12 . Pagi Yang Indah

87 3 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

•  •  •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

•  •  •

Happy Reading

🍁🍁🍁

Matanya terbuka perlahan. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah Suci.

Semalam mereka tertidur bersama dengan posisi berpelukan di atas sofa. Dan ini pertama kali bagi keduanya berpelukan.

Bahkan, dulu sebelum menikah saja keduanya tidak pernah melakukan apapun selain saling menyapa, mengobrol, dan memberi senyuman. Dikarenakan Suci yang selalu menjaga batasannya.

Suci sadar akan posisinya di kediaman rumah Ladoues, ia hanya anak dari seorang pembantu, tak pantas baginya berbincang akrab atau bahkan berpelukan dengan anak majikannya sendiri.

Tapi keadaan sekarang sudah berbeda. Keduanya adalah suami dan istri.

"Suci pasti tidak nyaman tidur di sini semalam," gumam Kanaka menatap wajah polos Suci yang tertidur pulas.

Karena tidak ingin mengganggu tidur Suci, Kanaka memutuskan untuk menggendong istrinya ala bridal style lalu merebahkannya di atas kasur dengan penuh hati-hati.

Jarak wajah keduanya begitu deket. Kanaka menatap penuh kerinduan wajah Suci.

"Aku mencintaimu, Aci," ucapnya lalu mencium kening Suci dengan lembut.

Pagi ini adalah pagi yang indah untuk dirinya. Karena, saat bangun tidur wajah Suci lah yang pertama kali ia lihat.

Apalagi mengingat masalah diantara keduanya sudah mulai membaik. Kalau saja Kanaka telat menyadari bahwa kebencian hanya akan mempersulit hidup, mungkin sekarang ia tidak akan pernah bisa lagi melihat wajah Suci.

Setelah cukup lama memandangi wajah Suci yang tertidur, akhirnya Kanaka memutuskan untuk pergi mandi mengingat hari sudah pagi.

Setelah selesai membersihkan dirinya dan memilih pakaian untuk ia pakai ke kantor, akhirnya Kanaka sudah rapih.

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00. Dan Suci masih terlihat begitu enggan untuk bangun dari tidurnya.

Karena tidak ingin mengganggu Suci, akhirnya Kanaka memilih untuk berangkat tanpa pamit terlebih dahulu.

Biarlah istrinya tidur dengan nyaman.

🍁🍁🍁

Setibanya di kantor, Kanaka mulai mengerjakan pekerjaannya. Tapi, anehnya pikirannya selalu tertuju kepada Suci.

Padahal baru saja ia sampai di kantor beberapa jam yang lalu, perasaan rindu dengan Suci kembali ia rasakan. Astaga, jiwa-jiwa jatuh cintanya sudah mulai kelihatan sekarang.

Biasanya, Kanaka masih bisa mengendalikan dirinya, tapi sekarang rasanya susah sekali.

Terdengar suara pintu yang diketuk 3 kali. Lalu, pintu itu terbuka menampilkan seorang gadis cantik dengan surai rambut hitam. Ia tersenyum manis lalu menghampiri Kanaka.

"Selamat pagi, Pak," sapa ramah Bianca.

"Pagi."

"Pak, hari ini Bapak memiliki jadwal yang begitu padat, maukah Bapak mendengerkan rincian kegiatan apa saja yang harus Bapak lakukan hari ini?"

"Tentu."

"Jam 10.00, kita harus pergi menemui klien kita dari Amerika, mereka ingin menawarkan kerja sama dengan perusahaan mereka. Lalu, dijam 12.00, yaitu saat jam makan siang tiba, seorang klien yang baru-baru menjalin hubungan kerja sama mengundang kita untuk makan siang bersama, dengan alasan ingin saling menjalin hubungan yang lebih dekat lagi, atau bisa dibilang saling mengenal."

Bianca membuka lembar kertas halaman berikutnya.

"Setelah pulang dari makan siang, tepat pukul 14.30 kita harus meating dengan para klien dari luar negeri, yang rencananya kita akan membahas program kerja sama yang sudah kita jalin selama 5 tahun. Dilanjut dengan jam 17.00 kita akan pergi ke tempat yang rencananya akan kita jadikan cabang baru untuk perusahaan kita, untuk melihat seberapa jauh perkembangan para pekerja sana mengerjakan apa yang diperintahkan untuk mengelola tanah tersebut menjadi sebuah bangunan."

"Dan yang terakhir, pukul 19.00 ada undangan pesta dari perusahaan tetangga yang akan dihadiri semua para pembisnis yang tentunya berasal dari perusahaan yang terkenal, ada banyak keuntungan jika kita menghadiri pesta ini, dan tentunya Bapak pasti tahu apa saja keuntungan-keuntungan tersebut. Acara selesai tepat pukul 23.00, dan dijam itulah kegiatan kita selesai dan kita akan pulang," jelas Bianca secara rinci.

Kanaka mendengus pelan mendengar penjelasan dari Bianca. Sepertinya, hari-harinya memang selalu sibuk. Dan, malam ini ia tidak bisa pulang kerumah dengan cepat.

"Persiapkan diri Bapak dengan baik, karena jam 10.00 nanti waktu Bapak akan sangat sibuk. Jadi, untuk sekarang istirahatlah," ucap Bianca lembut.

"Hm. Terima kasih, Bianca."

Bianca mengangguk lalu tersenyum. Tapi tiba-tiba pandangannya teralih menatap telapak tangan Kanaka yang terdapat luka kering di sana.

Mengapa Kanaka tidak mengobati lukanya? Dan, apa penyebab luka ditelapak tangannya itu?

"Maaf sebelumnya, Pak. Luka ditelapak tangan Bapak disebabkan oleh apa?" tanya Bianca.

"Bukan apa-apa."

Bianca mendengus. Kanaka tetap tidak ingin jujur kepadanya. Mau dipaksa juga, pasti jawabannya akan tetap sama.

Jadi, Bianca pergi mengambil kotak P3K yang kebetulan selalu tersedia di ruangan pribadi milik Kanaka.

"Pak, mari saya obati luka ditelapak tangan Bapak," ucap Bianca.

"Tidak perlu."

"Tolong jangan keras kepala, Pak. Lukanya nanti bisa infeksi, lagi pula tidak pantas rasanya Bapak menemui para klien dengan telapak tangan yang terluka seperti ini. Dan juga, jika luka ini diobati, mungkin akan membuat Bapak sedikit lebih nyaman untuk beraktivitas," jelas Bianca tersenyum.

Kanaka menghembuskan napasnya berat. Ingin menolak, tapi apa yang dikatakan oleh Bianca sepenuhnya benar.

"Baiklah. Tapi, biarkan saya mengobatinya sendiri," ucap Kanaka.

Bianca terkekeh mendengar ucapan Kanaka. "Mengobatinya sendiri? Pak, telapak tangan Bapak keduanya terluka. Bagaimana bisa? Lagi pula, saya ada di sini, untuk apa Bapak melakukannya sendiri jika ada saya," ucap Bianca yakin.

Bianca menuntun Kanaka untuk duduk disofa. Dengan telaten Bianca mengobati luka yang ada ditelapak tangan Kanaka.

"Pak, luka ini mungkin tidak sebanding dengan luka yang Bapak dapatkan dari kehidupan yang Bapak jalani, tapi yakinkan diri Bapak, bahwa apa yang terjadi, pasti ada hikmah didalam itu semua," ucap Bianca tersenyum lebar lalu menatap manik mata Kanaka dengan lekat.

Kanaka pula menatap manik mata hitam legam milik Bianca. Terpancar ketulusan di sana. Tapi, Kanaka melihat tatapan berbeda dari mata itu.

Tatapan yang tidak bisa Kanaka pahami. Entah apa makna dari tatapan itu.

Yang pasti, tatapan itu seakan menatapnya dengan dalam, hangat, dan tulus.

Tbc

🍁🍁🍁

Hai, terima kasih udah membaca sampai akhir.

Jangan lupa vote dan komen.

Tysm.

💁🍬

💌 : Semoga suka sama part ini.

Sekian ...

The Marriage BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang