Hari ini Sabiru datang ke perusahaan di jam seperti biasanya, ia hanya dandan sedikit karena ia tau, saat di sini ia akan di dandani lagi.
Hari ini pagi lumayan cerah, terik matahari juga sudah menyala, membuat anak 20 tahun ini semangat untuk bekerja, ia membawa tas hitam nya dengan baju putih polosnya melangkah memasuki ruangan biasanya ia bekerja.
Saat membuka pintu dia melihat Hugo sedang berbicara dengan seorang photografi, ia tersenyum saat hugo menoleh ke arahnya
"Selamat pagi Sabiru"
"Pagi hugo"
"Udah sarapan?"
"Belum sih, tadi langsung kesini soalnya belum laper"
"Mau sarapan dulu?saya juga belum sarapan"
"Boleh hugo, saya juga ada yang mau dibicarakan "
Mereka berdua berjalan ke kantin perusahaan tersebut, memesan dua makanan dan dua minuman, mereka makan dengan tenang meskipun sesekali hugo tetap melirik sabiru bagi hugo Sabiru adalah matahari, yang ceria, hangat dan juga menyinari.
"Kenapa sih hugo?kenapa ngeliatin saya kaya gitu?"
Hugo yang sadar akhirnya salah tingkah sendiri
"aa anu gapapa rambut kamu bagus hehe, eh iya tadi kamu mau ngomong apa? hal penting apa"
"Oh iya, besok saya ada job untuk nyanyi, di sekitar pantai di dekat sini, sebenarnya bukan acara besar tapi saya suka dengan suasananya. Hugo boleh kalau saya minta libur dulu"
Sabiru berbicara tanpa melihat wajah hugo, ia hanya takut jika hugo marah, karna ia adalah orang baru disini, bahkan belum ada seminggu tapi dia sudah mengambil jatah cutinya
"Tentu saja boleh, kamu boleh cuti kapan saja, lagian produk yang kamu jalanin ini masih launching bulan depan"
Sabiru akhirnya lega, hugo ternyata bisa diajak bekerja sama akan berat bagi Sabiru seandainya hugo tidak mengizinkan tadi, karna pantai dan musik adalah harga mati bagi Sabiru.
"Kalau boleh saya tau, dimana kamu besok akan manggung? Saya bisa meluangkan waktu untuk menonton"
"Di pantai sahara, tentu saja boleh nanti setelah photoshoot selesai aku akan terjun langsung ke tempatnya"
"Boleh saya antar? Sudah malam sabiru jalan juga pasti sudah sepi"
"Lalu mobil saya?"
"Tenang ada max disini"
Disaat hugo mengatakan itu, pas sekali max lewat di pinggir mereka, max melirik mereka berdua sambil berlalu pergi.
Hugo dan Sabiru tertawa melihat ekspresi max, max selalu menjadi saksi mereka berdua.
"Nanti saya tunggu di parkiran ya setelah selesai photo"
"emm, tentu"