√270

151 15 0
                                    

***

“Wow, jadi kita yang bakal pulang duluan?” tanya Ehsan pada anggota kelompoknya yang lain.

“Lo pada takut?”

“Nggak usah takut. Bukan kelompok kita yang pulang duluan. Percaya sama gue,” sahut Melody dengan senyum misteriusnya.

Selang dua menit kemudian, babak lima pun dimulai.

Perintah babak kelima:
1. Layar monitor akan menampilkan beberapa tebak gambar kilat yang harus dijawab secepatnya. Setelahnya disusul dengan soal perkalian dan pembagian cepat yang harus segera diselesaikan agar kelompok dapat mencetak poin.

2. Tidak ada waktu tambahan. Begitu soal diberikan, para kandidat hanya diberikan waktu beberapa detik untuk menjawab atau soal tersebut akan di lempar ke kelompok lain. Kelompok lain masih bisa merebut poin dan mendapat poin tambahan apabila jawabnya memang benar.

3. Poin tertinggi akan selamat. Poin paling rendah harus pulang.

“Lepas dari bilangan romawi, sekarang tebak gambar. Sumpah mending gue ngerjain soal-soal sandi morse dan lainnya,” komentar Ehsan.

“Cih, kek lo bisa aja,” sindir Jeffan disampingnya.

“Wah, ngeremehin gue ya lo, jamet?” balas Ehsan tak terima diremehkan. Sementara Jeffan langsung melayangkan lirikan tajam kala Ehsan mengatainya jamet barusan.

“Nggak bisa mending jangan banyak gaya!”

“Gue bisa kok, anjir!”

“Bisa apa, lo emangnya?”

“Bisa gila!”

***

“Perhatikan gambar di layar monitor!” ucap salah satu juri yang memerintahkan agar semua kandidat dapat fokus untuk menjawab soal tebak gambar ke lima yang diberikan.

Ting!

“Jawabannya; Organ sehat, otak sehat!” ini Kaivan yang menjawab. Lalu sedetik kemudian, layar monitor menampilkan beberapa angka yang harus ditemukan jawabannya.

'√270=?'

“16,431676725154!”

“Benar!” ucap para juri yang kemudian serempak bertepuk tangan guna memberi apresiasi. Rupanya mereka agak shock karena jawaban Kaivan yang tidak hanya benar, tapi juga lengkap. Sangat lengkap.

“Otak kalkulator yang sesungguhnya,” gumam Shandy speechless.

“Kayaknya Mama-nya ngidam ngoleksi semua jenis kalkulator dengan warna lengkap waktu dulu, deh. Pantesan aja anaknya pintar dan genius kayak gini,” sahut Asheeqa yang juga nampak speechless. Dan hal tersebut masih bisa didengar oleh Belvina yang memang berdiri tak jauh dari kelompok tersebut.

Wajah datarnya seketika berganti ekspresi senang seketika.

Seakan-akan ucapan Asheeqa tadi merupakan moodbooster-nya. Padahal, jelas bukan itu maksudnya. Belvina memiliki maksud lain.

“Justru punya anak kayak dia yang bikin tragis dan miris,” monolognya.

Kemudian selang beberapa detik setelahnya, layar monitor menampilkan poin akhir dari babak kelima. Sekaligus menjadi perpisahan terakhir dengan kelompok yang harus pulang hari ini juga.

Menurut kalian, kelompok mana yang pulang sekarang?

Dangerous4you?

DNA Winner?

Perfectly Newbie?

Shining Brain?

Atau Last Not Loser?

“Anjir! Nggak nyangka, gue. Padahal pas awal-awal, mereka kelihatannya agak bahaya...” ucap Ehsan dari kelompok 5 spontan kala netranya melihat poin akhir beserta nama kelompok dengan font berwarna merah pertanda kelompok itulah yang harus pulang.

“Pas awal-awal memang ancaman, sekarang udah bukan. Gampang ternyata, ya?” sahut Vitara dari kelompok 3.

“Cih. Salah siapa sombong dari awal. Sekarang kena batunya, kan?” sindir Caraka dari kelompok  4.

'Poin akhir dari babak 5:
1. Dangerous4you (50)
2. DNA Winner (0)
3. Perfectly Newbie (40)
4. Shining Brain (30)
5. Last Not Loser (30)'

'Kelompok yang harus dipulangkan; DNA Winner.'

Siapa sangka, kan?

***

𝗖𝗮𝗻𝗱𝗶𝗱𝗮𝘁𝗲 : √𝟰𝟬𝟬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang