***
"Anak kelas matematika peminatan (a), kan?" tebak Mauriga Sefta-XI fisika peminatan. Salah satu teman Yudha yang terkenal tak banyak bicara, tapi sekalinya bicara selalu tepat sasaran.
"Belvina Belle Qaireen. She's damn perfectly gurl. Dewi Kesempurnaan andalan Ruby Academia High School." kali ini giliran Deniz Mahaputra-XI fisika peminatan yang bersuara. Tapi dengan pandangannya yang justru terfokuskan pada satu titik yang sama, yang saat ini dan sampai kapanpun akan selalu menjadi pusat perhatian.
Sang Dewi Kesempurnaan-nya Ruby Academia High School.
"Ada dua murid yang akan mewakili sekolah ini. Sementara yang diumumkan cuma satu. Menurut lo pada, dimana satunya? Who's the fuckin' lucky person is it?" pancing Deniz dengan sengaja mengeraskan suaranya agar tersampaikan dengan baik di telinga admin gossip yang menempati meja dibelakangnya.
Sefta yang lebih dulu paham maksudnya pun hanya merotasi-kan bola matanya dengan malas. Cih! Dasar pembuat masalah. Batinnya.
"Siapapun dia, pasti lagi ketar-ketir sekarang. Bahkan kalaupun anak orang dalam sekalipun, dia tetap jadi buronan." sahut Yudha yang tambah memanas-manasi keadaan.
Deniz mengembangkan seringainya. "Kalau dia perempuan, kasihan banget, sih. Tapi gue bisa lindungi dia dari status buronan asalkan dia jadi pacar gue. Tapi kalau dia laki-laki, itu sama saja dengan cari mati. Mau jadi sok jagoan di sekolah ini, tapi caranya cara pengecut. Hahaha!"
***
Sesuai dengan gossip yang beredar dan mereka semua sedang memburu siapa kandidat kedua yang dirahasiakan secara misterius, saat ini Antara Kaivan benar-benar menjadi buronan meskipun identitasnya belum terbongkar.
Sebenarnya, ia tidak takut. Hanya saja, ia malas membuang-buang waktu untuk meladeni mereka semua. Jadi, selagi dia menikmati drama lempar batu sembunyi tangan ini, maka lebih baik ia memikirkan strategi untuk langkah selanjutnya.
Tapi tunggu, semakin kesini, Kaivan merasa akan ada beberapa yang menemukan batu yang ia lempar. Dan jika batu tersebut berhasil ditemukan, maka persembunyiannya akan terbongkar.
Salah satu penemunya nanti, ada pada kelasnya. Yang saat ini sedang berperang dengan pikirannya sendiri untuk memberontak layaknya orang bodoh, atau tetap diam sampai kesempatan yang Kaivan berikan lewat begitu saja.
"Berani ganggu gue selama dua tahun belakangan, gue bikin hancur kelas ini. Hahaha!"
***
"Vyn, lo kok nggak protes, sih?" sunggut Vichara-XI biologi peminatan-salah satu bestie Belvina.
"Atau jangan-jangan, lo udah tahu siapa kandidat yang sebenarnya? Tapi nggak adil banget sama kandidat yang lain. Mereka udah effort banget untuk mencalonkan diri. Masa kalah sama orang dalam?" kali ini giliran Dayucha-XI informatika peminatan yang merupakan bestie Belvina yang lain yang berbicara.
Mendengar kata-kata ketidakadilan dan orang dalam, seketika membuat Belvina tertarik. Sedetik kemudian, senyum miring pertanda mengejek itu menghiasi wajah cantiknya. "Mendengar kata-kata ketidakadilan dan orang dalam, dari para pelaku yang lain itu kedengarannya sama-sama lucu, ya?"
Skakmat.
"Hehehe, ampun kanjeng ayu. Dayang ini sudah tak mampu berkata-kata lagi," ucap Vichara dan Dayucha secara bersamaan. Sudahlah. Pasrah saja mereka.
"Berhubung kalian udah terlanjur berbaur dengan para penggosip, sekarang gue ada tugas untuk kalian." titah Belvina dengan senyum misteriusnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗮𝗻𝗱𝗶𝗱𝗮𝘁𝗲 : √𝟰𝟬𝟬
Novela Juvenil‼️ Sudah tamat. Part Masih Lengkap‼️ Young Genius Olympic merupakan olimpiade terfavorit setiap 2 tahun sekali yang diselenggarakan oleh beberapa perusahaan dan yayasan di bidang pendidikan. Benefitnya tak tanggung-tanggung. Apabila kamu berhasil m...