(2) Azel-Evans 9

4 1 0
                                    

Iya Galen menangis dipelukan Jena. Galen menahan badan Jena supaya ia tidak melihat nya.

Diantara keempat nya sebenarnya Galen lah orang yang paling rapuh, tetapi dia selalu berusaha untuk selalu kuat agar tidak membuat orang orang disekitarnya khawatir.

🌼🌼

Mereka yang dirumah, mendapatkan kabar dari Gavin bahwa Evans telah dipindahkan keruang rawat inap setelah sebelumnya dirawat di ruang ICU, karena kondisinya yang sudah stabil dan kemungkinan ia akan sadar secepatnya.

Setelah mendengar kabar tersebut, mereka pun segera pergi kerumah sakit.

"Bang?" -Darel.

"Adek lu udah baik baik ajah, sekarang tinggal nunggu dia siuman doang" -Gavin.

"Gue mau liat Evans boleh bang?" -Darel.

"Boleh, kata dokter tapi jangan banyak banyak yang masuk" -Gavin.

"Kalo gue berdua Al?" -Darel.

Gavin pun mengangguk, segera setelah itu Galen dan Darel pun masuk keruangan.

"Azel mana?"

Tanya Abin karena tidak melihat keberadaan Azel disini.

"Lagi makan dikantin sama Anin" -Gavin.

"Udah dikasih tau Azel nya?" -Abin.

"Udah kok, tapi karena kata Anin makan nya Azel belum selesai jadi gue suruh dia selesai in dulu" -Gavin.

"Nah" -Jena.

Jena memberikan rantang berisi makanan yang mereka bawa tadi dari rumah kepada Gavin.

"Apaan?" -Gavin.

"Rantang" -Jena.

"Ya maksud gue, buat apaan?" -Gavin.

"Buat dimakan lah" -Jena.

Gavin pun menerima rantang tersebut.

"Ada racunnya ya didalam?" -Gavin.

"Kurang ajar lo Gavin, pacar lo yang masak itu" -Jena.

"Gue cepuin ke Anin, mampus lo. Btw itu Anin yang masak, tugas kita cuman masukin ke rantang terus bawain kesini" -Abin.

"Bercanda gue. Yaudah makasih, gue susul Anin dulu dikantin. Lu berdua jaga disini" -Gavin.

"Ya" kompak mereka menjawab.

🌼🌼

"Gavin mau nyusul kesini, gapapa kan?" -Anin.

Azel pun hanya mengangguk.

Gavin mencari keberadaan pacar nya tersebut diantara orang orang yang tengah berada dikantin, setelah menemukan nya dia segera pergi menuju tempat tersebut lalu duduk tepat disamping Anin.

"Mereka udah sampai ya?" -Anin.

"Iya, mangkanya aku bisa nyusul kesini. Biar mereka yang jagain dulu" -Gavin.

"Yaudah dimakan makanan nya, nanti keburu dingin nggak enak" -Anin.

"Kamu udah makan?" -Gavin.

"Udah kok, baru selesai" -Anin.

Gavin pun mengangguk mengerti setelah itu langsung melihat Azel yang berada didepan nya.

"Kenapa? Nggak enak makanan nya?" -Gavin.

"Enak kok" -Azel.

"Kenapa nggak semangat gitu? Kan Evans udah jauh lebih membaik sekarang" -Gavin.

"Iya" -Azel.

"Makan yang banyak, siapa tau Evans sadar hari ini" -Gavin.

"Aku pengen ketemu Evans" -Azel.

"Iya nanti setelah makan, abisin makanan nya dulu nanti nasinya nangis loh" -Gavin.

Azel pun mau tidak mau kembali menyuapi makanannya ke mulut nya, walau rasanya ia sangat tidak nafsu makan saat ini.

dan Anin pun hanya tersenyum diam melihat interaksi mereka berdua.

🌼🌼

Gavin, Anin dan Azel pun kembali ketempat ruang rawat inap Evans, terlihat Abin dan Jena yang masih setia menunggu disana.

"Masih belum keluar mereka berdua?" -Gavin.

"Belum" -Abin.

Jena pun terlihat seperti mencari seseorang dengan melihat ke kanan dan kiri.

"Nyari siapa?" -Gavin.

"Bapak bapak sama ibu ibu yang kemarin datang. Mereka nggak datang kesini ya?" -Jena.

"Bonyok nya Karin? Iya mereka belum datang kesini hari ini" -Gavin.

"Karin? Oh ternyata dia orangnya" -Jena.

"Kenapa emangnya?" -Gavin.

"Ya gue kan nggak tau wajahnya" -Jena.

"Gaya ngomong lo tadi kayak orang mau ngelabrak" -Abin.

"Gue cinta damai" -Jena.

"Al?" -Abin.

"Nggak usah mancing" -Jena.

Ternyata pas Jena mengatakan itu, Galen sudah keluar dari ruangan.

"Bang, Evans udah sadar" -Galen.

🌼🌼

Kini mereka semua telah berada di dalam ruang rawat Evans, setelah Galen mengatakan jika Evans sudah sadar.

Taulah orang pertama yang dicari sama Evans siapa.

Ya itu adalah Azel.

Padahal semua abang nya ada disini.

Tadi Darel mau peluk ajah, Evans nya nolak nggak mau.

Darel ganteng jadi gapapa.

Pokoknya anggota termuda ini sedang mempuasi diri bermanja manja dengan pacarnya.

Wajar sih, udah seminggu nggak ngobrol bareng, nggak ketemu saling tatapan.

DE L' AMOUR ~ Love SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang