7. Mission Accomplished

902 83 0
                                    

Situasi pagi ini ntah kenapa sangat berbeda dari sebelumnya. Setiap Jaemin melewati jalan menuju kelas nya murid murid yang ada di sana berbisik dengan tatapan aneh yang mengarah kepadanya.

Walaupun Jaemin terlihat tidak memperdulikan mereka tetapi tidak menutup kemungkinan dia juga risih akan tatapan tatapan serta bisikan itu.

🐰

Jeno berjalan santai menuju kelas nya hingga dia saat sudah sampai di depan kelasnya dia memilih berhenti lantaran mendengar berita yang membuat nya marah.

"Ternyata si Haechan itu gila, lihat lihat" Salah satu dari orang orang yang menganggu haechan berseru senang karena melihat Vidio yang ada di ponselnya.

"Apa jangan jangan keduanya gila? Haha" Salah satu anak lain yang duduk di atas meja setelah melihat Vidio itu menanggapi dengan di selingi tawa.

Jeno sudah tidak tahan, berani beraninya dia menjelek jelek an Jaemin dan Haechan.

Baru saya Jeno ingin mendekati orang itu dan ingin memukul nya tetapi dia di kejutkan dengan Jaemin yang langsung menerjang orang itu.

Kegiatan pukul memukul itu tidak dapat di elakkan lagi membuat seisi kelas teriak histeris dan menjauhi keduanya.

Jaemin tersungkur karena Bogeman kuat dari orang itu dan dalam sekejap orang itu mengambil sebuah gagang sapu dan ingin memukuli Jaemin yang masih tersungkur menggunakan itu.

Tapi sebelum gagang kayu itu menyentuh tubuh Jaemin, tangannya sudah di tahan oleh Jeno.

"Yakkk! Kim Sunwoo, apa kau tidak juga kapok setelah ku pukuli kemarin? Apa kau ingin ku tambahkan luka memar di wajahmu?" Jeno berkata sambil mencengkram tangan Sunwoo yang masih memegang gagang sapu.

"Apa masalah mu dengan ku" Sunwoo menatap Jeno dengan tajam.

"Biar ku pertegas. Bila kau berani bermacam macam dengan Jaemin dan Haechan bukan hanya kau tetapi seluruh keluargamu akan mati. Ingat itu"

Sunwoo terdiam menatap Jeno. Tangan yang sedari tadi di tahan oleh Jeno mulai terasa menyakitkan karena Jeno meremasnya dengan kuat.

"Lepasss! Lepaskan brengsek!!"

Jeno pun melepaskan pergelangan tangan Sunwoo dan setelah itu Sunwoo dan teman temannya langsung meninggalkan kelas tersebut.

"Kau tidak papa Jaem?"

Jeno membantu Jaemin berdiri. Terlihat beberapa luka memar terdapat pada wajah Jaemin.

"Ayo ke ruang kesehatan"

Jaemin pun hanya menurut saat Jeno menyeretnya menuju ruang kesehatan.

"Bila tidak bisa berkelahi kenapa kau berkelahi. Dasar bodoh" Jeno yang geram dengan Jaemin pun sengaja menekan kapas yang sudah terdapat alcohol pada luka Jaemin.

"Shhhh.. Yak kau niat mengobatiku tidak sih" Jaemin tidak habis pikir dengan orang yang ada di depannya ini. Heyy tadi Jeno yang memaksanya ke ruang kesehatan dan juga dia ini pasien seharusnya di perlakukan dengan baik tetapi ini malah sebaliknya, juga kenapa Jeno cerewet sekali. Menyebalkan.

"Sudah tau sakit masih sok berkelahi. Huhh dasar lemah"

"Kau sudah puluhan kali menyebutku lemah, Aku tidak lemah hanya saja kau yang tidak becus mengobatiku. Menyebalkan"

Tukk.

Jeno menyentil jidat Jaemin membuat Jaemin mengaduh.

"Yakk!! Aku ini pasien"

Jaemin mengerutu dikarenakan Jeno yang tidak niat mengobatinya membuat Jeno tertawa dengan tingkah Jaemin.

"Aku tidak percaya kau membalas mereka, tidak seperti Haechan yang diam saja bila di tindas"

"Jangan menjelek jelekkan adikku"

Seketika situasi ruangan itu menjadi mencekam karena ulang Jaemin yang menatap tajam pada Jeno.

"Sataiii sajaa!! Aku hanya bercanda"

"Jaem" Lanjut Jeno memanggil Jaemin.

"Mau berteman? Aku akan menjaga Haechan untukmu" Tawar Jeno dengan serius, membuat Jaemin menatapnya bertanya.

"Sebenarnya kau ini siapa?"

"A-aku?? A-aku kan hanya ingin berteman dengan kalian, emang salah?" Ucap Jeno panik karena di tatap curiga oleh Jaemin.

"Aku tidak pernah bertemu orang sepertimu, apa kau salah satu orang orang mereka?"

"Apa maksudmu dengan orang orang mereka?"

"Ahh bukan apa apa"

"Jadi bagaimana? Mau berteman denganku?"

"Ya ya ya jadilah temanku, tapi bila kau sekali saja mengecewakan ku maupun Haechan aku akan membunuhmu"

'Dia sama menyeramkannya dengan tuan Johnny dan nyonya Joy. Matilah aku!! papa aku ingin pulang saja' Ucap Jeno dalam hati dengan dramatis.

🐶

"Pa, aku ada kabar baik dan buruk untukmu. Kau mau yang mana dulu?"

Setelah sampai pada apartemen nya Jeno langsung menghubungi Jaehyun untuk memberi kabar kemajuan misinya.

"Karena sekarang papa sedang pusing jadi berikan kabar baik itu dulu"

"Jadi kabar baik nya... Aku sudah berteman dengan Jaemin dan Haechan"

"Wahhh kerja bagus anakku!! Padahal baru beberapa hari kau menjalankan misi nya tapi sudah memiliki kemajuan yang signifikan"

"Eits jangan senang dulu aku masih memiliki kabar buruk untukmu" terdengar hembusan nafas kasar dari seberang telefon. Membuat Jeno terkekeh.

"Siapkan dirimu untuk di marahi tuan Johnny pa. Haha" Jeno tertawa riang karena Jaehyun pasti terkena amukan Johnny setelah memberi kabar ini.

"Jadi apa kabar buruknya"

"Dengar baik baik dan jangan potong omonganku"

"Pertama dengan Haechan-"

"Ada apa dengan Haechan??!!"

"Ishhhh paaaa jangan potong omonganku!!"

"Iya iya baiklah. Lanjutkan"

Jeno mulai menceritakan semuanya pada Jaehyun mulai dari haechan yang di rudung, hubungan Jaemin dan Haechan yang tidak enak di sekolah, Haechan dan Jaemin yang di hujat habis habis karena oknum yang tidak bertanggung jawab membagian Vidio Haechan saat di sungai Han.

"APAAA!!"

Jeno menjauhkan ponselnya dari telinganya karena teriakan Jaehyun.

"Jen"

Jeno merubah wajahnya yang tadinya kesal karena teriakan Jaehyun menjadi tegang saat Jaenyun memanggil namanya dengan serius.

"Tuan Johnny dan Nyonya Joy akan menyerang mereka Minggu ini jadi jagalah mereka sampai saat itu tiba. Sudah ada desas desus orang orang itu mulai menampakan diri mereka secara terang terangan jangan sampai  orang orang itu mengetahui keberadaan Jaemin dan Haechan. Kau paham?"

"Aku paham. Aku akan menjaga mereka melebihi nyawaku sendiri"

"Ku percayakan padamu Jen- sudahh kann!! Aku ingin mendengar suara anakku!! Kau pergi sana" Ucapan Jaehyun terpotong karena istrinya yang sedari tadi menunggu segera merebut ponselnya supaya dia dapat bercengkrama dengan anaknya.

"Mamaa!!"

"Jenooyaaa~~ mama kangen tauu!! Kenapa tidak memberi kabar! Dasar anak nakalll!!"

Mari kita tinggalkan ibu dan anak ini. Biarlah mereka melepas rindu lantaran sudah lama tidak bertemu. Jeno itu sebenernya sangat manja tau.

•TBC.

Okeyy cutt!!!

Kawan kawan ku semua aku minta maap ga update kemarin, aku kelupaan soalnya lagi sibuk banget🥺
Cerita ku yang lain aja belum sempet update!! Huwaaa aku ingkar janji maapin akuuu Yaaaa😭😭😭

Udahh dehh semoga klean SUKAKK!!

Bhayyy😘🐻

Wait us | Jaemin & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang