21 . Kunjungan Rahas

34 5 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

• • •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

• • •

Happy Reading

🍁🍁🍁

Suci menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan.

Tiba-tiba Kanaka berbaring di atas sofa dengan paha Suci yang menjadi bantalnya.

Laki-laki itu memejamkan matanya. Sedangkan Suci menatap lekat wajah Kanaka yang tengah memejamkan kedua bola matanya.

Sangat tampan.

Sudut bibir Suci terangkat mengukir senyuman manis. Lalu, ia mengelus lembut surai rambut Kanaka dengan penuh kasih sayang.

Namun, tiba-tiba pandangannya teralihkan melihat bekas gigitan dipipi kanan Kanaka.

Suci meringis pelan. Hanya karena ingin melampiaskan kekesalannya, bagaimana bisa ia tega melukai Kanaka.

Tangannya terulur untuk mengusap pelan bekas gigitan yang ada dipipi Kanaka.

Sang pemilik pipi pun membuka matanya perlahan kala menyadari ada yang menyentuh pipinya.

"Sakit?" tanya Suci dengan tatapan khawatir.

Kanaka hanya menganggukkan kepalanya pelan lalu kembali memejamkan kedua bola matanya.

"Maaf. Harusnya aku enggak ngelakuin itu," ucap Suci merasa menyesal.

Kanaka tidak menjawab perkataan Suci membuat perempuan itu menyimpulkan jika Kanaka pasti marah kepadanya.

Mencoba mengerti suasana hati Kanaka, Suci hendak bangkit dari duduknya.

"Aku ambil kotak P3K dulu ya, buat obatin luka kamu," ucap Suci.

Kanaka menahan tangan Suci yang hendak berdiri.

"Tetap di sini, luka ini enggak sebanding dengan rasa kangen aku sama kamu."

Suci terkekeh. "Kangen sama aku? Kenapa? Kayak enggak pernah ketemu aja."

"Kangen enggak perlu alasan, Aci."

"Terserah deh!"

"Aci, aku boleh minta sesuatu?" tanya Kanaka lalu membuka kedua bola matanya. Menatap lekat wajah Suci dari bawah.

Suci yang ditatap intens oleh Kanaka meneguk salivanya pelan karena gugup. Lalu ia menganggukkan kepalanya mempersilahkan Kanaka untuk melanjutkan ucapannya.

"Rasanya udah lama banget aku enggak makan masakan kamu, jadi, kamu maukan masakin makanan buat aku? Aku rindu masakan kamu," ucap Kanaka dengan sorot berharap.

Sudah Suci duga inilah keinginan Kanaka. Tapi bagaimana bisa ia mengabulkannya sedangkan ia tidak bisa memasak?

Melihat Suci yang terdiam tanpa menjawab perkataannya membuat Kanaka kembali bersuara.

"Kamu enggak mau, ya?"

"Bukan gitu, hanya saja ... aku enggak bisa, aku lupa caranya," jawab Suci gugup.

"Lupa?"

"I-iya lupa, kamu taukan semenjak aku bangun dari koma, aku seakan lupa sebagian memori aku. Bahkan, aku lupa caranya memasak juga," ucap Suci berusaha meyakinkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Marriage BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang