9. He Comes Again

1.2K 113 1
                                    

🐻

Pipp pipp

Jeno dengan tergesa gesa menekan tombol pada pintu itu tetapi selalu salah karena dia terlalu panik.

"Sialll!!"

"Tenang Jung Jeno, tenanggg huffttt"

Jeno menetralkan nafasnya supaya lebih tenang tetapi itu semua hanya sebentar karena dia mendengar suara bising dari dalam sana.

"Sialann"

Pip pip pip pip

Ceklek

Pintu itu terbuka.

Jeno masuk ke salam apartemen itu. Gelap. Itu lah yang dia dapat.

Jeno mulai menyalakan saklar lampu di sana. Terlihat situasi apartemen itu sangat berantakan. Jeno terus mengelilingi apartemen itu tetapi dia tidak menemukan seseorang yang dia cari hingga suara tangisan dari salah satu kamar menyakinkan dia jika Haechan pasti ada di sana.

Tok tok

"Haechanaa, kau di dalam?"

Saat hendak membuka pintu itu Jeno di buat semakin panik kala pintu itu ternyata terkunci dan orang yang berada di dalamnya semakin histeris.

"Haechann!! Yak haechan buka pintunya!"

Jeno panik, haruskan dia mendobrak pintunya?? Ahhh persetan dengan pintu rusak dia tidak perduli, yang lebih penting di sini adalah haechan karena sekarang anak itu pasti tengah melemparkan barang barangnya di sana.

Bragg

Bragg

Dalam dua kali dobrakan Jeno dapat membuka pintu itu. Kamar itu terlihat berantakan, barang barang berserakan di mana mana, kaca serta vas bunga pun sudah pecah memenuhi lantai.

Mata Jeno terbelalak melihat Haechan di pojok kamar nya dengan tubuh bagian atas nya yang terbuka. Terlihat banyak sekali goresan goresa di sana. Bahkan banyak yang mengeluarkan darah.

"Yakk na haechan! Apa yang kau lakukan"

Jeno panik dia ingin menghampiri Haechan tetapi Haechan mengancamnya dengan pecahan kaca yang ada di tangannya "Berhenti! Kau siapa? Jangan berani beraninya kau mendekatiku Bajingan"

"What the fuck!" Jeno mengumpat lirih.

"Aku Jeno dan sekarang buang kaca itu, Na Haechann"

"Aku bukan Na Haechan sialan!!"

Apa ini?? Jelas jelas di hadapannya ini adalah Na Haechan kembaran Jaemin dan anak dari tuan Johnny dan nyonya Joy tapi kenapa dia bilang dia bukan Na Haechan?

"Baiklah baiklah, sekarang buang kaca itu"

"Tidak mau! Ini sangat menyenangkan tau" Haechan tertawa riang.

"Lihat" Jeno melebarkan matanya kala Haechan menggores tubuhnya menggunakan kaca itu.

Saat hendak menggores tubuhnya lagi dengan gesit Jeno menangkap tubuh itu dan membuang pecahkan kaca yang ada di tangan Haechan.

Tentu saja Haechan memberontak "LEPASSS!! LEPASKAN AKU BAJINGAN"

"Tenanglah Chan, tenangkan dirimu"

"SUDAH KU KATAKAN AKU BUKAN HAECHAN"

"Lalu sia-" Belum menyelesaikan ucapannya wajah Jeno terkena sikutan dari Haechan dan itu membuat tautan mereka terlepas.

"Katakan padaku di mana Na Jaemin"

Jeno mengusap ujung bibirnya yang terkena sikutan Haechan tadi. Terdapat darah di sana tapi itu tak membuat Jeno meringis. Sudah biasa baginya.

"Tenang dulu"

"Katakan di mana Jaemin!!" Haechan terus menatap Jeno dengan tajam.

"Tenang dulu baru ku beritahu"

Haechan tidak menuruti perkataan Jeno dan langsung pergi untuk mencari Jaemin.

Tentu Jeno tidak tinggal diam begitu saja. Dia tarik pergelangan tangan Haechan dan memukul tengkuknya dengan keras sehingga Haechan pingsan seketika.

Setelah Haechan pingsan Jeno pun membopong tubuh Haechan menuju ranjangnya dan menghubungi Jaemin.

Tut Tut

Dua panggilan dari Jeno tak terjawab dan itu membuat Jeno kembali khawatir "Apa anak ini tidak mendengar ucapan ku tadi" monolog nya.

Di panggilkan ketinggal barulah Jaemin mengangkat panggilan Jeno "Yak kenapa susah sekali menghubungimu"

"Maaf Jeno. Apa Haechan baik baik saja?"

Perkataan Jaemin membuat Jeno geram "Kau menghawatirkannya? Kenapa tidak ke sini saja. Kau masih marah padanya?"

Terdengar dari seberang sana Jaemin tengah terkekeh "Aku sudah lebih baik. Maaf merepotkan mu"

"Aku punya banyak pertanyaan untukmu?"

"Soal Lee Donghyuck?"

"Lee Donghyuck?"

"Kau belum mengetahuinya? Aku kira dia keluar tadi"

"Kau harus menjelaskan semuanya padaku"

"Jika sempat"

"Yak kau ini!"

"Dia sedang apa?"

"Dia menghancurkan apartemen mu kau tau dan sekarang dia pingsan. Maaf aku harus membuatnya pingsan dan juga apa dia sering menggores tubuhnya" Jeno meringis melihat banyak sekali goresan di tubuh Haechan.

"Sudah beberapa bulan ini dia tidak melakukannya lagi tapi dua hari kemarin Lee Donghyuck keluar lagi dan dia melakukannya lagi"

"Jelaskan semua besok"

"Baiklah"

"Kau di apartemenkukan? Tidur lah di sana, aku akan menjaga Haechan di sini"

"Terimakasih Jen"

Tutt

Panggilan di tutup oleh Jeno. Jeno kembali memperhatikan Haechan yang masih pingsan.

Jeno mulai mengetikkan pesan pada ponselnya.

'Belikan obat untuk luka dan bawa pada alamat yang sudah aku kirim'

Begitulah isi dari pesan itu.

Setelah mengirimkan pesan pada ponselnya, sembari menunggu pesanannya datang Jeno mulai merapikan apartemen itu. Terlihat sangat berantakan.

•TBC.

Okeyy cutt!!!

Halloo kawand kawanddd!

Mhwehehe aku update pagi pagi nihhh.

Hari ini aku ada kerjaan di Surabaya jadi aku sempetin update berhubung gabut juga si soalnya perjalanannya lama banget.

Btw aku ganti cover buat wait us.

Gimana sukak gak?

Okeyy deh semoga suka Yaa.

Bhayy-😘🐻

Wait us | Jaemin & HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang