Bagian 16

240 26 0
                                    

Karina memijat pelipisnya yang terasa berdenyut itu, ia merebahkan tubuhnya di sofa.

"Non, ini ada bunga sama buah dari teman non Karin." Bibi Hyo menghampiri Karina yang hampir saja akan tertidur.

"Eh?" Karina membenarkan posisinya menjadi duduk, "Dari siapa?"

"Bibi lupa nanya namanya non."

Karina mengambil secarik kertas yang terselip di bunga. Ia membelalakan mata saat membaca si pengirim, "Jeno?"

"Sekarang dia di mana bi?" Karina bangkit dari sofa.

"Udah pulang, tadi bibi udah nyuruh masuk tapi temen non Karin nolak."

Tanpa menunggu lama, Karina langsung berlari keluar dari rumah. Ia harus bertemu dengan Jeno, ya meskipun ia masih sangat kesal pada laki-laki itu. Karina berharap semoga Jeno belum terlalu jauh dari rumahnya.

"Non! Mau kemana?! Non Karin masih sakit!" Teriak bibi Hyo panik di dekat pintu.

"Keluar sebentar!" Balas Karina sambil teriak.

❤❤❤

Karina mengusap peluhnya, ia sudah berlari cukup jauh dari rumah. "Ah dia kayanya udah gak ada." Karina menghentakkan kakinya, "ih Karin oon! Pasti gak bakal ke kejar lah! Jeno kan naik mobil atau motor."

Karina menyipitkan matanya saat melihat seseorang sedang duduk di halte bus sambil memainkan ponselnya, 'Itu Jeno kan?'

"Jeno?" Panggil Karina ragu karena takut salah orang.

Orang itu menoleh, "Karin?"

"Lo masih ada di sini ternyata? Lagi apa?" Karina berjalan menghampiri Jeno.

"Lagi nunggu bus." Jawab Jeno singkat.

Karina duduk di sebelah Jeno, "lo tadi ke rumah gue ya? Kenapa gak masuk?"

"Gue gak mau ganggu."

Karina memperhatikan Jeno dari samping, 'Kenapa dia dingin banget sih? Padahal gue yang lagi kesel sama dia kan?' Pikir Karina.

"Pacar lo udah pulang?" Tanya Jeno tiba-tiba.

Karina terdiam, ia bingung siapa yang Jeno maksud. "Siapa?"

Jeno berdecak pelan, "Mana gue tau, Lo kan pacarnya! Kenapa nanya ke gue?!" Jeno tidak sadar jika nada bicaranya tidak sesantai biasa.

"Tapi gue gak punya pacar." Karina memasang wajah bingungnya.

Jeno menghadap Karina, "Tadi asisten lo bilang kalo di dalam lagi ada pacar lo nengok."

"Oh." Karina tertawa, "bibi Hyo salah paham, lo tau kan kalo Yoshi cuma temen gue?"

Ada kelegaan di hati Jeno saat mendengar penjelasan tersebut. "Karin..."

"Ya?"

"Lo udah gak marah sama gue?" Jeno mencoba memberanikan diri, "...karena kejadian di rooftop beberapa hari yang lalu."

Karina mempoutkan bibirnya, ia kembali patah hati jika ingat kejadian itu. "Gue gak berhak marah, gue bukan siapa-siapanya lo."

Hening beberapa saat~

"Busnya udah dateng." Jeno berdiri dari duduknya, "Pulang gih!"

"Iya, hati-hati di jalan!" Karina membalikkan badannya.

Jeno naik ke dalam bus meninggalkan Karina.

Oh god! Sebenarnya sedari tadi Karina sangat pusing. Dia juga terlalu lelah karena berlari dari rumahnya sampai ke halte bus itu.

Dive Into You || Jenrina-Yeonji END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang