10 . Bertemu Ibu Mertua

100 4 0
                                    

Please enjoy the story without making it bad.

•  •  •

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

•  •  •

Happy Reading

🍁🍁🍁

"DASAR PEREMPUAN MENJIJIKKAN!"

Kedua bola mata itu sontak terbuka lebar. Dengan napas yang terengah-engah, Suci menatap sekelilingnya.

Kalimat itu selalu berputar dibenaknya. Rasanya Suci sudah tidak kuat lagi menghadapi Rahas yang selalu membenci dirinya. Padahal yang melakukan kesalahan adalah Suci asli, tapi mengapa dirinyalah yang harus membayar dosa yang diperbuat oleh Suci.

Tiba-tiba ada seorang pelayan memasuki kamarnya dengan membawa satu nampan berisi satu piring nasi goreng dan satu gelas air putih.

"Nyonya, saya membawakan makanan untuk anda, mengingat sedari kemarin anda tidak makan, jadi jika makanan yang saya bawa kurang, anda bisa memanggil saya dan menyuruh saya untuk membawakan makanan lagi," ucap pelayan dengan menundukkan kepalanya.

"Iya. Terima kasih. Oh iya, di mana Kanaka?" tanya Suci.

"Tuan Kanaka sejak pagi tadi masih ada di kantor, katanya Tuan akan pulang larut malam hari ini," jawab pelayan tersebut sopan.

"Maksud kamu, ini sudah siang?"

"Maaf Nyonya, ini sudah sore hari, bukan siang lagi," jawab pelayan tersebut.

Suci hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu ia menyuruh pelayan tersebut pergi dan mulai menyantap makanan yang dibawa pelayan tadi.

Tiba-tiba, pandangannya teralih menatap perban dipergelangan tangannya.

"Padahal gua berharap mati," gumam Suci.

Saat sedang menyantap makanannya, tiba-tiba waktu di mana Suci meminta cerai kepada Kanaka berputar dibenaknya.

"Gua harus benar-benar cerai dengan Kanaka, dengan begitu, hidup gua bisa tenang."

"Tapi, apakah mungkin? Kanaka sangat mencintai Suci, apakah dia mau menerima perceraian ini?"

Suci sempat terdiam. "Masa bodo deh dia mau atau enggak, yang penting gua bisa hidup bebas dan tenang. Gua udah capek hidup dalam kesengsaraan."

Setelah menghabiskan makanannya, Suci bangkit dari tempat tidur dan melangkah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sembari menunggu kepulangan Kanaka dan kembali membicarakan soal perceraian, Suci menghabiskan waktu dengan berendam air hangat.

Tak terasa malam pun sudah tiba. Tepat pukul 23.05, Kanaka menginjakkan kakinya kedalam rumahnya.

Tangannya terulur untuk mengendurkan dasi yang melilit dilehernya. Satu kata yang menggambarkannya saat ini adalah lelah.

"Mengapa lama sekali pulangnya?"

Kanaka menatap seorang perempuan yang tengah menuruni tangga. Perempuan itu berjalan menghampirinya dengan wajah yang tidak biasanya.

Tidak ada senyuman maupun tatapan hangat dimata itu. Bahkan, binar juga tidak terlihat dipantulan manik mata Suci.

The Marriage BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang