DEBUT?

25 13 0
                                    

Mereka berempat melalui hari ke hari, Minggu ke minggu, hingga bulan ke bulan, dan tahun ke tahun.

Sampai saat Violin, Ayana, Kasya, Zeva sudah jadi traine Jensei entertainment selama empat tahun.

Mereka lalui bersama masalah yang ada.

Bahkan Violin masih menunggu telepon dari papah atau mamah nya namun percuma saja tak ada yang menghubungi Violin.

"Ini yang kita tunggu tunggu setelah empat tahun lalu, besok pengumuman debut."

Ayana berujar antusias.

"Eonni aku harap kita berempat akan debut, aku tak ingin jika ada diantara kita yang tidak debut aku sayang kalian."

Violin yang kini jadi maknae yang manja pada ketiga eonni nya.

Saat inipun Violin sedang duduk ditempat latihan dance sambil memeluk Kasya.

"Iya, eonni juga berharap seperti itu." Kali ini Zeva yang ngomong dia tampak senang namun resah dan takut juga,

takut terpisah mereka sudah seperti Kaka dan adik kandung.

Kasya hanya tersenyum seraya mengusap kepala Violin.

"Kita gak bakal bisa jamin, entah itu kita akan berpisah atau nggak." Ayana memeluk Kasya dan Violin,

"kok eonni ngomong nya gitu sih!"

Ayana kini tampak cemberut yang membuat Zeva terkekeh kecil.

"Kita kan gak ada yang tau." Sungguh kali ini mereka berpelukan sangat lama,

mungkin sambil menikmati hangatnya pelukan sang eonni.

"Eh eonni ada ide! Gimana kalo kita pergi liburan." Kasya mencoba menghibur adik adiknya.

"Aku setuju, kita menghabiskan waktu!" Violin yang dari tadi memeluk Kasya kini langsung berdiri matanya pun sudah berbinar.

"Aku juga mau, kalo Zeva eonni setuju gak?" Ayana juga sama excited nya dengan Violin.

"Eonni sih ikut, Kasya eonni ajah."

"Baiklah mari kita pergi jalan jalan keliling Seoul!"

Kasya berdiri sambil tersenyum senang, kali ini ia akan menghibur para adiknya.

"Kalian tunggu di lobi yah, eonni akan meminta ijin dulu pada manajer supaya bisa keluar."

"Arasso eonni."

Mereka serempak mengucapkan kata 'Arasso' bahkan sampai membuat Kasya kaget, dan terkekeh geli.

"Yaudah Sanah ke lobi eonni mau keruang manajer dulu." Ayana, Violin, Zeva. Mereka menggguk.

Kasya POV on.

Gue pergi ke tempat manajer yang ada dilantai 25, lantai atas. Kini dia sedang menaiki lift.

"Gue harus bisa bujuk manajer supaya bisa keluar bareng adik adik gue."

Monolog nya, sebelum pintu lift terbuka.

Tok, tok, tok.

Gue ketuk pintu pelan pelan, Karen katut di kick dari Jensei entertainment ini.

"Masuk." Suara tegas itu berada didalam ruangan, yang membuat gue nelen ludah kasar rasanya takut plus gugup.

"Annyeonghaseo." Gue menundukkan badan yang sudah tradisi di Korea,

karena gue dulu pas di Thailand suka nonton K-drama dan sering melihat orang seperti itu di K-drama.

"Ada apa?" Kita panggil saja dia Sin Linyi atau Linyi.

"Maaf mengganggu mu sajangnim, sa-"

"Jangan panggil 'sajangnim' panggil saja oppa saya masih muda tau."

Dua langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang