Wajar sih, udah seminggu nggak ngobrol bareng, nggak ketemu saling tatapan.
Hari besoknya.
"Bang El bilang, kamu tiap hari tangisin aku mulu ya?" -Evans.
"Ya gimana aku nggak nangis, kamu nya ajah sampe nggak sadarkan diri berhari hari gitu. Tapi kak El juga nangis mulu kemarin" -Azel.
"Aku nggak kaget sih soalnya bang Darel tampang nya doang preman tapi hatinya my melody" -Evans.
"Awas nanti didenger orang nya loh" -Azel.
"Haha. Azel maaf ya aku udah bikin kamu nangis" -Evans.
"Gapapa nggak usah minta maaf, aku bisa liat kamu kembali sehat lagi aku udah bahagia banget" -Azel.
"Cium aku dong" -Evans.
"Hah?" -Azel.
"Atau aku yang cium kamu?" -Evans.
"Hah? Gimana?" -Azel.
"Atau ganti gantian? Ayo masa kamu hah hah mulu" -Evans.
"Lagian kamu tiba tiba banget minta nya" -Azel.
"Ya iyalah, kalo buat proposal dulu mah kelamaan. Yaudah aku ajah yang cium kamu" -Evans.
Saat Evans sudah bersiap ancang ancang untuk mencium Azel, tiba tiba saja ada tangan yang menutup mulut Evans. Evans yang melihat itu pun merasa kesal dan melepas kasar tangan tersebut dari mulutnya.
"Ngapain sih bang, ganggu ajah" -Evans.
"Buset lo belum ada sehari sadar ajah udah mau cium anak orang ajah" -Darel.
"Ya masih mending cium anak orang daripada anak demit yang dicium" -Evans.
"Dirumah sakit ini, kalo tiba tiba ada perawat masuk, apa nggak kaget tuh perawat kalo ngeliat" -Darel.
"Yaudah kalo kayak gitu, perawat nya juga gue ajak" -Evans.
"Sengklek otak lu" -Darel.
"Ngapain sih lagian kesini" -Evans.
"Gue abis nebus obat punya lo" -Darel.
Darel pun memberikan obat yang telah ia tebus tadi kepada Azel.
"Jangan lupa diminum, mahal itu" lanjut Darel.
"Cihhh" -Evans.
"Makasih ya kak, jadi ngerepotin" -Azel.
"Gapapa kok udah biasa" -Darel.
"Jangan sok senyum lu kepacar gue" -Evans.
"Dih, terserah gue dong mau senyum apa nggak. Mulut mulut gue ini" -Darel.
"Tapi kan dia pacar gue" -Evans.
"Yang bilang pacarnya haji Naim siapa" -Darel.
"Sekali lagi senyum kepacar gue, gue aduin Abin lu" -Evans.
"Atut nya acu cama ci bontot" -Darel.
"Cieee Tom and Jerry udah balik lagi, seneng kan lo?"
Ucap Gavin yang datang bersama dengan yang lainnya.
"Jangan godain adek lo mulu, kasian itu mukanya" lanjut nya.
"Nih orang emang kalo nggak gangguin gue sehari ajah, demam kayak nya" -Evans.
"Haha dia kemarin pas lu belum sadar udah kosong banget, otaknya juga kayaknya ikut kosong"
Ini Abin yang menjawab dan dibalas tawaan dari lainnya.
"Aaa tidak sayang ku" -Darel.
"Haha mampus diulti" -Gavin.
"Aaa tidak aku dikeroyok. Saudara ku ayok belain aku, nanti aku cium" -Darel.
"Ogah, mangkanya jangan bertingkah mulu" -Galen.
"Wleee, emang enak?" -Evans.
"Tuh liat, si bontot duluan yang ngeledek gue" -Darel.
"Ngadu mulu kerjaan lo. Mendingan lo duduk disana makan seblak yang lo beli tadi, nanti keburu dingin" -Gavin.
"Oh iya lupa seblak gue, ah lu sih tot" -Darel.
"Kok gue jadi yang disalahin" -Evans.
"Ah elah bengkak dah seblak gue" -Darel.
"Baru kali ini gue liat orang dirumah sakit makan seblak" -Anin.
"Baru liat ya? Gue hari hari ngeliat dia makan seblak ampe pengen gumoh" -Darel.
"Awas mencret lagi kata gue mah bang" -Evans.
"Tenang ini seblak cuman level 9, jadi aman" -Darel.
"Anj— cuman beda satu. Tapi gue nggak dibeliin bang?" -Evans.
"Mau? Beli dewek" -Darel.
"Bang Gavin?" -Evans.
"Ada nih, level 1 buat orang yang belum sembuh total" -Gavin.
"Kirain nggak dibeliin. Makasih bang" -Evans.
"Ya sama sama" -Gavin.
"Azel ayo kita makan berdua seblak nya" -Evans.
Azel pun mengangguk setuju.
Darel yang tidak mau kalah pun turut mengajak Abin.
"Sayang, ayo kita makan bareng seblak ini. Kita suap suapan biar romantis" -Darel.
"Dah gila, seblak lo kan pedesnya nggak manusiawi" -Abin.
"Cocok itu, soalnya yang makan bukan manusia" -Galen.
"Jena, kalo pacar lu gue siram pake kuah seblak marah nggak?" -Darel.
"Lo dulu sini yang gue siram" -Jena.
End...
KAMU SEDANG MEMBACA
DE L' AMOUR ~ Love Season
Teen FictionSetiap musim yang hadir pasti memiliki keistimewaan nya sendiri. Membentuk kisah dan cerita. __ Mampir dulu yuk, siapa tau jadi suka Happy Reading 😋 Jangan lupa vote dan komen maniezzz . . . . . . . . Cerita fiksi 🤙