17 . Ungkapan Cinta

76 1 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

•  •  •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

•  •  •

Happy Reading

🍁🍁🍁

Delapan jam sudah berlalu semenjak pertengkaran antara Suci dan Kanaka. Keduanya sudah kembali ke rumah mereka sejak 2 jam yang lalu. Dan mereka tidak saling berbicara selama 8 jam lamanya.

Suci duduk di atas sofa ruang tamu rumahnya. Memikirkan perkataannya saat di rumah mertuanya.

Apakah ia sudah salah karena meminta Kanaka untuk memberhentikan Bianca sebagai sekertarisnya?

Tapi, jika Kanaka tidak mempermasalahkan hal itu, mengapa laki-laki itu terlihat kesal.

Suci terdiam cukup lama. Setelah ia pikirkan lagi, mengapa ia meminta Kanaka untuk memecat Bianca?

Yang memiliki masalah adalah dirinya dengan Kanaka. Tapi, mengapa Bianca harus ikut terseret juga.

Harusnya ia menyelesaikannya secara baik-baik. Suci cemburu hanya karena perkataan Rahas saja, padahal Kanaka tidak melakukan apa-apa dan ia justru marah kepada Kanaka dan melampiaskannya kepada Bianca.

Suci memejamkan matanya guna menenangkan pikirannya yang kacau.

"Kenapa lo jahat banget sih," gumam Suci memaki dirinya sendiri.

Setelah menimang-nimang keputusannya untuk meminta maaf, akhirnya Suci memilih untuk menemui Kanaka dan meminta maaf kepada laki-laki tersebut.

Dengan langkah pelan, ia membuka pintu kamar mereka. Di sana, ia melihat Kanaka yang sedang sibuk dengan laptop milik laki-laki itu.

Suci yakin, walaupun pandangannya kearah laptop, tapi pikirannya tidak fokus ke sana. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran laki-laki itu. Mungkinkah tentang permintaannya itu?

Apa mungkin Kanaka keberatan untuk memecat Bianca?

"Bodoh, Kanaka tidak mungkin begitu," gumam Suci meyakinkan dirinya.

Setelah meyakinkan dirinya, Suci berjalan melangkah mendekati Kanaka.

Kanaka yang menyadari keberadaan Suci pura-pura tidak melihat. Pandangannya masih tertuju dengan laptopnya.

"Kana, kamu marah?" tanya Suci dan lawan bicaranya hanya diam tak menjawab.

"Ternyata kamu marah. Mungkinkah karena aku meminta kamu untuk memecat Bianca? Jika kamu keberatan, tidak usah melakukannya. Aku yakin kamu tidak ingin kehilangan Bianca, jadi tidak perlu memecatnya," ucap Suci sedikit kesal lalu hendak pergi. Namun, langkahnya terhenti karena Kanaka memegang pergelangan tangannya.

"Aku enggak pernah bilang gitu. Aku lebih takut kehilangan kamu," ucap Kanaka lalu membawa Suci duduk dipangkuannya.

Suci diam memperhatikan wajah Kanaka. Kedua tangan Kanaka melingkar dipinggang perempuan itu.

"Aku udah memecat Bianca sesuai permintaan kamu. Aku bukannya marah, Aci. Aku hanya tidak ingin kamu melibatkan orang lain hanya karena kamu cemburu," ucap Kanaka.

"Maaf, aku salah. Dan, aku janji tidak akan mengulanginya," ucap Suci.

Kanaka tersenyum puas. Jarang sekali Suci mengakui kesalahannya.

The Marriage BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang