part. 15

351 52 0
                                    

_
_
_

Tubuh Taehyung bergerak dengan sendirinya mencium Jimin. Jimin terlena, sesaat otaknya seperti tak berfungsi.

Yoongi masih mematung di tempat duduk nya, begitu juga Jungkook dan yang lain, tak tau harus berbuat apa
setelah melihat drama Jimin yang dramatis sebelum pergi.

Kenyataan seperti inilah yang paling Yoongi takuti. Terhitung semenjak
matanya terkena serpihan kaca sampai sekarang, ini adalah percobaan operasi
yang ke 3 kali.

Terlebih sekarang beban Yoongi bertambah melihat kekecewaan Jimin.

Rasanya bisa kembali memiliki perasaan ini.
Yoongi merasa nyaman dan percaya pada orang lain, Seperti dulu bertemu K8, seseorang yang bahkan belum saling tau nama masing-masing, tapi K8 berjuang menjaga Yoongi.

bertemu Jimin dengan vibe yang sama, membuat Yoongi kembali mengingat teman kecilnya itu, dan fakta K8 meninggal dunia membuat
Yoongi makin larut dalam rasa bersalah.

Jungkook dan Team dokter saling pandang, tak tau harus bagaimana melihat Yoongi yang mematung tak bersuara.

Jungkook menyentuh bahu Yoongi, dan bermaksud memapah Yoongi untuk berdiri.

"Dokter, apa anda mengena- kan baju putih ?". Tanya Yoongi dengan matanya yang terlihat fokus ke tangan Jungkook.

"Iya saya mengenakan baju berwarna putih. Tapi saya Jungkook dan itu adalah dokternya" Jawab Jungkook
sambil mengarah kan tangan nya ke arah dokter.

Yoongi memutar wajah mengikuti arahan tangan Jungkook dan melihat dokter.

"Tiga orang dokter" ucap Yoongi, melihat 3 orang yang berdiri berdampingan.

"Benarkah kau bisa melihat nya?. Hyeong,, eh MinYoongi ssi, anda benar-benar bisa melihat kami?. Benar kah ??". Jungkook sangat senang sampai dia salah memanggil Yoongi dengan sebutan Hyeong dan bahkan tanpa sadar dia langsung memeluk Yoongi.

Dokter juga melompat kegirangan dan lega, lalu melakukan pemeriksaan
lanjutan terhadap Yoongi.

Yoongi tak percaya bahwa hari seperti ini akan datang, dia dapat melihat walaupun masih seperti pusing tapi dia dapat melihat warna warni dengan matanya.

Ingin melompat dan berteriak bahagia, tapi Yoongi malah menangis, air mata bahagia yang mengalir dengan sendirinya.

Orang pertama yang ada di benak Yoongi saat ini adalah Jimin, dia ingin Jimin tau bahwa apa yang dia usaha kan berhasil.

Dan tentu saja appa nya. Yoongi bahagia dan sedih karna appanya tak sempat
melihat Yoongi yang berhasil sembuh seperti ini.

"Aku akan mengabari GM". Ucap Jungkook bersemangat

"Jangan !!!" Cegah Yoongi.
"Gimana kalau kita beri dia kejutan" lanjut Yoongi.

Yoongi dan Jungkook sampai di rumah Jimin.

Yoongi di ikuti Jungkook langsung membuka pintu, tak sabar ingin melihat senyum bahagia Jimin karna akhirnya Yoongi bisa melihat lagi.

Pemandangan yang pertama Yoongi lihat saat memasuki Rumah adalah Jimin dan Taehyung yang sedang berciuman

Yoongi buru-buru memasang kaca mata hitam nya dan berpura-pura seolah dia tak melihat sama sekali, bahkan berakting pura-pura meraba agar dia terlihat masih seperti orang
buta.

Tak seperti harapan nya yang ingin melihat Jimin begitu matanya sembuh,
tapi kenyataan nya sekarang malah melihat dua orang yang sedang berciuman.
Dan lebih mirisnya Yoongi bahkan tak tau yang mana yang Jimin diantara mereka
berdua.

Jungkook pun tak kalah kagetnya melihat pemandangan itu, dia sampai tak bisa berkata - kata.

Jimin dan Taehyung sama - sama terperanjat, mereka tertangkap basah.

Jimin langsung berdiri berhadapan dengan
Yoongi, sambil mengangkat jari telunjuk di bibirnya, memberi isyarat pada Jungkook untuk tidak mengatakan apa - apa.

Yoongi melihat semua itu dengan matanya dibalik kaca mata hitam yang dia kenakan..

Pertama kali Yoongi menyesal dapat melihat, jika harus melihat seseorang yang dia percaya ternyata adalah seorang pembohong.

Yoongi meraba, melanjut kan sandiwaranya.

Jimin menyambut tangan Yoongi yang nyaris menyentuh wajahnya.

"Manager Park Jimin ssi, aku minta maaf karna telah mengecewakan mu". Ucap Yoongi

Jimin diam saja, tak tau harus mengucapkan apa pada Yoongi yang gagal dia usahakan untuk dapat
melihat lagi.

"Jungkook, tolong antar aku ke kamar" lanjut Yoongi.

Jungkook tau Yoongi sedang bersandiwara,tapi Jungkook mengikuti saja karna dia
juga shock dan emosi dengan apa yang dia lihat.

"Aku antar ke kamar" Sela Jimin sambil menjulurkan tangan meraih bahu Yoongi.

Reflek Yoongi menghindar menjauhkan bahu nya dari Jangkaun Jimin.

"Biar Jungkook aja, bukankah anda sedang
ada tamu. Aku merasa seperti ada orang lain di ruangan ini." Jawab Yoongi

Taehyung nyaris menahan nafasnya agar tak bersuara sesuai kode dari Jimin.

"Tak ada orang lain, hanya ada aku sendiri" Jawab Jimin melanjutkan
kebohongannya.

Jantung Yoongi serasa akan meledak karena menahan emosi. Begitu bodohnya
Yoongi ternyata di depan Jimin, karna dia buta dan bisa dipermainkan dengan
seenaknya.

Ternyata ketulusan yang Yoongi rasakan selama ini itu hanya kepura-puraan belaka, pada dasarnya Jimin hanya melihatnya sebagai orang cacat dan bodoh.

Jungkook memapah Yoongi ke kamar.Meninggalkan Jimin, Taehyung dan ruangan yang berantakan itu.

"Sebaiknya kamu pergi !" ucap Jimin pada Taehyung.

"Kenapa memangnya kalau dia tau kamu sedang bersama ku?". Tanya
Taehyung penasaran

"Kamu sudah gila ya. Dia itu adalah anak Direktur Min, dan yang satunya adalah karyawan Hotel." Tegas Jimin.

Tapi Taehyung tetap butuh
penjelasan lebih. Membuat Jimin muak dan makin
panik.

Jimin mendorong paksa Taehyung ke luar lalu mengunci pintu.

Jimin makin kacau. Masuk kekamar, menutup pintu dan beberapa kali
membenturkan kepalanya ke pintu itu. menambah panjang daftar ke
kacauan hidup yang dijalani
Jimin hari ini.

"Siapa orang itu ?. Tanya Yoongi sampai di kamar

"Salah satu tamu VVIP Di hotel, owner galery lukisan yang ada di Hotel" Jelas Jungkook

Yoongi ssi, maaf kalau lancang. Aku menyelidiki obat yang tiap hari di minum direktur. itu ternyata bukan obat maag, tapi adalah obat yang
membuat orang berhalusinasi.

"Dan Manager Park adalah orang yang tiap hari menyiapkan obat itu"

"Tetap rahasiakan kondisi ku pada Jimin" Titah Yoongi tegas.


- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя