Paginya max datang ke perusahaan, dengan asisten hugo
"Kau sudah menyiapkan tempatnya?"
"Sudah tuan max, semuanya sudah beres"
Mereka berjalan bersama, hingga pada akhirnya max belok ke kiri sedangkan asisten hugo ke kanan. Mereka berhenti, saling menoleh dan memandang satu sama lain
"Mengapa ke kanan? bukan kah kita akan ke ruang rapat?"
"Memang betul, kita akan ke ruang rapat namun ruang rapat VIP lah yang di pilih oleh tuan hugo untuk tamu kita yang sekarang"
Kepala max sakit, setelah gaji 2M dalam dua bulan, kali ini ruangan VIP lah yang menjadi pikirannya, bertahun tahun ia mengenal hugo tidak ada yang bisa membuat seseorang yang baru ia kenal masuk ke ruangan vip itu, namun orang ini bisa dengan mudah.
"Mari tuan max, kita akan mengulur waktu jika terus berada di sini dengan pemikiran kita sendiri"
Max berjalan mengikuti asisten tersebut, ruangan VIP ini adalah ruangan yang paling mewah, ruangan yang paling atas di perusahaan tersebut. Saat max masuk rasanya bukan lagi kepala yang sakit namun sekujur tubuhnya lebam lebam
Bagaimana tidak, dekorasi di ruangan tersebut tertata dengan rapi, bunga bunga, vas dan pajangan termahal juga berada di sana. Max berjalan menuju meja, kali ini max merasa ini bukan meja rapat, melainkan meja dinner, bagaimana tidak, ada dua kursi, dua gelas minum, dan dua makanan.
"Mengapa hanya dua kursi?kita akan duduk dimana?"
"Tuan hugo bilang ia hanya akan rapat berdua, kita akan menunggu di luar"
Kurasa sekarang bahkan tak hanya lebam yang max rasakan, tapi sudah tak tertolong
"Kurasa mengabdi padanya selama bertahun tahun akan sia-sia, lihatlah aku bahkan kalah dengan anak ayam kumur itu"
"Dia adalah model tan penyanyi terkenal tuan, bukan anak ayam kumur"
Max menoleh ke asisten tersebut, melotot dan berisik
"Kau tak akan mengerti sakit hatiku hiks hiks"
Kurasa orang tua satu ini sudah penuh dengan drama, sambil berjalan keluar ia berakting menangis