DEBUT SEBENARNYA.

22 11 2
                                    

                               ~oOo~

Hari ini adalah hari pengumuman debut,

semua traine diarah kan keruangan yang sudah ada kursi, termasuk Violin, Kasya, Ayana, Zeva. Mereka masuk ke ruangan itu.

Ada sekitar sepuluh orang traine yang tersisa,

mereka duduk dengan pakaian yang menurut mereka bagus.

Ada banyak wajah tersenyum namun ada juga wajah yang tampak khawatir, takut.

Ruangan itu tiba tiba gelap, dan menyisakan satu layar lebar di depan mereka yang menyala, seperti bioskop.

Terlihat di layar itu ada CEO Jensei entertainment kita sebut saja dia Jex,

tampak dia sedang mengobrol kan tentang grup yang akan debut hari ini.

"Hari ini adalah hari dimana saya akan mengumumkan debut grup yang bernama 'Blacklevel.' "

CEO Jensei yang sangat di hormati itu mulai membuka suaranya.

"Dan juga Blacklevel hanya akan berjumlah empat orang saja."

Semua orang disana kaget dan mereka berharap mereka akan debut.

Ayana yang sudah menangis ia takut, Violin yang nampak memegang

lengan eonni nya Kasya, Zeva yang menggigit kukunya.

"Mulai dari sekarang saya akan mengumumkan nya satu persatu."

Suasana disana menjadi hening tak ada yang mengobrol satupun, Mereka tampaknya sangat tegang.

"Di depan saya sudah ada sepuluh name tag, dan hanya empat yang akan saya ambil."

Mereka yang duduk hanya bisa berdoa.

"Sekarang saya akan memperkenalkan member pertama Blacklevel."

Sepuluh orang yang duduk di sana jantungnya tampak dag, dig, dug.

"Member pertama sudah ada ditangan saya, dia adalah.."

semua traine menutup matanya.

"Violin."

Kamera disana langsung menyorot ke arah Violin.

"Violin sudah menjadi traine selama empat tahun, dia berasal dari Indonesia dan beragama islam, Violin memiliki suara yang bagus dan lembut, begitupun dengan wajah nya yang sangat mempesona dan berumur 18 tahun."

Violin yang mendengar itu langsung menangis dan reflek ia sujud,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Violin yang mendengar itu langsung menangis dan reflek ia sujud,

Kasya langsung memeluk Violin, Ayana juga merasa bangga karena sahabatnya bisa debut.

"Violin selamat!"

Zeva memegang tangan Violin yang menangis,

"eonni bangga sama kamu."

Dua langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang