Aeman bangun mengejut dari tempat tidur nya , rupanya dia tersedar dari mimpi , adakala ia berfikir adakah mimpi itu nyata , atau mungkin hanya tanda tanya dalam kehidupan seharian nya .
" Fuh , mimpi rupanya , mujurlah.. "
" Uwekk !! Peningnya rasa mahu loya , Uwekk !! "
Terus aeman lari ke jendela , memuntahkan , kerana malam semalam ketika majlis, aeman amat tertarik dengan makanan yang disediakan oleh istana dan rakyat-rakyat nya , sampai dia bertambahnya berkali-kali tanpa henti , rasa seperti syurga . Ketika sudah selesai muntah , aeman terlihat ada sekumpulan penunggang kuda yang datang menghampiri istana , bunyi hentakan kaki kuda sangat bergema didengarinya , mereka terlihat seperti tetamu penting .
" Kuatnya bunyi hentakan kaki kuda itu , hm siapakah agaknya mereka itu nya , apa tujuan mereka datang kesini , terlihat macam orang berpendidikan "
Aeman mengatakan yang mereka terlihat seperti orang berpendidikan kerana ada bendera yang menampakkan lambang seperti sebuah akademik , tempat menuntut ilmu bagi para-para pendekar .
Tiba-tiba , Mak endah datang memanggil aeman , seperti ada sesuatu ." Maaf mengganggu wahai Tengku Aeman , ada tetamu penting datang kemari ingin bersua dengan tengku , mungkin ada hajatnya sesuatu.. "
" Tidak mengapa mak endah , aeman akan segera menghadap mereka "
Lalu mak endah bergerak keluar dari biliknya , aeman terus keluar dan menuju ke anjung istana untuk bertemu dengan mereka itu , disaat sudah menghampiri anjung istana , terlihat mereka sedang berbincangkan sesuatu bersama raja dan permaisuri .
" Haa , itu tengku sudah mampir kemari " *Kata raja
" Aeman , mari sini ! " *Permaisuri memanggilnya .
Aeman pun duduk bersama tetamu mereka itu . Dikala itu tetamu melihat aeman , mengukir senyuman pada wajah tetamu mereka itu , aeman pun secara langsung memberi senyuman kembali .
" Iya , ayahanda.. bonda.. mengapa memanggil hamba datang kemari ? "
Saling memandang antara satu sama lain , dengan senyuman manis , menandakan rasa gembira .
" Wahai Anakanda ku aeman , mereka kemari ke sini berhajat untuk aeman mengaji di akademik mereka "
" Dimanakah akademik itu wahai laksamana ? "
" Memandang aksa tetapi sebenarnya tidaklah baid , hanya selepas melewati ancala , tengku akan lihat adanya binara besar "
" Negeri daerah dinamakan " Sumatra Lara Daksina "
" Daksina ? "
" Selatan , aeman " *jawab permaisuri
" Tujuan hamba untuk mendidik tengku supaya daksa makin bahaduri , seperti bersilat , menguna keris & bahasa melayu klasik "
" Wahai bizurai yang kala menjadi cakerawati , tengku wajib menuntut ilmu bersama hamba , akanku janji tengku tidak akan rugi "
" Jadi , macam mana wahai anakandaku ? " *tanya permaisuri itu kepada aeman .
" Jikalau tengku menoktah setia , besok dahina , bangkitnya baskara , akan hamba kemari lagi , untuk menjemput tengku , membawa ke akademik itu "
" Baiklah , laksamana , hamba sudahpun setuju dan bersedia "
" Bagus la aeman setuju, pelajari sungguh-sungguh bahasa kita , cintai bahasa klasik indah bicaranya " *kata permaisuri itu
YOU ARE READING
𝙃𝘼𝙇𝙐𝙎𝙄𝙉𝘼𝙎𝙄 𓇢𓆸 || HOLD
Romantizm- adakala mimpi yang seakan kenyataan - 𝐏𝐔𝐓𝐄𝐑𝐈 𝐌𝐀𝐒𝐘𝐈𝐓𝐀𝐇 , bidadari yang terwujud dikalangan wanita-wanita lain , sungguh terpesona sehingga kehadirannya menyedari oleh beliau , seorang pahlawan jejaka yang teguh atas tanah air tetapi l...