Flashback 7 years ago
Hujan deras mengguyur kota Daegu. Angin yang berhembus kencang menambah dinginnya udara sore itu. Siapapun tentu tak ingin berlama-lama berada di luar ruangan. Lebih baik tidur bergulung selimut atau berada di depan perapian ditemani secangkir teh.
Tapi itu tidak berlaku bagi gadis yang sedang berteduh di bawah pohon besar di tepi jalan. Berjongkok sembari memeluk lutut dengan box transparan berukuran sedang berisi donat di depannya. Bajunya setengah basah karena sempat kehujanan sebelum mendapat tempat berteduh disana.
Dia adalah Kwon Wonyoung. Gadis berusia hampir 13 tahun yang kesehariannya menjual donat setelah pulang sekolah. Hujan semakin deras menyebabkan Wonyoung semakin menggigil. Ingin menerobos pergi ke halte untuk pulang namun masih memikirkan nasib dagangannya yang belum habis. Tidak tega pada ibu asuhnya yang sudah bangun pagi-pagi sekali untuk membuatnya.
Wonyoung terus berdoa dalam hati semoga hujan bisa segera reda sehingga ia bisa berkeliling lagi. Sampai tiba-tiba, sebuah mobil hitam berhenti di depannya. Wonyoung mendongak ketika seorang wanita cantik berambut blonde turun dari mobil tersebut.
"Dek, kenapa disini? Rumahnya dimana? Ayo aunty antar pulang." Tanya wanita itu bertubi-tubi. Sedikit membungkuk di depan Wonyoung. Suaranya juga sedikit kencang karena bisingnya hujan.
Wonyoung mengerjab pelan, menatap senyuman manis yang tersungging di bibir wanita itu. Entah mengapa perasaan Wonyoung menghangat.
"Dek?" Elusan lembut di rambutnya menyadarkan Wonyoung.
"Huh? Gak usah aunty, makasih. Saya belum mau pulang."
"Loh, kenapa? Hujannya bakal awet loh ini."
Tak lama pria bertubuh jangkung ikut keluar dari mobil sambil membawa payung. Memayungi wanita tadi.
"Hey, siapa nama kamu?" Tanya pria itu lembut.
Lagi-lagi Wonyoung mengerjabkan mata polosnya. Suara pria itu terdengar familiar. Tapi ia lupa pernah mendengarnya dimana.
"Dek?"
"H-hah? Eh--saya Wonyoung."
Pria dan wanita itu kompak mengangguk.
"Nama yang cantik, persis seperti orangnya." Wanita itu mencubit pipi Wonyoung pelan. "Nama aunty, Rose."
"Ro-Se?" Eja Wonyoung pelan tanpa sadar.
Rose tertawa pelan. "Ah kamu imut sekali." Kembali mencubit pipi gembul Wonyoung. "Ini om Kiyong, suami aunty."
Wonyoung mengalihkan tatapannya pada pria yang masih setia menyunggingkan senyum itu.
"Nah sekarang, ayo kami antar kamu pulang." Tawar Rose lagi.
Wonyoung menggeleng cepat. "Gak usah aunty, saya masih mau keliling."
"Keliling?" Tanya Rose bingung.
Tatapan Kiyong lalu jatuh pada box yang berada di depan Wonyoung.
"Kamu jualan donat?" Tebak pria itu.
Wonyoung mengangguk.
"Ah, aunty suka banget sama donat. Kalau gitu aunty beli semuanya."
Mata Wonyoung sontak berbinar. "Semuanya aunty?" Tanyanya memastikan.
"Iya, sayang." Jawab Rose gemas sambil mengusap rambut Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry me ||WONRUTO|| END
Fanfiction|M| Wonyoung selalu menutup diri dari laki-laki manapun agar tak mengulangi nasib seperti dirinya yang tumbuh dewasa tanpa orang tua kandung. Namun takdir berkata lain. Wonyoung mengandung janin teman sekelasnya di kampus yang sama sekali tidak mau...