga beberapa saat.
"Boleh saya bertanya?"
"Boleh, ada apa hugo?"
"Kamu bahagia sama saya? Maksudnya selama bekerja dengan saya"
"Bahagia kok, kamu orang yang baik selama ini"
"Kalau saya ngajak kamu untuk lebih bahagia lagi kamu mau?"
Jantung sabiru berdetak kencang saat hugo mengatakan hal ini, mata mereka bertemu satu sama lain dalam kebingungan yang sama.
Hugo membawa tangan sabiru untuk ia genggam, di atas ketinggian bianglala ini hugo ingin membawa seseorang yang sudah ia incar selama ini untuk terbang bersama, ke arah yang lebih tinggi.
"Saya sudah jatuh cinta sama kamu sejak lama sabiru, saya tertarik dengan kamu bukan hanya sebagai penyanyi maupun model saya tapi juga sebagai sabiru abimana nya saya"
"Tapi hug-"
"Saya tau mungkin kamu akan keberatan dengan ini, tapi jika saya tidak mengatakan hal ini saya merasa saya akan kehilangan sesuatu yang berharga di masa depan sabiru"
Hugo berjongkok di depan sabiru, ia menaruh kepalanya di paha sabiru untuk beberapa saat hingga pada akhirnya sabiru bisa merasakan basah di atas celananya, hugo menangis.
Dengan suara seraknya hugo berkata "Saya cinta sama kamu sabiru abimana, saya cinta kamu."
Sabiru tak lagi bisa membendung air matanya, ia juga ikut menangis bersama hugo, satu tangannya ia lepas dari genggaman hugo untuk beralih mengelus surai hugo yang terkena angin malam.
Hugo mendongak untuk menatap sabiru beberapa saat sebelum ia mengatakan kata kata selanjutnya
"Kontrak kerja kita sudah berakhir, tapi saya belum mau kehilangan kamu sabiru. Saya mau kamu, seumur hidup saya."