KOREA

38 28 2
                                    

                                ~oOo~
Seminggu sudah Violin dan Ayana lalui kini saatnya pergi,

sebenarnya Violin sudah sampai dibandara namun karena menunggu

Ayana dan keluarganya yang sedang perpisahan.

Melihat orang tua Ayana yang memeluk dirinya dengan penuh kasih sayang, Violin merasa iri.

Lihat lah tidak ada satupun anggota keluarga nya yang datang kebandara sekedar untuk perpisahan saja.

"Ayana, sayang. Kamu hati hati yah disana kalo gak betah hubungi papah mamah."

Ucap wanita paruh baya seraya memeluk tubuh Ayana.

'enak yah punya keluarga yang sayang sama kita, mereka sangat peduli.' batin Violin yang melihat kejadian itu.

"Mamah jangan kuatir aku kan sama Vio!!"

Ayana menggenggam tangan Violin sambil tersenyum, yang membuat Violin ikut tersenyum juga.

"Iya, Tante tenang aja aku bakal jagain anak perempuan Tante satu satunya ini."

Ibu Ayana tersenyum, sungguh senyuman nya sangat manis.

"Eh buruan kesana! Pesawat kalian mau terbang sebentar lagi." Papah Ayana menggiring Violin bersama Ayana.

Violin dan Ayana akhirnya masuk pesawat.

Sekarang mereka sudah dalam perjalanan pesawat yang sudah terbang.

"I'm coming Seoul, selamat tinggal Indonesia."

"Aku datang suamiku Heeseung tercintaa."

Di pesawat rasanya sangat membosankan bagi Violin maupun Ayana.

Bahkan penerbangan mereka sekitar 6 jam lagi, yah mereka hanya tidur, tidur, dan tidur lagi.

Terdengar suara dari pramugari cantik kalo kita sudah sampai,

yang membuat Violin terbangun lalu membangunkan Ayana.

"Bangun kebo! Lu mau ditinggal sendirian disini!" Akhirnya Ayana bangun juga dari tidurnya,

yang langsung membuat Violin memegang tangan Ayana lalu beranjak turun dari pesawat.

"Vio, terus kita kemana sekarang anjir! kita gak dikasih tau harus kemana."

Ayana tampak linglung,

"ck, tadi ada orang yang wa gue katanya dia bakal jemput kita."

Mereka berjalan jalan melihat sekeliling.

Supaya orang yang mencari mereka tak kesusahan. Beberapa menit violin menunggu jemputan kok gak ada?

"Vio kok gak ad-"

"Annyeonghaseo, huh, hah,"

tampaknya laki laki ber jas itu yang menjemput Vio dan Ayana,  dia tampak ngos ngosan.

"Kalian Violin, dan Ayana bukan?" Ia bertanya memakai bahasa Korea,

dan untung nya dari Minggu kemarin Ayana dan Vio sudah belajar dan mengerti bahasanya.

"Ne, itu kami." Ucap Ayana dengan senyum ramahnya.

"Mari ikut kemobil yang sudah disediakan." Violin hanya mengangguk acuh sambil melihat sekeliling,

sama dengan Ayana dia tampa excited sekali.

"Silahkan masuk."

Laki laki itu membukakan pintu untuk mereka berdua, "Vio liat cowok yang bawa kita ganteng juga yah."

Dua langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang