BAB 6 𓇢𓆸

24 8 0
                                    

Aeman berasa sedikit mual dan pening , tiba-tiba sahaja pandangan aeman mulai seakan-akan keadaan bumi ini sedang mengalami gempa bumi , Aeman memundar-mandir dan tangannya bergetar , hatinya berkata..

" Ya Allah , Kenapa ni?... "

Aeman sudah tidak tahan , lalu aeman pengsan dan terjatuh di atas lantai didepan raja dan permaisuri itu .

" Eh , kenapa ni " kata permaisuri

" Pengawal !! Bawakan anak kami ke puri , beradukannya di atas katil . "
kata raja.

Disaat aeman sedang pengsan , dia bermimpi..

" Kekanda oh kekanda.. "

Dengan nada suara yang lembut , dipanggil dari jauh , pemandangan aeman tidak kelihatan , hanya kegelapan seperti di malam hari ,
hanya terlihat banyak kupu-kupu yang menyinari itu berterbangan , ia seakan menunjukkan aeman atau memanggil nya untuk mengekori kupu-kupu tersebut , menunjukkan arah dimana suara itu berada.

" Kekanda.. ikutilah kupu-kupu tu.. "

" nanti kekanda , akan bertemu dengan adinda , sudah lamaku menunggu kehadiranmu wahai arjunaku "

Hati rasa sakit , teramat pedih , rasa seperti akan kehilangan sesuatu , merindui sesuatu..

" wahai suara adiratna , aku tidak akan hadir ke sana , aku tidak mengenalimu , apakah jadi padaku jika ku datang kesana? "

" Wahai arjunaku , mohonlah datang kemari , kekanda bagaikan atma ku , jikalau engkau amblas lagi . Kuakan semakin bika , ku hanya perlukan anjangsana darimu .
*jawab wanita itu..

Bunyi tangisan dari jauh , menandakan wanita itu sedang bersedih kerana kata-kata aeman sebentar tadi . Tetapi ,
adakah aeman hanya berdiam diri?
adakah aeman akan datang padanya walaupun dia sendiri tidak percaya akan wanita itu ?

Perlahan berjalan mengekori kupu-kupu yang bersinar itu , menunjukkan jalan dimana wanita itu berada , kaki dihentak dari langkah demi langkah , semakin kuat suara tangisan itu , aeman cuba menegur..

" wahai adiratna , disini sudah ku kemari , siapakah kamu ? "

Tangisan sudah terhenti , terukir senyuman yang indah dari wanita itu . Wanita yang sama seperti mimpinya sebelum ini , berpakaian gaun putih .

" Wahai arjunaku , mohonlah cari adinda diduniamu , kenalilah dirimu pada ku , akan ku tunjukkan bertapa indahnya kita bersama.. "

Wanita itu berpusing ke belakang , dan tibanya cahaya yang terang mendatangi , membuatkan mata aeman silau dan terlihat hanya lambaian wanita itu untuk kali terakhir di mimpinya .

Suara kicauan burung merpati , mata aeman terbuka dan melihat ke atas siling .

" Ya Allah , peningnya , aku kat mana ni? "

Melihat sekeliling , terlihat banyak ukiran seperti di istana , merasai keempukan tilam yang dibaringnya , badan merasa letih , kepala pening , mencuba untuk bangun lalu..

" Jangan paksa diri nak.. , mu akan bertambah sakit sekilas nanti . "

" Eh , kamu siapa? eh maaf , makcik siapa? "

" Maafkan kerana saya tidak perkenalan diri lagi , Perkenalkan saya Mak Endah , orang suruhan disini , sudah lama ku bekerja disini , hampir 8 tahun "

" Sepanjang 8 tahun berlalu , ini pertama kali ku dikejutkan dengan kamu , anak baharu tuanku dan tunku , adakah kamu anak baru mereka? "

Hairan aeman , lalu aeman menjawab..

" Ya , saya anak angkat mereka "

" Oh , jadi benarlah , kamu belum ayap kan? bangkit , mari ikut mak endah ke ruang ayap , mak endah ada masakkan untuk aeman , hihihi "

" Terima kasih , wahai mak endah , susah-susah je "

Cuba bangun dan turun dari katil untuk pergi ke ruang ayap , untuk makan . Ketika berjalan dipimpin oleh mak endah , dibelakang dijaga oleh 4 pengawal , yang sentiasa mengikuti mak endah yang diarahkan oleh raja dan permaisuri . Terlihat luar jendela , suasana kawasan yang sangat indah , yang menyinari istana , membuatkan hati aeman tenang .

Sudah sampai di ruang ayap , terhidang banyak sungguh masakkan ala-ala melayu tetapi lagi sedap dari dunia asli nya .

" Dijemput ayap , wahai aeman , mak endah mahu ke dapur semula "

" Baik , mak endah , terima kasih sekali lagi "

Mak endah senyum lalu pergi meninggalkan aeman di ruang ayap berseorangan , mula menikmati makanan yang terhidang , kerana perut sudah sangat kelaparan , dari kemarin tidak makan .

𝙃𝘼𝙇𝙐𝙎𝙄𝙉𝘼𝙎𝙄 𓇢𓆸 || HOLDWhere stories live. Discover now